Wednesday, January 28, 2015

Ajarkan Re-pro Batik Klasik

tokobatikmas.com

Mahasiswa Fakultas Batik Jurusan Teknologi Batik Universitas Pekalongan dibekali dengan beberapa materi dan tugas mengenai batik, diantaranya cara re-pro batik klasik.
Demikian diungkapkan Kaprodi Teknologi Batik Universitas Pekalongan, Muhtadin ST kepada Radar, Rabu (28/1). Diantaranya, ada tugas yang bersifat mandiri yaitu pembuatan batik klasik dan impresi atau mereproduksi (re-pro) batik lama yang dibuat kembali oleh para siswanya. “Pada semester 2, biasanya mahasiswa mulai membuat batik tulis sederhana tematik seperti sarung dan sebagainya,” tuturnya.
Masuk pada semester 3, siswa diajarkan bagaimana cara mereproduksi (Re-pro) batik klasik. Re-pro batik klasik tersebut biasanya diawali dengan melihat contoh batik klasik di literatur buku kemudian diadopsi kedalam hasil karya batik. “Produk batik karya lama seperti karya Van Zuylen. kita mengadop karya itu, lalu membuat karya sesuai karakter batik lama,” katanya.
Batik klasik karya Van Zuylen banyak dipengaruhi unsur Belanda. Van Zuylen biasanya membuat batik dengan gambar bunga atau yang lebih dikenal dengan buket. Selain itu, jurusan teknologi batik juga mengenalkan dua jenis batik. Diantaranya batik pesisiran dan batik kraton.
Muhtadin mengungkapkan, biasanya, batik kraton lebih pakem, gambarnya bersifat geometris bisa dilipat atau dipotong sama panjang. Selain itu, batik kraton biasanya juga bermakna simbolis. Untuk pewarnaannya sendiri, Batik kraton hanya mengenal dua jenis pewarnaan yaitu coklat soda dan biru. “Biasanya kombinasi biru dan coklat ini jadi hitam. Batik pesisiran biasanya maknanya naturalis. Misalnya menggambar ayam, ya maknanya ayam,” ujarnya.
Dalam teknik pewarnaannya, batik pesisiran biasanya warnanya bermacam-macam dan lebih berani. Ia juga menuturkan untuk batik karya pesisiran, banyak komposisi warna yang bisa dimainkan serta dapat mengenal berbagai macam karakter.
Selain teori dan praktek di kampus, para mahasiswa harus mengikuti kegiatan praktek kerja di industri batik. “Biasanya praktek kerja itu di Semester 4. Setelah itu tugas akhir di semester 6,” katanya. Dalam praktek kerja tersebut, biasanya siswa mengamati berbagai proses industri mulai dari persiapan, pewarnaan, hingga finishing. Setelah menyelesaikan praktek kerja, akan dilanjutkan dengan tugas akhir. “Dalam tugas akhir, biasanya mengambil salah satu proses kegiatan yang diamati dari praktek kerja,” tuturnya.
Ada 4 kelompok yang ditawarkan pihak kampus dalam menentukan penelitian tugas akhir mahasiswanya. Mulai dari pewarnaan alam/sintetik, desain, pemalaman dan lingkungan/limbah. Tujuan dari penelitian tersebut diantaranya adalah untuk memberikan masukan ke perusahaan terkait proses pembuatan batiknya.

