Sunday, March 26, 2017

4 Tempat Belanja Batik Yang Wajib di Kunjungi Di Pekalongan



Pekalongan merupakan sebuah daerah di pesisir pantai yang terletak di dalam wilayah Jawa Tengah. Sejak lama kota ini telah sangat dikenal akan kesenian batik yang dibuat oleh penduduknya. Motif batik yang dibuat oleh masyarakat Pekalongan ini sangat disukai oleh masyarakat karena menggunakan warna-warni yang cerah dan memiliki desain yang modern. Kain dan juga baju batik yang dibuat oleh masyarakat Pekalongan ini dapat dibilang sebagai industri batik yang paling besar di Indonesia. Sebagian besar baju batik yang beredar di kalangan masyarakat Indonesia adalah batik Pekalongan. Hal ini disebabkan banyak pengusaha batik di daerah ini yang membuat batik dengan harga yang sangat murah sehingga sangat menggiurkan untuk dijadikan lahan bisnis bagi banyak orang. Maka, jika kita berkunjung ke kota Pekalongan hal yang wajib kita lakukan adalah melakukan wisata batik di daerah Pekalongan. Berikut ini adalah beberapa tempat yang wajib kita kunjungi di Pekalongan dalam wisata batik kita kali ini.

     



1. Griya Batik Mas



Salah satu showroom batik yang berada di Jl. KH. Wahid Hasyim I Kampoeng Batik Kauman Pekalongan. Griya Batik Mas adalah pusat perbelanjaan berbagai macam batik seperti Batik Tulis, Batik Cap, Batik Sutra, ATB dan Baju Pria, Wanita dan Anak-anak. Selain tempat showroom yang luas dan nyaman juga dilengkapi dengan fasilitas tempat parkir yang luas, musholla, toilet, ruang tunggu khusus bagi para sopir. Tak hanya itu kami juga melayani Pelatihan dan Belajar Batik untuk semua berbagai kalangan perkantoran, instansi, sekolah maupun perorangan pribadi.
Bagi para tamu atau pengunjung yang ingin jalan-jalan keliling Kota Pekalongan, kami juga siap mengantar ke berbagai tempat wisata dan wahana di Pekalongan dan sekitarnya.



2. Kampoeng Batik Kauman




Di kota Pekalongan ini kita juga dapat menjumpai beberapa kampung yang menjadi tempat wisata batik. Bagi anda yang penasaran tentang bagaimana proses pembuatan batik khas Pekalongan ini maka salah satu tempat yang dapat kita kunjungi adalah kampung wisata batik Kauman. Kampung batik ini dapat kita jumpai berada di jalan Hayam Wuruk. Di dalam kampung ini para pengunjung dapat belajar membuat batik di beberapa showroom batik yang ada. Biasanya kawasan kampung batik Kauman ini sangat   ramai dikunjungi oleh para wisatawan karena memang lokasi ini adalah pusat pembuatan dan juga penjualan batik khas Pekalongan. Para pengunjung yang datang ke lokasi ini tidak hanya menggunakan kendaraan pribadi, tak jarang kita juga akan melihat bus-bus besar yang membawa para wisatawan dari mancanegara dan juga domestik yang ingin belanja batik di daerah ini.



3. Kampoeng Batik Pesindon




Tampak dari kejauhan, kampung ini ga ada bedanya dengan kampung-kampung lainnya. Gapura kampung beserta nama kampungnya yang menjelaskan jika kampung ini adalah sebuah kampung batik berdiri dengan kokohnya. Terlihat jelas jalan lorong kampung yang dipenuhi bangunan rumah disetiap sisinya. Tampak beberapa warga lalu lalang di jalan kampung tersebut. Kaki mulai melangkah menyusuri jalan kampung. Kini, aku mulai menemukan sesuatu yang berbeda dari kampung ini. Mulai dari peta kawasan kampung, karikatur yang bergambar berbagai motif batik, hingga puluhan galeri batik yang berjajar rapi disepanjang jalan kampung. Nuansa sebuah kampung batik pun mulai terasa.





