Tuesday, December 29, 2015

Penjualan Batik di IBC Pekalongan Meningkat


hanya Pasar Grosir Setono yang ramai dikunjungi wisatawan selama masa liburan Natal. Kondisi Pusat Perbelanjaan Internasional Batik & Craft (IBC), juga mengalami hal serupa.
Hampir semua pendapatan duta batik (sebutan pemilik kios IBC) mengalami peningkatan luar biasa. “Omzet penjualan batik, pernah mencapai Rp3 juta perhari,” ucap Nurul, karyawan Batik Rayhan kepada Radar.
Nurul mengaku, umumnya para wisatawan membeli baju maupun kain untuk pribadi, dan untuk oleh-oleh guna diberikan kepada saudara maupun tetangganya. “Mulai harga premium sampai harga mahal. Mereka rela beli batik,” ungkapnya.
Sementara itu, Manager Operasional IBC, Soni menambahkan, jumlah bus maupun mobil pribadi yang mampir ke pusat perbelanjaan batik terlengkap di Pekalongan itu meningkat tajam. “Jumlahnya ratusan, baik mobil pribadi maupun bus,” jawabnya.
Untuk memanjakan pengunjung, sambung Soni, pihaknya menyediakan MCK umum yang bersih, parkir paling luas, mushola yang representatif, serta menjual batik berkualitas.

Sunday, December 27, 2015

Liburan ke Pekalongan, Wajib Mampir ke Museum Batik



Menjelang Tahun Baru, banyak wisatawan yang traveling melewati Pekalongan di Jawa Tengah. Kalau kebetulan lewat, bisa mampir ke Museum Batik Pekalongan.
Dikenal sebagai salah satu kota penghasil batik, Pekalongan juga tidak kalah dengan Solo yang punya Museum Batik Danar Hadi atau Yogyakarta yang juga punya Museum Batik. Jika traveler lewat ke Jalan Jatayu No 3, di sana dapat dijumpai Museum Batik Pekalongan.
Pada hari Jumat pekan lalu (25/12/2015) detikTravel sempat berkunjung ke Museum Batik Pekalongan yang tidak kalah menarik dengan lainnya. Keberadaannya pun hadir untuk melestarikan dan mengenalkan batik yang merupakan salah satu budaya kebanggaan Indonesia.
Diresmikan pertama kali oleh mantan Presiden SBY pada 12 Juli 2006, Museum Batik Pekalongan yang menempati bangunan Belanda bekas balai kota itu tampak megah. Hal itu terlihat dari pintu dan jendela besar khas Belanda yang menyambut pengunjung di pintu masuk.
Memasuki museum, traveler pun diwajibkan untuk membayar tiket masuk terlebih dulu sebesar Rp 5 ribu di tempat administrasi. Tentu uang retribusi yang dibayarkan akan digunakan untuk perawatan dan keberlangsungan museum.
Tepat di sisi kanan pintu masuk, traveler juga dapat menjumpai papan yang berisi informasi tentang ruangan yang ada di dalam museum. Sayangnya pemandu museum sedang beristirahat saat detikTravel berkunjung. Tapi umumnya acara keliling museum dipandu oleh seorang tour guide.
Museum Batik Pekalongan terbagi menjadi tiga ruang pameran yang menyimpan koleksi batik, ruang perpustakaan, audio visual, kedai batik, hingga tempat pembuatan batik yang boleh diikuti oleh siapa saja.
Di ruang pameran, dapat dijumpai berbagai koleksi batik tua hingga modern. Tidak hanya batik yang berasal dari Pekalongan saja, namun juga dari berbagai daerah di nusantara seperti Sumatera hingga Papua.
Selain itu juga terdapat pajangan ragam kain yang dipakai untuk bahan batik, hingga aneka ragam alat dan pewarna alami hingga kimia. Lalu dijumpai juga informasi perihal batik hingga kain yang tentunya dapat menambah khazanah ilmu traveler tentang batik.
Setelah puas melihat koleksi batik, Anda juga bisa belajar membatik secara tradisional. Dengan menggunakan canting berisi malam, siapa pun boleh membatik di atas kain dengan motif bunga sederhana dan lainnya. Ada juga satu ruangan khusus yang tampaknya digunakan oleh para pekerja untuk membatik.
Kalau masih belum puas, pengunjung juga bisa melihat sejarah batik di ruang audio visual yang berada tidak jauh dari pintu masuk. Museum juga tampak asri dengan keberadaan taman hijau yang ada di tengah bangunan peninggalan Belanda tersebut.
Jadi daripada pusing kena macet di Pekalongan, sekalian saja traveler mampir ke Museum Batik Pekalongan. Sudah murah, Anda bisa mengenal dan belajar cara pembuatan batik. Dijamin seru dan sarat edukasi.