Unggulkan Program Batik

tokobatikmas.com

Satu program unggulan yang ada di SMA 3 Pekalongan adalah adanya pelajaran membatik, mulai dari kelas X hingga kelas XII.
Dituturkan Wakil Kepala Humas SMA 3 Pekalongan Dra Siti Rikhanah, pelajaran membatik yang masuk ke dalam mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Batik) tersebut tidak hanya mengajarkan teori tentang batik saja, tetapi hingga praktek membatik. “Bahkan untuk kelas XII itu, prosesnya mulai dari kain putih, dicap, dijahit, dikemas, hingga diberi label,”.
Sementara otu, Guru Prakarya dan Kewirausahaan (Batik) Ike Dekawati SPd menambahkan, batik yang diajarkan di SMA tersebut dimulai dari pengertian batik, peralatan yang digunakan hingga hasil dalam bentuk produk jadi. “Contohnya, ada baju dan taplak meja,”.
Batik yang masuk kedalam Muatan Lokal (Mulok) tersebut diberikan setiap satu minggu selama dua jam pelajaran. Dalam perkembangannya, Ike menuturkan saat ini para siswa telah dikenalkan batik printing.
“Dulu belum ada alatnya. Namun karena saat ini alatnya telah tersedia, kami mulai mengenalkannya pada anak-anak. Kemarin baru dikenalkan di kelas X,”.
Ike menuturkan, ada beberapa tahapan membatik yang diajarkan kepada siswa. Pada mulanya siswa diberi teori tentang batik cap, serta peralatan yang digunakan untuk membuat batik cap. Selanjutnya tahap pewarnaan dan pelorotan. Untuk siswa kelas X, biasanya praktek membatik diawali dengan membuat motif di gerabah maupun kertas. Sedangkan utuk kelas XI biasanya sudah mulai dikenalkan teknik pewarnaan, serta teknik membatik yang lebih rumit seperti batik cap dan tulis.
Lebih jauh Ike menuturkan, ada dua jenis pewarnaan yang diajarkan pada siswanya. Diantaranya teknik pewarnaan alami dan teknik pewarnaan kimia. Untuk teknik pewarnaan alami, biasanya menggunakan warna alam yang berasal dari daun mangga, daun alpukat, daun jati dan serabut kelapa. Menurutnya perbedaan antara warna alami dengan kimia adalah, batik dengan warna alam biasanya memiliki warna yang lebih kalem.
“Prosesnya didiamkan selama satu minggu dirumah siswa. Setelah itu dibawa ke sekolah untuk praktek pewarnaan,”.
Salah satu kendala yang dialaminya dalam memberikan mata pelajaran batik ini adalah belum ditemukannya solusi yang tepat terkait pembuangan limbah batik. “Kalau dibuang ke tanah, mencemari juga,” katanya. Untuk saat ini Ike menyiasatinya dengan mengumpulkan hasil pembuangan limbah batik tersebut kedalam botol. Namun untuk pewarnaan menggunakan warna alam sendiri, dirinya mengaku tidak ada masalah karena tidak mencemari lingkungan.
Kedepannya, ia berharap pihak sekolah membuat galeri batik untuk memamerkan hasil karya siswanya. Karena selama ini seluruh hasil karya siswa baik gerabah maupun produk jadi batik berupa baju tersebut masih tersimpan di lemari. “Biar orang lain tahu dan tertarik juga. Ternyata siswa SMA 3 juga bisa membuat batik,”

Musim Hujan, Produksi Batik Mengalami Penurunan


Tingginya curah hujan di Bulan Januari ini, membuat produksi batik di Kabupaten Pekalongan mengalami penurunan. Pasalnya, hujan yang terus terjadi mengakibatkan proses produksi batik di Kota Santri menjadi terhambat, khususnya pada tahap pengeringan. Bahkan diperkirakan, produksi batik di Kabupaten Pekalongan pada awal tahun ini mengalami penurunan hingga 20 persen.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Kabupaten Pekalongan, Failasuf, kemarin, membenarkan adanya penurunan jumlah produksi di Bulan Januari ini. Hujan yang setiap hari mengguyur Kabupaten Pekalongan membuat para perajib batik mengalami kesulitan pada proses pengeringan. Hampir semua perajin batik di Pekalongan masih menggunakan teknik pengeringan alami, yakni dengan sinar matahari. Sehingga, hal ini menghambat proses produksi batik di Kabupaten Pekalongan.
“Diperkirakan, penurunan jumlah produksi batik di Kabupaten Pekalongan mencapai 20 persen,
Dikatakan, ada sekitar 300 pengusaha batik di Kabupaten Pekalongan dengan jumlah perajin mencapai ribuan orang. Mereka mengalami keterlambatan proses produksi, baik untuk batik cap maupun batik tulis. Selain proses pengeringan, imbuh dia, para perajin batik di wilayah pesisir yang saat ini terendam banjir juga mengalami kesulitan dalam proses pewarnaan.
“Untuk yang di daerah pesisir Kabupaten Pekalongan mengalami kesulitan pada tahap pewarnaan,”.
Kendati mengalami penurunan jumlah produksi, namun menurutnya, tidak separah pada saat musim hujan atau tepatnya awal tahun 2014 lalu, yang mengakibatkan produksi batik mengalami lumpuh total selama satu bulan. “Alhamdulillah, walaupun mengalami penurunan produksi, namun tidak separah tahun lalu yang mengakibatkan produksi batik di Kabupaten Pekalongan terhenti selama satu bulan,” tuturnya.
Memang, lanjutnya, setiap musim hujan para perajin batik pasti akan mengalami kendala dalam proses produksi karena terkendala dalam proses pengeringan. Namun sebenarnya, hal itu sudah dapat diantisipasi dengan menggunakan alat atau mesin pengering. Mesin yang biasanya dipakai pada perusahaan besar tersebut, saat ini dapat digunakan perorangan.
“Ini bisa menjadi salah satu cara untuk para perajin dalam mengantisipasi keterlambatan produksi di musim penghujan ini