4. Pasar Grosir Setono



  Pasar grosir Pekalongan ini menyediakan berbagai macam produk batik dan juga tekstil     Alat Tenun Bukan Mesin. Terdapat sekitar 650 kios yang semua nya menjual tekstil untuk   berbagai usia. Motif batik yang ditawarkan di lokasi ini sangat beragam hingga para           pengunjung yang belanja di tempat ini dapat memiliki batik yang sesuai dengan selera       mereka.




Facebook : Griya Batik Mas
Instagram : @tokobatikmas, @kainbatikmas, @batiktulismas
Pinterest : Griya Batik Mas

Rasasvada, Baju Batik bagi Wanita Mandiri Berjiwa Petualang






Produsen batik ternama Parang Kencana mengeluarkan koleksi terbaru untuk Plaza Indonesia Fashion Week (PIFW) 2017. Kali ini khusus untuk kaum wanita “kekinian.” Koleksi terbaru ini mengusung tema Rasasvada, yang dalam filosofi India artinya adalah the taste of bliss in the absence of all thoughts. Seluruh koleksinya menggambarkan sosok perempuan modern yang mandiri dan mencintai budaya batik Tanah Air, namun memiliki jiwa untuk berpetualang dan menjelajah dunia. Sedikitnya ada 30 koleksi yang dikeluarkan Parang Kencana untuk PIFW 2017. Seluruh koleksi yang dikeluarkan terdiri dari busana ready to wear dan gaun cocktail dengan sentuhan material alat tenun bukan mesin (ATBM) sutra yang dipadupadankan dengan lurik. Dia menuturkan bahwa gaun cocktail yang ditampilkan tersebut menggunakan material ATBM sutra dan tenun Parang Kencana. Koleksi terbaru ini didominasi dengan pilihan palet warna yang beragam, seperti merah, hijau, ungu dan emas. Melalui proses cap dan tulis, Parang Kencana mengeluarkan motif bunga bayangan dan efek gradasi pada batik. Aplikasi teknik gradasi ini lahir pada tahun 1994 dan sejak itu menjadi salah satu ciri khas dari batik Parang Kencana.










Facebook : Griya Batik Mas
Instagram : @tokobatikmas, @kainbatikmas, @batiktulismas
Pinterest : Griya Batik Mas

Batik Karya Desainer Indonesia di India Fashion Week 2017




Desainer asal Tanah Air, Novita Yunus, berhasil membawa karya rancangannya ke kancah Amazon India Fashion Week 2017. Dalam kesempatan itu, selain mempromosikan Jakarta Fashion Week, Novita sendiri menampilkan sebuah koleksi ansambel dalam teknik batik eco print. Dilansir Indian Express, berjudul 'Bumi Langit', koleksi Novita yang dipamerkan pada 15 Maret 2017 ini, terinspirasi oleh ide menyeimbangkan palet warna daun musim gugur dan langit musim dingin. Berbagai bahan dan teknik digunakan dalam koleksi tersebut. Proses Eco-print. Eco-print sendiri adalah metode mengambil warna dan pola daun di berbagai jenis kain seperti sutra, rayon dan katun organik. Koleksi yang dibawakan Novita terdiri dari celana harem, rok, plead skirt, kaftan dan kebaya bordir tradisional dengan model mengenakan sepatu hak Belanda, serta membawa tas kulit dengan rambut diikat dan topi jerami Indonesia berjalan jalan. Warna-warna yang digunakan adalah oker, coklat hitam, coklat muda, hijau zaitun dan warna hitam dan biru. Acara fesyen yang berlangsung selama empat hari ini diselenggarakan oleh Fashion Design Council of India, yang diadakan di Stadion Jawaharlal Nehru dan akan berakhir pada 18 Maret.