Griya Batik Mas
tokobatikmas.com

Friday, December 25, 2015

Shopping and Traveling in Pekalongan City of Batik



Kota Pekalongan terkenal dengan corak dan motif batik yang khas maka batik menjadi salah satu alternatif oleh-oleh batik Pekalongan untuk keluarga anda di rumah. Apakah anda tertarik untuk berkunjung ke Pekalongan, jika anda belum pernah ke Pekalongan maka tak ada salahnya anda mencoba berlibur di kota Pekalongan. Saya jamin ada kepuasan tersendiri ketika anda berkunjung ke tempat wisata di Pekalongan ini.


Sunday, December 20, 2015

60 Usaha Batik Difasilitasi IPAL Komunal



Sebanyak 60 unit usaha batik di Kelurahan Pringrejo akan difasilitasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal.
Pembangunan IPAL Komunal, merupakan bantuan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dengan tersambungnya unit usaha batik tersebut ke IPAL komunal diharapkan dapat mengurangi pencemaran sungai, akibat pembuangan limbah batik tanpa melalui proses pengolahan.
Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah, Bahan Berbahaya dan Beracun pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tuti Hendrawati Muntarsih menjelaskan, IPAL komunal sedang dibangun untuk mengatasi pencemaran akibat limbah produksi batik. Dijelaskan dia, kapasitas IPAL komunal yang dibangun di Kelurahan Pringrejo untuk 60 unit usaha batik.
Menurut Tuti, hingga saat ini sudah ada 29 pelaku usaha batik yang mendaftarkan usaha batiknya untuk tersambung dengan IPAL komunal. “Dengan adanya IPAL komunal ini nanti, beban pencemaran ke Sungai akan berkurang. Sehingga air Sungai Bremi nanti tidak akan berwarna-warni lagi,” terangnya saat meninjau pembangunan IPAL komunal di Kelurahan Pringrejo, Jumat (18/12). Pembangunan IPAL komunal industri kecil batik tersebut menelan anggaran sebesar Rp 705,914 juta.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pekalongan Sutarno menjelaskan, BLH Kota Pekalongan berupaya memperbanyak pembangunan IPAL komunal guna mengatasi pencemaran akibat limbah produksi batik.
Setelah pembangunan IPAL komunal tersebut, BLH Kota Pekalongan berencana membangun satu unit IPAL komunal lagi di tepi Sungai Asem

Maria Harfanti Kenakan Batik Parang Rusak nan Seksi Elegan



Pesona kain dan motif batik ditebarkan oleh sang juara 3 Miss World 2015, Maria Harfanti, selama menjalani masa karantina Miss World di China, beberapa waktu lalu.
Rasa bangga Maria mengenakan motif batik terlihat jelas pada pilihan busananya selama menjalani karantina tersebut.
Pada salah satu foto akun Instagram pribadi, @mariaharfanti, dia tampak mengenakan blouse tanpa lengan dengan motif batik parang rusak berwarna coklat.
Dalam pemahaman filosofi batik, motif parang rusak memiliki arti sebuah lambang manusia yang internal melawan kejahatan dengan mengendalikan keinginan sehingga membuat seseorang menjadi lebih bijaksana dan memiliki watak mulia.
Padanan celana panjang putih terasa begitu tepat untuk menyelaraskan permainan warna coklat batik parang rusak pilihan Maria.
Uraian kalimat pada teks foto, Maria mencurahkan rasa bangganya pada wastra nusantara yang merupakan peninggalan sejarah dan budaya paling mendalam di Indonesia.
Wherever I am, I Show my identity, culture, and pride as an Indonesian,” tulis Maria.
Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, memiliki arti bahwa Maria selalu memperlihatkan identitas budaya di mana pun dia berada karena rasa bangga menjadi seorang bangsa Indonesia.