Sunday, January 25, 2015

Batik Aromaterapi Waris Jadi Primadona Pejabat

tokobatikmas.com

KAIN batik kini disukai hampir semua orang. Tapi kain batik Madura karya Warisatul Hasanah mahasiswa semester delapan Jurusan Manajemen Pemasaran STIE Perbanas Surabaya sedikit berbeda.
Batik tulis Madura itu memiliki aromaterapi yang banyak diminati masyarakat, terutama para pejabat. Batik tulis Madura karyanya kini banyak dipakai oleh para pejabat di Kabupaten Bangkalan. Motif batik tulis yang dipakai adalah motif ‘Tanjung Bumi’.
”Sekira 80 persen pejabat di Bangkalan, terutama di DPRD, pakai batik tulis saya ini,” terang Waris.
Bisnis batik tulis aromaterapi yang dijalankan Waris ini sudah dilakukan sejak 2009 lalu. Berawal dari tugas membuat Studi Kelayakan Bisnis (SKB) dari kampus, dia lantas tertarik mengaplikasikannya di dunia batik.
Waris sengaja membuat SKB membuat batik tulis beraromaterapi. Ide tersebut muncul setelah dia sempat melihat ada souvenir yang dipajang di dinding di sebuah homestay di Australia.
Saat itu dia mengikuti kegiatan Auditing Students Programe (ASP) di Australia. Nah, di homestay tersebut dia melihat ada souvenir berupa kayu yang berbau aromaterapi. Keberadaan souvenir itu ternyata membuat suasana ruangan menjadi lebih nyaman.
”Dari situ akhirnya saya terpikir untuk membuat batik tulis beraroma terapi,” tutur mahasiswi kelahiran Bangkalan, 10 Maret 1988 ini.
Karena memiliki keistimewaan, maka batik tulis aromaterapi ini memiliki harga lebih mahal dibandingkan dengan batik biasa. Sebagai contoh, untuk batik tulis biasa ada yang harganya Rp250 ribu per potong, maka untuk yang beraromaterapi harga bisa mencapai Rp300 ribu per potong. Harga paling mahal untuk karyanya bisa mencapai Rp4 juta per potong.
Bahkan, saat mendekati lebaran, batik tulis aromaterapi tersebut sangat diminati. Omzetnya pun naik mencapai Rp10 juta lebih. Padahal saat mengawali bisnis tersebut dia tidak punya modal sama sekali.
”Keunggulannya kalau yang beraroma terapi ini akan membuat rileks bagi yang memakai atau pun orang yang di sekitarnya,” terang anak bungsu dari empat bersaudara pasangan Moh Ismail dan Maryam ini.
Hal tersebut akhirnya membuat para pejabat banyak yang suka. Belum lagi sifat dari aroma terapi ini juga bisa menyerap keringat. Artinya jika ada orang yang punya keringat banyak, aroma terapi bisa meredam bau keringat.
Waris menawarkan beberapa pilihan aromaterapi yakni dari melati keraton, cempaka, eksotik, mawar, coklat dan strawberry. Coklat dan strawberry ini sangat cocok dipakai untuk anak-anak.
”Aromaterapi itu kan bisa bikin rileks, percaya diri dan mencerdaskan otak,” tuturnya.
Tak hanya aromaterapi saja yang membuat banyak pejabat terpikat. Namun salah satu keistimewaan karya Waris adalah dia juga mau membuat batik tulis yang eksklusif. Artinya hanya satu jenis saja yang dibuat, sehingga tidak ada yang punya batik tulis tersebut dengan motif sama. Hanya saja saat ini dia masih menggunakan aromaterapi biasa untuk karyanya tersebut.
Ke depan, Waris sedang mempersiapkan untuk aromaterapi yang akan diambil dari sari bunga sebagai bahan baku. Dia pun sedang menjalin kerja sama dengan ahli teknik kimia untuk mencari formula yang tepat.
Untuk membuat aromaterapi ini, cukup mudah. Setelah dicuci, batik direbus. Rebusan air sebelumnya diberi aromaterapi, dan batik direbus dengan posisi terbalik. Waktunya sekira lima menit saja.
”Kalau ingin mendapatkan aroma lebih tahan lama, kami juga kasih tips-nya dan juga aroma terapinya,” kata Waris.
Dia menggunakan label Al Warits. Sedangkan untuk penjualan dia melakukan proses mulai door to door, facebook, mengajukan proposal, hingga menawarkan dari satu kampus ke kampus lainnya.
”Alhamdulillah ternyata sekarang sudah mulai banyak yang pesan,” kata Waris yang bercita-cita punya gerai butik di berbagai mal di Surabaya ini.

