Tuesday, August 25, 2015

Mahasiswa KKN UNY ”Nguri-uri” Budaya Batik Tulis Lewat Lomba Membatik

tokobatikmas.com

Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia. Sangat disayangkan, banyak generasi bangsa yang tidak dapat membatik.
Melihat kondisi tersebut mahasiswa KKN Posdaya UNY RW 1 Ngampilan bekerja sama dengan kelompok PKK mengadakan pelatihan dan sekaligus lomba membuat batik tulis bagi ibu rumah tangga.
Muhammad Najib menuturkan, pada dasarnya ibu-ibu di RW 01 Ngampilan sangat antusias dalam mengembangkan kreativitas mereka, sebagai mahasiswa KKN berusaha untuk menjadi fasilitator agar semangat tersebut dapat tersalurkan dengan baik. Jadi, mereka berinisiatif untuk mengadakan pelatihan pembuatan batik tulis dan sekaligus dilombakan.
Lomba membatik itu merupakan salah satu rangkaian lomba dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia ke-70. Lomba yang digelari diikuti oleh delapan ibu-ibu. Peserta tampak antusias menutup pola batik yang telah disediakan panitia dengan malam.
Bahkan ada ibu-ibu yang mengumpulkan dua hasil karyanya. Sementara pada hari kedua peserta tinggal melakukan proses pewarnaan hasil cantingan hari sebelumnya.
”Saya senang sekali mengikuti lomba ini, seperti bernostalgia ke masa lalu saat nenek mengajari membatik. Saat ini jarang sekali ibu-ibu yang dapat membatik,. 

Saturday, August 22, 2015

Puncak HUT, Rembang Adakan Karnaval Batik Lasem

tokobatikmas.com

Puncak peringatan Hari Ulang Tahun RI ke-70 dan Rembang ke-274 akan digelar secara berbeda dengan tahun sebelumnya. Selain menggelar acara karnaval, panitia juga sepakat menghadirkan acara karnival pada 23 Agustus mendatang.
Jika acara karnaval hanya diisi dengan penampilan kendaraan hias oleh peserta, maka karnaval ini lebih menonjolkan kirab potensi daerah Kabupaten Rembang. Panitia sudah menentukan, produk batik tulis Lasem akan menjadi ikon utama acara karnival.
Asisten 1 Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Rembang, Subakti mengungkapkan, acara karnaval Minggu depan dimaksudkna sebagai sarana promosi potensi keunggulan Rembang. “Dalam acara puncak peringatan HUT RI dan Rembang nanti, akan ada tampilan khusus budaya dan semua potensi yang dimiliki Rembang, seperti batik. Kami mencontoh dari beberapa kota lain, dan ini baru pertama kali di Rembang,” jelas Subakti di sela-sela rapat panitia, Rabu (19/8).
Untuk itu, pihaknya akan meminta secara khusus beberapa lembaga untuk menampilkan potensi Rembang dalam karnaval nanti. “Untuk karnival, kami sengaja mewajibkan beberapa instansi untuk tampil, seperti Disbudparpora sebagai pemegang sektor dan SMK Umar Fatah sebagai lembaga yang sudah pengalaman menampilkan batik,”

Tuesday, August 18, 2015

Dikenalkan Gamelan hingga Membuat Kain Batik

tokobatikmas.com

Sebanyak 18 pelajar asal Dominicus College in Nijmegen, Belanda selama sepekan ini mengikuti pendidikan dan praktik lapangan di Wild Rescue Center yang dulu dikenal dengan Pusat Penyelamatan Satwa Yogyakarta (PPSJ). 

Tidak hanya menjadi volunter bagi para satwa yang terancam punah, mereka juga belajar seni dan kebudayaan yang ada di masyarakat Kulonprogo. Salah satunya adalah belajar memainkan gamelan di Sanggar Karawitan Lestari Budaya di Pedukuhan Cumethuk, Desa Kedungsari, Pengasih. 

Para pelajar yang masih berusia belasan tahun ini pun dikenalkan dengan beberapa jenis musik Jawa. Mulai dari kendang, saron, demung, gong, bonang, maupun gender. Mereka tidak hanya menonton, tetapi juga memainkan alat musik Jawa yang belum pernah mereka pegang. Sebab selama ini mereka lebih mengenal drum, atau alat musik perkusi yang lebih modern. “Ini pertama kali saya mainkan, saya sangat menikmatinya,” ujar Jimmy di sela-sela memainkan gamelan. 