Saturday, December 12, 2015

Museum Tekstil buka workshop membatik gratis



Pihak Museum Tekstil membuka workshop membatik gratis, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Festival Tekstil yang resmi digelar hari ini hingga 14 Desember mendatang. 

Selain workshop, festival bertajuk "The Many Colors of Timor's" atau Puspa Warna Wastra Timor", itu juga memamerkan koleksi kain tenun Timor sebanyak 100 helai.  Ke-100 kain ini merupakan koleksi pada pencinta atau kolektor kain tenun di Jakarta, menurut siaran pers yang diterima ANTARA News, Kamis. 

Tak hanya itu, pihak museum juga menggelar pentas kesenian dan musik untuk menghibur para pengunjung. 

Saat pembukaan, ahli waris dari kolektor kain dan penulis buku tentang kain Indonesia, Nian S. Djoemana, menyerahkan koleksi kain lurik milik Nian sejumlah 126 koleksi. 

Kepala UP Museum Seni, Esti Utami, berharap melalui fesival ini masyarakat dapat terinspirasi dan termotivasi untuk berperan aktif  mengembangkan Museum Tekstil, dan terus bersinergi melestarikan budaya Wastra Indonesia.

Museum Tekstil dibuka setiap hari kecuali hari Senin dan libur nasional, mulai pukul 9.00 WIB hingga 15.00 WIB. Pengunjung hanya dikenakan biaya Rp5.000 (dewasa) atau Rp3.000 (mahasiswa) atau Rp2.000 (pelajar) untuk sekali masuk.


Griya Batik Mas

Monday, November 30, 2015

Jepang kian sukai batik Indonesia



Batik Indonesia semakin diminati warga Jepang dari berbagai kalangan karena salah satunya sesuai dan mudah dipadupadankan dengan pakaian khas Jepang kimono dan yukata.
Kepala Seksi Festival, Seni dan Budaya Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata Dody Prianto mengatakan beberapa masyarakat Jepang yang mengikuti workshop "Experience The Wonderful of Indonesia Through Batik Workshop" di ASEAN-Japan Centre, Tokyo, mengaku menyukai batik Indonesia.
"Mereka menyukai batik dan banyak yang ingin belajar membatik, antusiasme mereka untuk belajar batik sangat tinggi," kata Dody dalam siaran pers.
Dody ingin menjadikan batik sebagai salah satu instrumen promosi kekayaan budaya Indonesia di Jepang.
"Dengan begitu masyarakat Jepang akan banyak yang tertarik hingga berkunjung ke Indonesia untuk berwisata," .
Salah satu peserta workshop, Mizuki Murayama, mahasiswi Universitas Takushoku, mengaku terpesona pada batik.
"Batik seperti kimono di Jepang. Saya suka kimono, tapi saya juga suka batik," kata gadis yang sudah beberapa kali ke Indonesia dan sedang belajar Bahasa Indonesia itu.
Murayama mengaku memiliki tujuh sarung batik yang seluruhnya dibeli di Yogyakarta. Dia berharap batik dan kimono sama-sama diterima masyarakat internasional.
Sementara, Nabuko Sasaki, pensiunan dosen Bahasa Indonesia di beberapa universitas di Jepang mengaku selalu menggunakan batik saat mengajar di kelas.
"Itu sekaligus untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada murid-murid. Saya punya beberapa busana batik yang dibeli di Tanah Abang Jakarta, Malioboro Yogyakarta dan Batik Keris Semarang,".
Sasaki sangat senang mengikuti workshop batik, apalagi dia berkesempatan mencoba membuat batik sendiri.
"Ternyata sangat sulit. Pengrajin batik harus sabar dan perlu waktu lama untuk menciptakan sebuah karya,"