Saturday, January 24, 2015

Mengenal Batik di Museum Tekstil Jakarta

tokobatikmas.com

Tak perlu menelusuri batik hingga ke berbagai daerah asalnya demi mengenal semua jenis batik. Anda cukup menikmati dan mengekslorasi keindahan karya batik di Museum Tekstil Jakarta. Museum yang sudah berdiri semenjak 28 Juni 1976 ini, diresmikan oleh Ibu Tien Soeharto. Terletak di Jalan Aipda KS. Tubun Nomor 2-4, Kecamatan Tanah Abang, Petamburan, Jakarta Pusat. Semenjak itu, karya-karya batik dari seluruh daerah di Indonesia dikumpulkan dan dipamerkan kepada masyarakat banyak. Dengan koleksi yang sudah mencapai 2350 koleksi ini, pengunjung dapat menikmati koleksi batik secara detil. Baik dari corak, tekstur maupun pewarnaan yang diberikan. Mulai dari batik asal Sabang hingga Merauke.
Tidak hanya itu, di sini Anda juga bisa belajar membatik, menenun dan berbagai jenis pelatihan lainnya berkaitan dengan tekstil Indonesia seperti kursus pewarna alam, ikat celup, aplikasi manik-manik, silk painting, dan sulam. Salah satu yang paling diminati saat ini adalah pelatihan batik. Karena proses dan pengolahannya yang bisa dibilang rumit, Anda akan tertantang untuk mencoba membatik.
Batik tulis adalah teknik menghias kain dengan corak batik dan menggunakan bantuan canting yang berisikan malam atau lilin. Setelah jadi, batik dicelup dalam pewarna, baru kemudian lilin diluruhkan. Di Museum Tekstil, ada instruktur yang akan mengajarkan Anda cara membatik.
Museum Tekstil Jakarta tidak hanya sebagai tempat pamer koleksi batik dari seluruh Indonesia. Namun di sini juga terdapat Ruang Pengenalan Wastra, yang menyediakan koleksi alat tenun dari berbagai daerah dan berbagai inormasi tentang bahan baku serta proses pembuatan kain tradisional Indonesia. Ruang ini juga memberi kesempatan kepada publik untuk mencoba mengoperasikan alat tenun.
Selain itu juga disediakan toko museum bagi pengunjung yang ingin memperoleh cinderamata berupa kain, busana, asesoris, peralatan batik dan buku-buku tentang wastra. Perpustakaan pun juga menyediakan berbagai koleksi buku tekstil yang cukup lengkap.
Dalam waktu tertentu, Museum Tekstil mengadakan event tertentu dengan konsep tekstil yang berbeda-beda. Biasanya event diadakan dalam kurun waktu yang cukup lama, karena karya para pencinta kain dipersiapkan dengan waktu yang cocok dengan ide kreatif mereka.