Para bule muda ini pun cukup antusias mendengarkan penjelasan dari para pelatih. Mereka juga dikenalkan dengan not angka, yang terbilang cukup unik. Tak ayal saat memainkan gamelan ini, mereka Nampak kikuk. Namun dengan bimbingan dan arahan, mereka mulai lihai memainkan lagu yang mudah dimainkan. “Masyarakat di sini juga cukup ramah,” ujarnya. 

Selain belajar gamelan, para pelajar ini juga dikenalkan dengan membatik. Mereka diajak untuk praktik langsung mencanting yakni membuat gambar dan pola dengan canting menggunakan malam. Bahkan mereka juga diajarkan cara membuat batik cap, mewarnai hingga membuat desain lebih kreatif. “Kami juga ingin mengenal budaya yang ada di Indonesia,” ujar Nicole Hamers, salah seorang guru di Dominicus College in Nijmegen. 

Pendamping dari WRC Yogyakarta, Rosalia Setiawati mengatakan, para pelajar ini datang ke WRC untuk melaksanakan kegiatan selama sepekan. Pada pagi hari mereka menjadi relawan dan membantu proses rehabilitasi satwa. 

Sementara siang hari mereka diajak mengenal dan terjun langsung dalam kegiatan dan budaya yang ada di Kulonprogo. Mulai dari memainkan gamelan, membatik, hingga beberapa kegiatan lain. “Mereka juga mengajarkan bahasa Inggris kepada para pemuda di sini,” katanya. 

Para pelajar ini pun akan mengikuti kegiatan wisata di Yogyakarta dengan mengunjungi Malioboro. Mereka juga akan mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

tokobatikmas.com 

Saturday, August 15, 2015

Pelajar Korea Tertarik Membatik

tokobatikmas.com

Sebanyak 10 orang siswa setingkat SMP dan SMA beserta tiga orang pendamping dari Korea Selatan, datang ke Kabupaten Kendal. Mereka mempelajari kebudayaan-kebudayaan Indonesia, khususnya kebudayaan Jawa dari Kendal. Salah satu hal yang mereka pelajari yakni membatik, dimana para siswa tersebut sangat tertarik dengan batik yang ditampilkan para perajin batik dari Kabupaten Kendal.
Salah seorang siswa Korea, Hwang Min Jin, mengatakan, dirinya baru pertama kali ini berkunjung ke Indonesia. Menurutnya, kunjungan ini sangat menarik karena dirinya bisa bertemu dengan teman-teman lain dari Indonesia yang sebaya dengannya. “Batik sangat cantik. Kami juga memiliki kerajinan yang mirip dengan batik, hanya saja, disana kerajinannya menggunakan cap dan printing,” katanya, dengan dibantu penerjemah asal LPK Jinju, Asmuni.
Kegiatan kunjungan itu sendiri merupakan kerjasama antara LPK Jinju dari Jambearum Kendal dengan Sacheon Multicultural Center (SMC), yang merupakan Pusat Kebudayaan Korea. Rencananya kegiatan akan dilangsungkan selama tiga hari di Kabupaten Kendal, dari 11 hingga 13 Agustus. Ini merupakan kuunjungan yang ketiga kalinya, dimana pada kunjungan sebelumnya, para pelajar dari Korea pernah mempelajari cara menjadi pengantin ala Jawa.
Pada kesempatan lain, Pemimpin Rombongan dari SMC, Lee Jeongki, mengungkapkan, kegiatan ini akan dilangsungkan setiap tahunnya, dalam rangka kegiatan pertukaran kebudayaan antara Indonesia dengan Korea.
“Kami telah melakkan MoU dengan Disdik Kendal tentang kegiatan pertukaran budaya ini. Rencananya nanti juga akan mendirikan Pusat Informasi Korea-Indonesia. Walaupun terkesan lambat dan lama, namun jalinan hubungan ini pasti akan berlangsung dengan pasti,”