Griya Batik Mas

Wednesday, November 25, 2015

Mengintip Pembuatan Batik Belitung













Belitung punya batik dengan beragam motif khas, dari daun simpor hingga ikan cempedik. Turis yang ingin melihat cara pembuatannya pun bisa datang ke salah satu sanggar batik di Belitung Timur. Salah satu tempat produksi batik Belitung adalah Sangga Batik de Simpor. Lokasinya di Jl KA Bujang No 22, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur. Beberapa perempuan yang tergabung dalam PKK membuat batik bersama-sama di sanggar ini. Yang dibuat ada motif simpor, ikan cempedik, gelas kopi dan lain sebagainya. Wisatawan yang datang kemari pun bisa melihat proses pembuatan batik. Kain dibentangkan di atas meja dengan dilapisi bahan empuk. Kemudian ada perempuan yang memegang stempel besar dari tembaga, dicelupkan ke lilin cair dan dicap ke kain mori. Selain batik cap, ada pula batik tulis yang diproduksi Dalam satu hari, produksi batik bisa mencapai 25 potong. Tentunya dengan aneka warna dan motif. Harga kain batik produksi Belitung Timur ini dijual dengan harga bervariasi. Mulai dari Rp 200 ribu sampai Rp 1 juta. Selain melihat proses pembuatan dan membeli kain untuk oleh-oleh, wisatawan juga bisa belanja suvenir lain serta makanan dan minuman.


Griya Batik Mas


Sunday, November 15, 2015

Leica hadirkan koleksi eksklusif kamera batik parang

Griya Batik Mas

Leica Store Indonesia, distributor resmi Leica Camera, menghadirkan koleksi terbatas kamera bermotif batik parang sebanyak 45 unit khusus untuk Indonesia. 
"45 diambil dari tahun kemerdekaan Indonesia. Sejarah Leica di Indonesia panjang, seperti foto proklamasi Bung Karno yang diambil memakai Leica," kata Director Leica Store Jakarta Bernard Suwanto di Jakarta, Rabu.
Setiap kamera memiliki ukiran angka yang merupakan urutan dari seri eksklusif batik parang ini.
Hadirnya kamera bermotif Indonesia ini sekaligus merayakan satu tahun berdirinya Leica Store Indonesia, ujar Bernard.
Motif batik parang melambangkan gelombang laut yang tak pernah berhenti, seperti halnya mereka terus memperbaiki diri demi meningkatkan kepuasan pelanggan. 
Motif ini dihadirkan di badan kamera Leica D-Lux (Typ 109), kamera compact Leica yang disebut Bernard paling diminati. 
Kamera Leica D-Lux (Typ 109) Indonesia Special Edition LE45 dijual seharga Rp22 juta, sementara model serupa tanpa motif batik dijual senilai Rp18 juta.
Leica D-Lux (Typ 109) menawarkan berbagai fitur unggulan.
Lensa kamera ini adalah salah satu lensa tercepat dari seluruh seri kamera compact Leica. 
Range sensivitas hingga ISO 25600 berkat piksel yang besar. Kamera ini didukung lensa zoom 24-75 mm dalam format 35 mm yang bisa dipakai untuk berbagai kebutuhan, potret, lanskap, arsitektur untuk makro maupun reportase.
Bentuk kamera ini mengusung gaya klasik Leica yang sederhana. Pengguna dapat mengganti modus otomatis dan manual secara mudah. Hasil foto dapat dilihat lewat monitor LCD berukuran tiga inci.
Komposisi ideal dan framing dari subjek dan adegan mudah ditemukan pada integrated electronic viewfinder dalam kamera beresolusi 2,8 megapiksel ini.
Tersedia pula modul Wi-Fi terpadu lengkap dengan remote control sehingga dapat dioperasikan melalui ponsel pintar atau tablet. 
Aplikasi Leica C Image Shuttle untuk fungsi ini dapat diunduh pada iOS dan Android. Modul NFC (near field communication) terintegrasi juga dapat menciptakan koneksi Wi-Fi dengan ponsel pintar yang mendukung fitur tersebut.
Untuk rekaman video, kamera bergaransi tiga tahun ini dapat menyimpan video 4K, format rekaman digital high-definition dengan empat kali resolusi full HD. Momen tertentu dari video juga dapat dipilih dan disimpan sebagai foto.
 

Friday, October 23, 2015

Museum Batik Akan Gelar Pelatihan Membatik Pada Ribuan Anak SD



Museum Batik Pekalongan akan menggelar pelatihan membatik dengan peserta ribuan siswa tingkat Sekolah Dasar se Kota Pekalongan.

Kepada Radio Kota Batik, Kepala Museum Batik Kota Pekalongan, Tanti Lusiani mengatakan, jika ditotal jumlah siswa yang akan mengikuti sebanyak 3000 anak yang dimulai pada Senin 26 Oktober hingga 28 November mendatang.

Menurut Tanti, pelatihan ini adalah rutin yang merupakan kerjasama antara Museum dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga setempat.