Friday, January 23, 2015

Penghuni Panti Eks Psikotik Diberdayakan Lewat Batik

tokobatikmas.com

Salah satu bentuk perawatan yang dilakukan oleh pihak Balai Sosial Eks Psikotik Pangrukti Mulyo Rembang terhadap penghuninya adalah pelatihan dan praktik pembuatan batik tulis. Program ini sudah berjalan sekitar enam bulan yang lalu.
Pangrukti Mulyo Kepala Balai Sosial Eks Psikotik, Sukiman mengatakan, pelatihan dan praktik pembuatan batik tulis ini untuk membekali penghuni jika suatu saat sudah siap dikembalikan ke tangah masyarakat. Mereka diharapkan memiliki kemampuan khusus saat benar-benar dinyatakan ‘sembuh’.
“Mereka adalah eks psikotik, artinya seseorang yang pernah mendapatkan perawatan kejiwaan. Maka, dari itu tentu dibutuhkan berbagai usaha pemulihan yang salah satunya melalui penanaman skill kepada mereka,” jelas Sukiman.
Sukiman menegaskan, hasil batik yang sudah dibuat oleh penghuni panti ke depan bakal dipasarkan. Saat ini hasil-hasil batik tersebut sudah dipasarkan dalam lingkup internal kepada karyawan panti. Kain batik itu digunakan sebagai bahan seragam semua karyawan.
“Untuk sementara ini batik kami beli untuk pakaian karyawan panti. Ini untuk memberikan apresiasi penghuni panti yang sudah bisa menghasilkan karya. Hasil batiknya lebih cenderung mengacu model Lasem. Hanya untuk motif dan lain sebagainya mereka bebas berkarya,”.
Ia menambahkan, setiap hari pelatihan dan praktik membatik secara rutin dilakukan. Sebagian penghuni panti, termasuk laki-laki juga mengikutinya. Mereka dilatih secara khusus oleh instruktur ahli yang sebelumnya juga mendapatkan pelatihan dari Provinsi Jawa Tengah.

Museum Tekstil Akan Tambah Koleksi Kain

tokobatikmas.com

tokobatikmas.com


Pengelola Museum Tekstil Jakarta terus fokus pada peningkatan pengelolaan museum.  Kepala PU Museum Seni Rupa Museum Tekstil Jakarta Dyah Damayanti, mengatakan akan terus menambah koleksi dan merekrut kurator untuk memberikan informasi yang lebih banyak kepada masyarakat. Koleksi Museum Tekstil berjumlah 2.350 koleksi. Terdiri dari 886 koleksi kain batik, 819 koleksi kain tenun, 425 koleksi campuran, 70 koleksi peralatan, 150 koleksi busana dan tekstil kontemporer. Koleksi ini dipamerkan kepada masyarakat di ruang pamer dan Galeri Batik. “Koleksi ini diambil rata-rata dengan umur di atas 50 tahun dan langka.”
Koleksi yang sudah dipamerkan sejak 1976 ini, diperoleh dari semua daerah di Indonesia. Sebagian berasal dari sumbangan para pecinta kain ataupun para perancangkain. Penambahan jumlah koleksi dilakukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai koleksi batik Indonesia. Selain itu untuk menjaga kelestarian budaya Indonesia. Lebih lanjut, ia menambahkan akan mencari kurator untuk Museum Tekstil. Hal ini dilakukan guna mengawasi dan mengurus museum dengan objek yang dipamerkan. Selain itu akan lebih banyak memberikan informasi mengenai batik kepada masyarakat luas.
Tidak hanya itu, pengembangan fasilitas pelatihan seperti pelatihan batik, kursus pewarna alam, ikat celup, aplikasi manik-manik, silk painting, sulam, dan workshop tenun dasar untuk pemula diharapkan nantinya bisa menjadi tempat bagi masyarakat untuk bisa belajar dengan kebudayaan tekstil Indonesia.
Dengan adanya fasilitas pelatihan tersebut, masyarakat mampu mengembangkan karyanya dengan lebih profesional selain sebagai hobi. Salah satu pelatihan yang diminati saat ini adalah pelatihan batik.
tokobatikmas.com