Facebook : Griya Batik Mas
Instagram : @tokobatikmas, @kainbatikmas, @batiktulismas
Pinterest : Griya Batik Mas

Monday, March 20, 2017

Berani demi Batik





Baru sekitar tiga tahun menggeluti bisnis di dunia batik, tapi kecintaan Desy Candra Widyarani terhadap batik sudah berlangsung sangat lama. Hal itulah yang pada akhirnya membuat ia memberanikan untuk membuka usaha fashion dari kain batik. Desy merupakan pemilik “Arumi Batik”. Butiknya terletak di salah satu bagian lobi Hotel Horison Semarang.
Kesukaannya terhadap kain batik begitu besar, setiap pergi bekerja dan menghadiri acara, ia selalu mengenakan batik. Pada 2014 Desy memberanikan diri keluar dari pekerjaannya dan memulai bisnis. Saat berhenti bekerja, ia langsung menekuni batik. Ketika merintis, Desy mencari dan mengerjakan semua sendiri, tidak meminta bantuan dari sang suami. Mulai dari survei dan mencari pengrajin batik hingga vendor material kulit dan tenaga kerja untuk menggarap barang-barang rancangannya. 
Memahami cuaca tropis yang cenderung panas, Desy mendesain busana wanita yang nyaman untuk dikenakan sehari-hari. “Yang jadi ciri khas itu Batik Sogan, yang biasanya identik dengan Solo. Kebanyakan busana untuk seharihari, seperti busana untuk ke kantor atau semi-formal untuk menghadiri acara-acara, yang tidak ribet dan nyaman memakainya,” ujar wanita yang merupakan anggota Kadin komisi perdagangan dan perkembangan produk tersebut.
Biasanya, Desy membuat satu set untuk satu koleksi. Misalnya baju, tas, dan dompet dari batik yang sama. Ia pun tidak mematok harga tinggi untuk produk-produknya. Tas batik dan kulit buatannya bisa dibeli mulai harga Rp 450.000 dan Rp 350.000 untuk busana. Hingga saat ini, konsumen Arumi Batik masih terbatas di Semarang hingga Jakarta. Selanjutnya, Desy ingin pasarnya lebih luas lagi.







FB : Griya Batik Mas
Instagram : @tokobatikmas, @kainbatikmas, @batiktulismas
Pinterest : Griya Batik Mas

Aristokrasi Obar Abir Batik Semarang





Menunjukkan sisi modis pria yang maskulin lewat busana yang ringan dan bisa saling dipadupadankan. Ini bisa dilihat dalam koleksi men’s wear terbaru milik Elkana Gunawan yang berjudul ”Obar Abir Batik Semarang”. Dalam koleksi tersebut, Elkana menggabungkan batik tulis yang didukung oleh Batik Semarang 16, dengan Tenun Lurik ATBM Klaten dan Dobby. Nuansanya sendiri didominasi warna sogan atau cokelat alam, dan juga hijau. Kesan androgini terlihat pada rompi panjang bergaya kimono, yang juga wearable bila dikenakan wanita. Atau outer tanpa kancing dengan lengan berukuran besar, atau bawahan bergaya sarung yang memiliki potongan asimetris yang seolah sengaja diikat secara tidak rapih. Beberapa outfit pun terinspirasi dari gaya busana ala pria Asia Timur.
Yang boleh dibilang, mirip busana kaum aristokrat yang terlihat formal dan mewah dengan detail sulam. Yang menarik adalah, busana bergaya Asia Timur tersebut terbuat dari material dan motif asli Indonesia. Sehingga menghasilkan akulturasi budaya yang menarik dalam sebuah outfit. Yang tak kalah menarik, atasan yang juga berfungsi sebagai outer, dengan potongan bahu lebar dan meruncing, dengan kerah bundar dan kan–cing double breast. Pada bagian bawah dengan tali serut, yang dipandankan dengan blus panjang menyerupai blus tunik, dengan celana panjang berbeda volume antara kanan dan kiri. Eksentrik, etnik namun tidak kemayu. Selain celana, Elkana juga menghadirkan bawahan bergaya sarung, yang sudah dimodifikasi menjadi lebih praktis pemakaiannya. Gaya sarung memang tak pernah absen dalam setiap koleksinya.