Tanti menambahkan, setiap hari akan ada 100 an anak yang akan mengikuti pelatihan membatik ini. Dan masing-masing anak nantinya akan mendapat satu sapu tangan sebagai media membatiknya.

tokobatikmas.com

Monday, October 5, 2015

Intip Koleksi Batik Nusantara di Museum Batik Pekalongan

tokobatikmas.com

ahun 1906 itu bersanding dengan bangunan bekas milik Belanda lain, Rumah Jabatan Gubernur Jawa Tengah, Kantor Pos, Lembaga Pemasyarakatan, Gereja dan Sungai Loji.
Sejarahnya yang kental membuat museum batik sebagai gedung heritage yang menarik dikunjungi. Di sana pengunjung akan dimanjakan segudang pengalaman berharga, seperti belajar langsung membatik, melihat koleksi batik nusatara, hingga membeli kain batik untuk oleh-oleh.
Berbagai jenis batik yang ditampung dalam tiga ruang koleksi pastinya akan memanjakan pengunjung. Seperti ruang pamer I yang menampilkan koleksi batik di beberapa daerah, seperti pantura/ bantik pesisiran, yakni Pekalongan, Lasem (Rembang) dan Cirebon.  
Batik Lasem ini dikenal dengan motif Cepok dan Rumpa, batik Pekalongan dengan motif Buketan Mas, Buketan van Zuylen, Batik Cirebon dengan motif Buketan Latar Banji dan motif Mega Mendung.
Untuk ruang pamer II, koleksi batik nusantara berbagai daerah juga ditampilakan.  Seperti Batik Juwana dengan motif Lok Chan, batik pati motif Blebak Peksi Manyaran, batik Kalimantan Timur motif Aso, Kepala Tumpal Pasung.
Selain itu, batik Bogor motif Kujang Kijang, batik Riau motif Dholorong Kembang, Batik Bengkulu dengan motir Besurek, batik India motif Tiruan Patola, hingga batik Jakarta dengan motif Lereng Bunga Rampai. 
Memasuki ruang pamer III, pengunjung akan ditunjukkan koleksi khas pedalaman Yogyakata, Solo, serta koleksi batik tokoh nasional. Seperti koleksi Presiden, Ibu Negara, Menteri dan sejumlah tokoh nasional.
Museum Batik Pekalongan juga menyediakan paket wisata untuk belajar membatik. Mulai batik tulis menggunakan alat canting hingga proses kreatif di dalamnya. 
Pengunjung juga bisa menjajal batik cap yang dipandu oleh beberapa petugas profesional di dalamnya.
“Tempat ini sudah sering dibuat praktek anak-anak sekolah. Biasanya pas waktu liburan banyak sekali dari luar kota yang datang,” ujar kepala UPTD Museum Batik Pekalongan, Tanti Lusiani.
Tanti menuturkan, pengunjung yang mengikuti workshop batik juga diperbolehkan membawa pulang hasil batik tulis yang dikerjakan. Hanya harus membayar uang Rp65ribu, kain batik ukuran kain satu meter sudah bisa dibawa pulang. 
Untuk biaya pelatihan singkat pun sangat terjangkau yakni, antara Rp20-Rp25 ribu, tergantung ukuran kain yang digunakan.
Tentunya, museum batik Pekalongan ini bisa menjadi alternatif liburan Anda dan keluarga. Selain dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung yang cukup modern, museum batik juga dibuka setiap hari mulai pukul 07.00-15.00 WIB.
 

Saturday, October 3, 2015

"SEMUA PENGUSAHA DIWAJIBKAN MEMILIKI TEMPAT PENGOLAHAN LIMBAH"