Wednesday, January 21, 2015

Gaun-gaun Cantik dari Tenun Endek Bali

tokobatikmas.com

Namanya hampir sama, namun tenun Endek asal Bali berbeda dengan tenun Ende, Nusa Tenggara Timur. Kali ini, desainer Malik Moestaram memberikan nuansa yang manis lewat olahan kain tenun Endek menjadi gaun yang cantik.
Tenun Endek asal Bali memiliki warna yang cerah dan motif unik. “Tenun Endek Bali itu berbeda dari tenun Ende, motifnya unik ada yang gemetris, kotak-kotak dan wajik, saya melihat tenun ini punya potensi besar untuk digali lebih jauh,” ujar Malik Moestaram, desainer.
 Di tangan Malik, kain-kain itu kemudian mewujud menjadi busana yang apik. “Saya sudah kepincut sejak awal melihat, karena kain tenun Endek sungguh cantik, tinggal saya desain bagaimana ia menjadi lebih sempurna,” ujarnya saat ditemui disela-sela peragaan di ajang Fashionality 2013 yang diusung Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), di Hotel Hilton Bandung.
Malik memamerkan koleksi gaun dari tenun Endek ini dalam peragaan yang didukung oleh Bank BJB, bersama tiga desainer lainnya, yakni Nuniek Mawardi, Susan Zhuang dan Rudy Liem. Gaun-gaun cantik itu didominasi warna-warna terang dari mulai kuning, oranye, ungu, biru dan merah.
Malik menempatkan tenun di bagian dada, lalu dipadu padankan dengan rok mengembang yang melambai. Sebagai hiasan, ia menambahkan batu-batu kristal dan metal menyerupai bros emas di beberapa bagian seperti di dada, lengan dan pinggang.
Salah satu gaun yang mencolok adalah warna oranye one shoulder yang menjuntai melambai. Gaun ini sebelumnya dikenakan oleh Miss Cyprus yang berlaga di ajang Miss World 2013 yang berlangsung di Bali beberapa waktu yang lalu.
Dalam kesempatan tersebut, desainer yang juga koreografer untuk Fashionality 2013 ini menampilkan 15 busana yang didominasi gaun panjang. Selain bisa digunakan untuk pesta, tidak menutup kemungkinan bisa juga jadi pilihan alternatif gaun untuk pesta pernikahan.
Menurut Malik, koleksi terbarunya ini ia beri tema “The B”, yang bisa menjadi luas apakah B untuk Bali dan atau B untuk beautiful (cantik). Dan memang koleksi dari olahan kain tenun Endek ini memberi kesan cantik buat yang mengenakannya.
tokobatikmas.com

Karnaval Endek Buleleng Promosikan Kain Tenun Tradisional

tokobatikmas.com

Kain tenun ikat tradisional khas Bali, endek, memiliki potensi dikembangkan lebih luas pemakaiannya, termasuk untuk dunia mode. Endek memiliki motif yang bervariasi dan dapat dipadupadankan dengan bahan tekstil lainnya menjadi karya busana.
Hal itu disampaikan desainer di Bali, Dwi Iskandar, ketika ditemui di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, Minggu (10/8/2014). ”Sekarang kain tenun kembali digemari, banyak dipakai. Pemerintah daerah di Bali juga mulai menggalakkan pemakaian endek,” kata Dwi, yang juga Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Bali.
Hal senada disampaikan Lia Mustafa, desainer asal Yogyakarta, yang juga Ketua APPMI Yogyakarta. Menurut Lia, pemakaian kain tenun, termasuk endek, sebagai busana kasual ataupun busana pesta dapat menarik minat kalangan generasi muda untuk menggunakan busana berbahan endek. ”Peluang endek cukup besar untuk dikembangkan, apalagi endek rutin diperkenalkan dalam berbagai acara di daerah,” kata Lia ketika berada di Singaraja.
Dwi dan Lia bersama sejumlah desainer, di antaranya Gede Yudi dan Weda Githapradana, ikut tampil meramaikan acara Karnaval Endek Buleleng 2014, Minggu. Mereka menampilkan karya-karya berbahan endek pada malam pergelaran ekshibisi busana di Karnaval Endek Buleleng 2014.
Selain pergelaran ekshibisi busana, Karnaval Endek Buleleng 2014 juga disemarakkan dengan parade endek dan pawai mobil hias. Parade endek melibatkan kalangan sekolah menengah dan perguruan tinggi di Buleleng, perguruan tinggi dari Denpasar, serta tim karnaval dari Universitas Negeri Yogyakarta. Karnaval Endek Buleleng dirangkai dengan penyelenggaraan Festival Buleleng 2014.
Ketika membuka parade Karnaval Endek Buleleng, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, endek sebagai tenun khas Buleleng memiliki beragam motif, tetapi banyak motif yang terancam hilang karena endek minim peminat dan pemakai. Agus menyatakan, penyelenggaraan Karnaval Endek Buleleng pada Festival Buleleng 2014 untuk mempromosikan kembali penggunaan endek di kalangan masyarakat.
tokobatikmas.com

