Menteri
Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Mari Elka
Pangestu, Senin (23/6) pagi busukan ke Pasar Klewer, Solo,
Jawa Tengah. Di pasar batik terbesar se-Indonesia tersebut, Mari berburu
kebutuhan lebaran. Salah satu yang menjadi buruan Mari adalah batik bermotif
"wahyu tumurun".
"Saya beli batik Wahyu Tumurun (turunya wahyu). Karena kemarin saat Solo Batik Carnival (SBC) temanya 'wahyu tumurun'. Harapannya supaya wahyunya turun ke kita," ujar Mari.
Namun saat ditanyakan apakah dirinya berharap mendapatkan wahyu untuk menjadi menteri lagi, Mari hanya tersenyum.
Selain berbelanja batik, Mari juga membeli beberapa kebutuhan lebaran untuk keluarga. Diantaranya sarung, baju dan tusuk konde. Dua buah tusuk konde seharga Rp 300 ribu dibeli di Toko Cemoro Asli sedangkan baju batik dibeli di Toko Batik Kusuma Sari.
"Saya tadi beli tusuk konde 2 buah. Dirumah juga ada 2, itu juga warisan dari ibu saya. Jadi saya tadi beli tusukan konde," katanya bersemangat.
Di toko lainnya menteri juga tampak memborong beberapa batik dengan desain beraneka ragam. Mari mengaku ingin mengoleksi desain yang belum ia miliki.
"Saya beli beberapa desain baru yang belum saya miliki. Saya memang mengkoleksi, supaya saya bisa memamerkan sesuatu yang baru dari Indonesia. Saya bangga dengan sesuatu desain yang kreatif, termasuk dari Solo," pungkasnya.
"Saya beli batik Wahyu Tumurun (turunya wahyu). Karena kemarin saat Solo Batik Carnival (SBC) temanya 'wahyu tumurun'. Harapannya supaya wahyunya turun ke kita," ujar Mari.
Namun saat ditanyakan apakah dirinya berharap mendapatkan wahyu untuk menjadi menteri lagi, Mari hanya tersenyum.
Selain berbelanja batik, Mari juga membeli beberapa kebutuhan lebaran untuk keluarga. Diantaranya sarung, baju dan tusuk konde. Dua buah tusuk konde seharga Rp 300 ribu dibeli di Toko Cemoro Asli sedangkan baju batik dibeli di Toko Batik Kusuma Sari.
"Saya tadi beli tusuk konde 2 buah. Dirumah juga ada 2, itu juga warisan dari ibu saya. Jadi saya tadi beli tusukan konde," katanya bersemangat.
Di toko lainnya menteri juga tampak memborong beberapa batik dengan desain beraneka ragam. Mari mengaku ingin mengoleksi desain yang belum ia miliki.
"Saya beli beberapa desain baru yang belum saya miliki. Saya memang mengkoleksi, supaya saya bisa memamerkan sesuatu yang baru dari Indonesia. Saya bangga dengan sesuatu desain yang kreatif, termasuk dari Solo," pungkasnya.
Sumber :
merdeka.com