Dalam rangka anjangsana Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ke Kota Pekalongan, kali ini beliau berkenan melakukan kunjungan ke tiga tempat pengolahan limbah yang ada di Kota Pekalongan, yang pertama adalah IPAL di CV Ravena Garmenindo, yang kedua adalah IPAL Komunal yang ada di Kampung Batik Kauman dan yang ketiga adalah Toilet Industri yang ada di Kelurahan Banyurip Kota Pekalongan. 
Pada Kunjungan yang pertama di IPAL industri dari CV Ravena Garmenindo, beliau menyampaikan bahwa kedepannya tiap pengusaha batik atau sejenisnya yang menghasilkan limbah, harus memilihi tempat pengolahan limbah. "tidak ada kata lain, mereka yang memiliki usaha baik itu batik maupun yang lainnya, yang tentunya menghasilkan limbah, harus memiliki Tempat Pengolahan Limbah, tidak ada ampun bagi pengusaha yang tidak mau membangun IPAL, mereka mendapatkan hasil dari usahanya, mereka juga harus peduli terhadap lingkungan." tutur Ganjar Pranowo saat dijumpai wartawan dalam kunjungannya, Beliau yang didampingi PJ Walikota Pekalongan Priyo Anggoro Budi Rahardjo, beserta jajarannya serta Ketua DPRD Kota Pekalongan, Hj. Balgis Diab juga berkunjung melihat Produksi batik yang ada di CV Ravena Garmenindo ini. sesekali pak Gubernur menyambangi dan bercanda dengan para karyawan batik. bahkan sesekali beliau mencoba menjalankan alat yang ada dalam proses membatik disana.
Dalam kunjungannya, beliau juga menyampaikan bahwa, kedepannya permasalahan limbah ini merupakan masalah kita bersama, setiap pengusaha wajib memiliki temapt pengolahan limbah batiknya, jadi limbah keluar harus sudah bersih lagi, itu harapan kita kedepan. ".
Diharapkan dengan adanya IPAL ini mampu memberikan solusi bagi pengusaha lain agar mau untuk mendirikan IPAL serupa bagi industrinya, yang tentunya berdampak positif bagi ekosistem sungai yang ada di Kota Pekalongan.

Friday, October 2, 2015

Semarak Hari Batik Nasional di Pusat Belanja Modern

tokobatikmas.com

Hari Batik Nasional telah ditetapkan oleh pemerintah setiap tanggal 2 Oktober menyusul diakuinya batik oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada tahun 2010 silam. Menyambut dan menyemarakkan hari spesial tersebut, Pendopo menghadirkan program National Batik Day Celebration With Pendopo. 
Acara tersebut dihelat hingga tanggal 4 Oktober 2015 mendatang di Fashion Atrium Kota Kasablanka, Jakarta. Selama kurang lebih dua pekan, Pendopo akan menghadirkan beragam produk batik koleksi para desainer dan pengrajin. Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat memperoleh beragam produk kerajinan tradisional. 
"Kami ingin mengedukasi masyarakat agar lebih memahami batik sebagai hasil karya pengrajin yang memiliki proses pembuatan secara tradisional sehingga dapat menghargai dan mencintai batik sebagai salah satu warisan bangsa yang telah diakui di dunia,", Corporate Marketing Director Kawan Lama Group dalam konferensi pers di Fashion Atrium Kota Kasablanka. 
Beberapa desainer, rumah mode, dan UKM batik berpartisipasi dalam acara ini, seperti Danar Hadi, Alleira, Batik Semar, Batik Chic, Batik Farhan, Batik Fadly, dan Mahadevi. Selain itu, ada pula koleksi sepatu batik kreasi Arcadia dan produk tas kreasi Vinaastee. Selain itu, pengunjung juga dapat memperoleh produk peralatan rumah tangga, aksesori, hingga permainan anak. 
Acara puncak pada tanggal 3 Oktober 2015 mendatang akan menghadirkan Anindya Kusuma Putri, Putri Indonesia 2015. Anindya akan mencanting batik bersama komunitas pecinta batik. Selanjutnya pada tanggal 4 Oktober 2015 juga akan dihelat peragaan busana batik dan lomba menghias patung batik.