FB : Griya Batik Mas
Instagram : @tokobatikmas, @kainbatikmas, @batiktulismas
Pinterest : Griya Batik Mas

Saturday, March 11, 2017

Mengenalkan Budaya Batik Kepada Anak








Batik merupakan warisan budaya leluhur yang harus terus dilestarikan, meski dengan berbagai cara seperti mengenalkannya pada anak-anak. Bahkan di Kampoeng Batik Kauman Griya Batik Mas Pekalongan puluhan anak-anak RA AL HIKMAH Ungaran diajarkan cara membatik. Suara riuh terdengar saat puluhan anak-anak RA AL HIKMAH Ungaran sedang belajar membatik. Dengan didampingi orang tua dan guru, anak-anak ini diajari membatik di atas sebuah kain putih polos. Belajar membatik ini juga merupakan pengalaman pertama bagi anak anak. Proses belajar membatik ini sengaja dipilih jenisnya yakni batik jumput, karena dianggap sebagai proses yang paling mudah dan simple. Selain waktu membatiknya pun terbilang tidak memakan waktu lama. Dengan belajar itu diharapkan selain anak-anak ini mengenal batik dan proses membatiknya sejak dini, juga bisa menjadi wirausaha untuk para orang tua atau bisa juga ditawarkan kepada warga lain yang ingin membuka usaha batik.






FB : Griya Batik Mas
Instagram : @tokobatikmas, @kainbatikmas, @batiktulismas
Pinterest : Griya Batik Mas

Tuesday, March 7, 2017

Inovatif, Ini Cara Membuat Batik Api






Batik api menjadi salah satu batik yang mulai menjadi tren, utamanya di Bantul. Ini karena keunikannya, termasuk pada proses pembuatannya yang menarik. 
Sesuai namanya, batik api melalui proses membatik dengan cara pembakaran. Bahan pembuatan batik api modern yang dimunculkan berbeda dengan batik pada umumnya yang menggunakan malam atau lilin sebagai bahan baku. Beberapa bahan baku yang digunakan, yakni campuran tepung terigu, formalin, dan air. Setelah baku yang ditorehkan pada kain sesuai motif batik mongering, kemudian dilakukan pembakaran dengan jarak dan api yang disesuaikan. 

Begitu selesai pada proses pembakaran, kain direndam dalam air sabun kemudian dicuci untuk menghilangkan bahan kimia pada kain untuk mempermudah proses pewarnaan dengan pewarna batik. Hal itu karena kain yang telah dibatik itu harus tetap dikombinasikan dengan pewarna batik supaya hasil yang didapat menjadi terlihat lebih indah. 

Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih membeberkan bahwa dari nilai ekspor, dari tahun ke tahun Kabupaten Bantul terus meningkat dan didominasi pelaku ekonomi kreatif.  Pihaknya menilai pelaku usaha yang bergerak di bidang ekonomi kreatif perlu terus digenjot untuk terus menunjukkan kreativitas. Disisi lain, pemerintah tetap memiliki kewajiban dengan memberikan pelatihan seperti managemen pemasaran termasuk mengakses permodalan. 





FB : Griya Batik Mas
Intagram : @tokobatikmas, @kainbatikmas, @batiktulismas
Pinterest : Griya Batik Mas