tokobatikmas.com

Tuesday, August 4, 2015

JKT48 Ajak Cintai Batik

tokobatikmas.com

Banyak cara bisa dilakukan untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh setiap 20 Mei. Member JKT48, misalnya, mengajak para fans belajar membatik di Museum Tekstil, Minggu (24/5). Kegiatan itu dipilih karena masih banyak anak muda yang kurang bangga dengan batik meski menjadi identitas nasional.
Member yang berpartisipasi pada official fans club (OFC) itu berasal dari Tim T.  Setiap satu member membatik bersama 3 atau 4 fans. Desain batik berbentuk bunga disediakan oleh pihak museum. Masing-masing member dan fans mendapat satu desain untuk dilukis dengan malam menggunakan canting.
Satu kompor diletakkan di antara member dan fans. Dengan telaten, mereka mulai menyelupkan canting ke wajan yang berisikan malam panas. Ada yang rapi, tapi tidak sedikit yang berantakan karena meluber ke mana-mana. ’’Membatik itu susah, kalau kehilangan fokus bisa berantakan keluar garis,’’ ujar An.
Membatik yang dia lakukan adalah kali kedua. Pengalaman pertama didapatnya saat masih sekolah dasar (SD). Tapi, tetap saja tidak membuatnya lebih relax. Meski demikian, dia senang karena fans yang ikut cukup banyak. Jadi, harapan untuk memperkenalkan budaya asli bangsa itu bisa tersampaikan.
Member Tim T lainnya, Maria Genoveva Natalia Desy Purnamasari menambahkan, fans JKT48 yang kebanyakan anak muda bisa menjadi sarana tepat untuk menggelorakan kebangkitan nasional. Meski yang baru bisa mereka lakukan adalah memperdalam pengetahuan cara membatik. ’’Banyak yang baru pertama kali (membatik) lho,’’ katanya.
Nah, bagaimana kalau kostum panggung JKT48 juga bertema atau memiliki unsur Batik? Desi memastikan itu bakal keren. Namun, tentu saja bergantung pada dengan keputusan manajemen untuk mengizinkan atau tidak. ’’Kalau ada kesempatan, pengin banget,’’ tutur Desi.
Selain untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional, JKT48 juga memperkenalkan museum tekstil debagai destinasi wisata di Jakarta. Seperti yang diberitakan sebelumnya, sister group AKB48 itu dipilih menjadi duta Enjoy Jakarta oleh Pemprov DKI Jakarta.

Wayang di Atas Batik yang Anggun

tokobatikmas.com

Unsur tradisional cukup sering diangkat desainer sebagai inspirasi koleksinya. Tidak terkecuali Yunita Kosasih yang selama ini selalu menggunakan kain batik dalam rancangannya. Untuk lansiran terbaru, desainer 38 tahun itu mengombinasikan dua elemen klasik sekaligus. Yakni, batik dan wayang.
”Saya ingin menunjukkan sisi cantik Indonesia lewat wayang. Lewat apa yang kadang dipikirkan orang terlalu kuno. Menurut dia, wayang bukan sekadar kebudayaan tradisional. Wayang juga adalah simbol dan identitas Indonesia. Di dalamnya banyak terdapat berbagai filosofi yang mengajarkan bagaimana cara masyarakat Indonesia hidup.
Sosok tokoh-tokoh pewayangan hadir sebagai motif pada busana. Bahkan, alumnus Arva School of Fashion itu memakai wayang asli yang terbuat dari kulit pada beberapa rancangannya. Menurut dia, gambar karakter-karakter wayang sangat anggun dan khas. Apalagi ketika dia mengombinasikannya dengan batik-batik Jawa Timuran.
Kesan mewah dan elegan begitu terlihat pada busana evening gown. Benar saja, dress dengan cutting A-line membuat Irien Permata Sari, model yang mengenakannya, begitu anggun. Paduan warna peach pada bagian upper(dengan motif wayang, tentunya) sangatlah serasi dengan batik cokelat tua beraksen pleats sebagai bawahan.
Busana lain tidak kalah menarik. Bagian atasnya terbuat dari material brokat hitam yang dihiasi sequins. Batara Kresna tampil gagah pada bagian depan. Dua tokoh wayang lagi disematkan pada bagian ujung lengan. Sementara itu, bagian skirt-nya adalah batik parang barong, salah satu motif batik tertua di Indonesia.
Palet yang dipilih Yunia untuk koleksi busananya kali ini cocok dikenakan semua warna kulit. Termasuk kulit khas Indonesia, yakni sawo matang. ”Batik itu memang milik Indonesia. Seharusnya, kita bangga memakainya,”.
Pemakaian material berkelas seperti tile, dutches, dan brokat membuat pemakai koleksi itu semakin memesona. Tiga bahan tersebut diaplikasikan pada bagian atas busana rancangan Yunita. Bawahannya batik-batik yang disusun bertumpuk sedemikian rupa hingga terlihat flowy. ”Rasanya bangga memakai warisan Nusantara yang elegan seperti ini,