tokobatikmas.com 

Rayakan Hari Batik dengan Berlari

tokobatikmas.com

Sebagai bentuk kecintaan terhadap batik, sebuah kelompok pecinta olahraga lari, berlari keliling kota dengan menggunakan atribut yang bernuansa batik.
Dengan menggunakan atribut bernuansa batik seperti baju, celana pendek, blangkon, kaos, syal dan sebagainya, sekitar 35 pelari yang tergabung dalam Indorunners Madiun, malam tadi, Kamis 1 Oktober 2015, merayakan Hari Batik Nasional. 
"Malam ini, untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober, kita melakukan olahraga menggunakan atribut yang berbuansa batik,"
Menurut Taha, bentuk kecintaan terhadap batik yang diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpiece of the Oral and Intangible Haritage of Hummanity), kaos seragam Indorunners Madiun, dibuat dengan menambahkan ornamen batik pada lengan kanan.
Lari menggunakan batik, menurut Taha, bukan kali pertama dilakukan oleh Indorunner. 
"Pertama kali diadakan pada 2 Oktober 2011, berlari menggunakan batik, sebagai bentuk kecintaan terhadap batik nasional. Bahkan, malam ini, sebanyak 34 regional Indorunners di seluruh Indonesia, melakukan batikRUN berkeliling kota di regional masing-masing,"
Taha menambahkan, setidaknya setelah batik ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO pada tahun 2009, kalangan muda tidak lagi malu menggunakan batik. 
"Ya mengapa harus malu menggunakan salah satu budaya yang kita miliki. Dengan menggunakannya berarti ikut menjaga budaya itu terus ada dan berkembang di masyarakat,”

tokobatikmas.com 

Mau Mendunia, Menperin Minta Perajin Batik Cantumkan Logo

tokobatikmas.com

Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin meminta para perajin batik di Indonesia untuk menyertakan logo pada setiap produk atau hasil karyanya. 
"Diharapkan, perajin bisa menunjukan logo dengan hak ciptanya, agar batik Indonesia mudah dikenal dan mendunia," kata Saleh Husin, saat pembukaan acara Hari Batik Nasional di Museum Tekstil, Jakarta, Jumat 2 Oktober 2015.
Ia mengatakan, produk batik Indonesia, mendapat mengakuan dari UNESCO sebagai warisan nenek moyang Tanah Air yang menjadi simbol filosofi nusantara. Batik Indonesia saat ini juga memiliki banyak peminat di seluruh dunia.

"Karena selain sebagai kebanggaan, pengukuhan juga menjadi tantangan karena harus terus melestarikan dan melindungi batik sebagai warisan," tuturnya.

Husin menyebutkan, Indonesia merupakan negara kaya akan batik dengan berbagai motif yang melambangkan keragaman suku bangsa di setiap daerah nusantara. Tak lepas dari nilai filosofi, batik Indonesia juga mengikuti tren dari perkembangan jaman.

"Batik Indonesia memiliki berbagai keunggulan, di antaranya motif yang memiliki nilai seni dan budaya dengan nilai tinggi. Model dan tren yang terus berkembang tetap dibuat dengan tangan yang kreatif," kata Saleh Husin.
 

Jokowi Koleksi Ratusan Batik, dari Aceh Sampai Papua

tokobatikmas.com

Presiden Joko Widodo memberikan testimoninya pada Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober. Menurut dia, orang Indonesia harus tahu jenis-jenis batik.
Jokowi mengakui, bahwa di Indonesia banyak sekali motif batik yang ada. Dia mengaku, kalau ke suatu tempat, dia menyempatkan diri untuk membeli batik.
"Motif batik itu banyak sekali misalnya saya kan beli di kampung batik," kata Jokowi, di Gudang Bulog, Jakarta Utara, Jumat 2 Oktober 2015.
Seperti Pekalongan, ada motif khas batik. Lanjut Jokowi, begitu juga dengan Papua, Yogyakarta dan Solo, yang juga memiliki motif yang beragam.
Jokowi mengaku tidak hafal, apa filosofi dari batik itu. Namun, menurutnya perlu juga untuk dipelajari. "Tapi sekali lagi saya menggunakan batik tiap hari pakai batik dari Aceh sampai Papua ada sekarang,".
Mantan Wali Kota Solo itu mengaku, punya banyak motif batik dari yang dimilikinya sekarang. Seperti motif burung, yang menjadi salah satu andalannya. Indonesia kata Jokowi, kaya akan motif batik. Bahkan jumlah motifnya dinilainya bisa mencapai ribuan.
Disinggung berapa jumlah batik yang dimilikinya, Presiden mengatakan tidak pernah menghitung. "Enggak pernah menghitung, ratusan lah,".
Untuk batik yang sering dia kenakan sehari-hari, Jokowi mengaku tidak pemilih, dan tidak terlalu repot harus seperti apa dan bagaimana desainnya. "Enggak ada (designer khusus), istri,".
Sebagaimana diketahui, UNESCO telah menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia. Penetapan itu diberikan badan PBB itu pada 2 Oktober 2009. Hari penetapan itu juga sekaligus dijadikan Hari Batik Nasional.
 

Be Someone Who Seeks Comfort And Style