Lindungi Batik Asli Indonesia dengan Hologram









Hologram yang bakal dipasang pada batik asli buatan Indonesia, semakin gencar disosialisasikan oleh Badan Pengurus Cabang (BPC) Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft (Asephi) Pekalongan. Ketua BPC Asephi Pekalongan Romi Oktabirawa menerangkan, hal ini dilakukan untuk melindungi batik asli Tanah Air.  Selain itu dia menambahkan pemasangan hologram pada batik tersebut juga untuk menjaga kelestarian batik.  Lebih lanjut dijelaskannya batik asli yang bakal dipasang hologram yakni batik tulis, batik cap dan kombinasi keduanya. Hal itu sesuai dengan penghargaan yang diberikan oleh UNESCO (United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization). Menurutnya, dalam proses membuat motif batik dilalui dengan berbagai cara. Antara lain yakni proses spiritual maupun tirakatan. Pihaknya berharap seluruh perajin batik bisa segera menggunakan hologram batik, sehingga para perajin bisa melindungi karya batiknya. Sementara itu Wakil BPC Asephi Pekalongan Arif Wicaksono mengatakan, kedepannya juga akan menggunakan aplikasi yang bisa gunakan pada HP cerdas. Sehingga para konsumen tidak kesulitan lagi untuk mengetahui keaslian batik tersebut. Selain batik asli, produk handicraft Indonesia lainnya juga akan dipasang hologram. 




FB : Griya Batik Mas
Intagram : @tokobatikmas, @kainbatikmas, @batiktulismas
Pinterest : Griya Batik Mas

Friday, March 3, 2017

23 Pembatik Rembang Kantongi Sertifikat Profesi




Sebanyak 23 pembatik aal Kabupaten Rembang kembali berhasil mengantongi sertifikat profesi. Sertifikat tersebut diterima setelah mereka dinyatakan lulus dalam ujian sertifikasi profesi yang digelar oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) batik, belum lama ini. Dari 30 pembatik yang total mengikuti ujian sertifikasi, 8 di antaranya belum dinyatakan lulus. Dengan demikian, saat ini total Kabupaten Rembang memiliki 106 pembatik yang berhasil mengantongi sertifikasi. Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Rembang, Munthoha mengatakan, pada tahun 2016 lalu sudah ada 83 pembatik yang sudah mengantongi sertifikasi profesi. Keberadaan sertifikasi pembatik itu untuk meningkatkan daya saing produk di pasaran.
Menurut dia, saat ini Disperindagkop sedang berusaha mengembangkan produk dari pelaku usaha. Sehingga, perlu didorong dari sisi marketing atau pemasaran. Salah satu usaha agar pemasaran berjalan, maka diberikan strategi sertifikasi. Manajer Sertifikasi LSP Batik, Rodia Syamwil menyebutkan, peserta sertifikasi yang tidak lulus disebabkan pada aspek keterampilan mencanting batik. Hasil garapan mereka terlihat tidak lancar garisan cantingnya. Kemudian dari aspek pengetahuan tentang batik, secara keseluruhan juga masih kurang.








FB : Griya Batik Mas
Intagram : @tokobatikmas, @kainbatikmas, @batiktulismas
Pinterest : Griya Batik Mas

Batik Printing Ancam Eksistensi Perajin




Hasil kreativitas desain batik gua lawa yang mengangkat khas daerah Kabupaten Purbalingga mulai diproduksi oleh perajin. Namun, pada saat bersamaan sudah marak beredar batik printing dengan motif serupa. Hal ini tentu dapat mengancam eksistensi dan menyurutkan motivasi para perajin batik dari kalangan muda yang kini giat berkreativitas membuat batik tulis, cap dan warna alam.
Menurut dia, beredarnya batik printing lawa membuat orderan yang masuk ke beberapa perajin batik terpaksa dibatalkan. Padahal, pesanan sudah masuk sekitar lima sampai 10 lembar. Meski pun demikian, para perajin batik berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan batik lawa serta menekan peredaran batik printing di Purbalingga.
Sementara itu, Kasi Pembinaan dan Pengembangan UMKM Dinperindagkop Purbalingga, Adi Purwanto mengatakan, saat ini sedang dalam proses pendaftaran hak cipta motif lawa ke Kemenkumham. Untuk menyasar konsumen yang tidak mampu membeli batik tulis, sambung dia, telah difasilitasi alat-alat cap batik untuk membuat batik cap (bukan printing yang menggunakan mesin).








FB : Griya Batik Mas
Intagram : @tokobatikmas, @kainbatikmas, @batiktulismas
Pinterest : Griya Batik Mas

Be Someone Who Seeks Comfort And Style