Sunday, August 2, 2015

Pesona Pekalongan Makin Mendunia

tokobatikmas.com

Karya batik Pekalongan yang dipamerkan dalam event Pekan Batik Pekalongan di Gedung GOR Jetayu, ternyata mengundang ketertarikan turis asing untuk melihatnya.
Salah satunya Mr Franc, warga Perancis yang sengaja datang dari negara asalnya untuk melihat batik-batik asal Pekalongan, maupun kuliner yang dijual di sekitar bundara kawasan Jetayu pada Jumat sore.
Kepada Mr Franc mengaku kagum dengan karya batik Pekalongan. Selain bagus produknya, ternyata dibalik pembuatannya mengandung filosofi yang dalam. “Ini sungguh luar biasa,” jawabnya.
Maka pantas saja ketika ditemui di depan pintu masuk ruang pameran, Mr Franc menenteng tas yang berisi kain batik Pekalongan.
Salah satu pemilik stand, Abdul Ghofur menyebut, batik pekalongan sudah mendunia. Artinya batik pekalongan sudah dikenal masyarakat Internasional, lantaran Pemkot Pekalongan dibawah kepemimpinan Walikota dr HM Basyir Ahmad sering menyelenggakan Pekan Batik Internasional maupun Pekan Batik Nusantara. “Kami melihat ini potensi bagi kita semua (warga Pekalongan,red) untuk memasarkan batik ke luar negeri,”.
Sementara itu, Walikota dr HM Basyir Ahmad menyampaikan, pagelaran Pekan Batik Pekalongan 2015 sukses membranding Kota Pekalongan sebagai pusat batik dunia. “Buktinya wisatawan, baik lokal maupun luar negeri datang Pekalongan. Mereka bisa mengetahui batik-batik secara langsung, bisa berbelanja batik di stand-stand yang digelar Pemkot, mulai BUMN sampai UKM, serta menikmati pergelaran acara pelestarian budaya batik dari leluhur Indonesia,”.
Tak hanya itu, Basyir mengaku kegiatan itu juga digelar untuk memperkuat pengakuan UNESCO yang memosisikan batik sebagai warisan budaya tak benda asli Indonesia. “Sehingga setelah mendapat pengakuan demikian, harus diperkuat dengan upaya pelestarian serta mempopulerkan batik kepada masyarakat,”

tokobatikmas.com

Saturday, August 1, 2015

1500 Peserta Akan Meriahkan Karnaval Batik dan Parade Budaya Kreatif

www.facebook.com/griyabatik.mas.7/

Sekitar 1500 peserta akan memeriahkan Karnaval Batik dan Parade Budaya Kreatif yang akan diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan pada Minggu (2/8) pagi. Karnaval Batik dan Parade Budaya Kreatif diselenggarakan dalam rangkaian Pekan Batik ke-17 dan menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-70. Kepala Bidang(Kabid) Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perhubungan Pariwisata dan Kebudayaan(Dishubparbud) Kota Pekalongan Sigit Mursito menjelaskan, Karnaval Batik dan Parade Budaya Kreatif akan dimulai dari Alun-alun Kota Pekalongan sekitar pukul 08.00.
“Titik kumpul di Alun-alun Kota Pekalongan. Kemudian peserta akan menyusuri Jalan Hayam Wuruk, Jalan Pemuda, Jalan Imam Bonjol, Jalan Diponegoro dan berakhir di kawasan Jetayu. Di Kawasan Jetayu nanti ada panggung kehormatan,”. Dijelaskan Sigit, berbeda dari penyelenggaraan karnaval tahun-tahun sebelumnya, pada karnaval tahun ini akan diikuti pula jajaran PNS di lingkungan Pemkot Pekalongan, aparat kelurahan, kecamatan, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), BUMN, perhotelan, DPRD, pelajar dan Perguruan Tinggi serta pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Mereka akan masuk dalam kelompok Parade Budaya Kreatif. Selain itu juga ada Kelompok Festival Kostum Karnaval Batik yang diikuti 73 peserta. Mereka berasal dari siswa SD, SMP, SMA/ SMK, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Pekalongan dan perguruan tinggi.

www.facebook.com/griyabatik.mas.7/

Be Someone Who Seeks Comfort And Style