Tuesday, January 20, 2015

Wajah Merona Tenun Bali

tokobatikmas.com


TENUN tradisi Bali seperti bangkit dari puing. Kaum muda tak takut dicap ”kampungan” gara-gara mengenakan busana dari endek. Endek kini menjadi ekspresi kecintaan terhadap kebudayaan.
Dalam balutan tenun Bali, AA Istri Kusuma Sari (23) menatap mesra wajah calon suaminya, I Made Suardana (26). Bersandar di tembok dan gapura dalam kompleks Museum Bali, mereka berpose untuk foto pranikah. ”Sedang ngetren songket sama endek. Sekarang makin baik kombinasinya, pilihannya makin colorful,” kata Kusuma Sari atau Riri.
Riri menyewa songket buatan perajin Bali dari bahan sutra. Selembar songket dibanderol dengan harga sewa Rp 300.000, lebih murah dibandingkan dengan harga beli, Rp 1 juta. Riri memakai songket sebagai kamen (bawahan). Adapun Suardana memakai kamen dari prada dan udeng dari endek.
Pada pesta pernikahan yang akan digelar di Tabanan, awal September mendatang, mereka juga menyewa kain songket untuk payas agung, busana tradisional pernikahan Bali. Songket dan prada yang tergolong ke dalam wastra kebesaran memang cocok dipakai pada gelaran pesta.
tokobatikmas.com

Kain Endek Gantikan Batik untuk Pegawai di Bali?

tokobatikmas.com

Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali berharap besar segera diberlakukan imbauan tentang penggunaan seragam dari kain endek bagi karyawan dan pegawai di seluruh Provinsi Bali.  Wacana ini akan segera diwujudkan agar UMKM atau Usaha Mikro Kecil dan Mengah yang memproduksi endek di Bali dapat meningkatkan produktivitas.
“Seragam baju endek itu sedang digodok. Anggota koperasi-koperasi itu banyak yang memproduksi endek. Saya sudah minta datanya, ternyata banyak sekali perajin yang memproduksi. Tujuan kita bagaimana produksi lokal bisa terjual di masyarakat,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Dewa Nyoman Patra, Denpasar, Bali.
Kain Endek yang merupakan kain tenun ikat ini, menurut Patra, sangat khas dan sudah diupayakan kelestariannya melalui berbagai kerajinan baik berupa tas, baju, dompet, dan lainnya. Demi tetap menjadikan kain endek dikenal di Bali, gerakan mengenakan baju endek dinilai baik, terutama bagi pegawai negeri maupun swasta, sebagai pengganti batik.
“Ya masih menunggu Pergub (Peraturan Gubernur). Jadi harapannya untuk perusaahaan kecil minimal yang memiliki lima karyawan diimbau mengenakan baju endek. Apalagi yang memiliki karyawan lebih dari itu, akan lebih baik lagi. Nah, PNS di Pemprov, kabupaten dan Kota kan sudah mengenakan seragam endek di hari-hari tertentu, itu bisa dijadikan contoh,” .
Patra mengaku sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait. Dia juga sudah menggupayakan wacana ini kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika, dan ternyata direspons baik oleh pemerintah daerah.

tokobatikmas.com 

Daftar Alamat Makam Keramat


PROV DKI JAYA
1.   Habib Husein bin Abibakar Alaydrus
      Masjid Luar Batang, Sunda Kelapa, Jakarta Utara
2.   Chan Tsie Hwu / Tschao
      Masjid Kebon Jeruk, Jl.Hayam Wuruk, Jakarta Pusat
3.   Pangeran Jayakarta
      Masjid  As Salafiyah, Jl.Jatinegara Kaum, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur
4.   Pangeran Papak
      Jl.Perintis Kemerdekaan, Pedongkelan, Jakarta Timur
5.   Pangeran Sang Hyang Senopati
      Jl.Jatinegara Kaum Raya no: 20B, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur

6.   Haji Jami’in
      Masjid Al Alam, Marunda, Jakarta Utara
7.   Pangeran Wiraguna / Hendrik Lucaasz Cardeel
         Perempatan Republika (seberang Pejaten Vilage), Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan

8.   Mbah Priok / Habib Hasan Al Hadad
      Terminal Petikemas, Kawasan Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara

9.   Raja Pandita dan Panglima Hitam
      Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara
      bisa naik perahu dari Pelabuhan Muara Angke / Pasar Ikan

10. Mbah Ali Kwitang / Habib Abdurrahman Al Habsy
      Jl.Inspeksi Kali Ciliwung, Cikini, Jakarta Pusat

11. Bu Bagus
      Kel.Kebagusan, Kec.Pasar Minggu, Jakarta Selatan

====================================================

PROV  JAWA BARAT
1.   Sunan Gunung Jati
      Jl.Raya Sunan Gunung Jati, Kalisapu, Cirebon
2.   Syekh Abdul Muhyi
      Kampung Pamijahan, Kec.Bantarkalong, Tasikmalaya
3.   Syekh Quro
      Pulo Bata, Desa Pulo Kelapa, Kec.Lemah Abang, Wadas, Karawang
4.   Pangeran Adipati Arya Kencana
      Danau Panjalu, Kec.Panjalu, Ciamis
5.   Embah Jepra dan Ratu Galuh
      Kebun Raya Bogor
6.   Embah Sang Surya
      Gunung Pancar, Babakan Madang, Citeureup, Bogor
7.   Embah Dalem Batutulis
      Jl.Batu Tulis, Bogor Selatan
8.   Embah Sawit Kreo
      Kampung Kreo, Desa Cibadung, Kec.Gunung Sindur, Bogor

9.   Haji Mohamad Thohir ... (tahun ajaran baru dan Pegawai)
      Kampung Waru, Desa Sukadamai, Jonggol
10. Ratu Jaya Uyut Sirap
      Desa Ratu Jaya, Depok
11. Eyang Prabu Yudha Kerti Dikesuma ... (bawa garam)
      Kampung Sudimampir, Desa Tagog Apu, Kec.Padalarang, Bandung
12. Pangeran Jayakusuma
      Pesarean Girilaya, Kaki Gunung Salak, Bogor
13. Eyang Dalem Suwidang
      Eks Kerajaan Sukapura, Tasikmalaya
14. Nyi Mas Gandasari ... (harus berlainan hari dengan ziarah Syekh Magelung)
      Desa Panguragan, Kec.Arjawinangun, Cirebon
15. Syekh Magelung ... (harus berlainan hari dengan ziarah Nyi Mas Gandasari)
      Kuburan Rambut Panjang, Karanggetas, Desa Karang Kendal, Kec.Kapetakan, Cirebon

16.  Nyi Gedeng Larang Tunyumbang … (koreksi diri)
17.  Mbah Jerad … (kedudukan – pangkat)
18.  Mbah Buyut Puragati … (harta)
19.  Mbah Lebe … (rumah tangga)
20.  Mbah Naya Patra … (pusaka)
21.  Mbah Buyut engit … (hasil bumi dan ternak)
22.  Mbah Krapyak … (kanuragan)
       Nomor 16 s/d 22 terletak di Makam Keramat Ungkal, Kec.Conggeang, Sumedang
23.  Embah Buyut Trusmi
       Desa Trusmi, Kec.Weru, Cirebon
24.  Eyang Syekh Abdul Kahfi  … (terbelit hutang)
      Makam Penyamunan, Desa Putat Blok Dusun I, Kec.Sedong, Cirebon
25.  Baridin dan Suratmina … (asmara/cinta di tolak)
       Daerah Jagapura, Kec.Arjawinangun, Cirebon
26.  Embah Jembarmanah dan Pangeran Jampangmanggung
       Di tengah perkebunan teh, Kec.Nyalindung, Sukabumi
27.  Kanjeng Aria Nata Dimanggala
       Berada di atas Gunung Jati, Kampung Babakan Jati, Desa Rahong, Cianjur
28.  Pangeran Papak
       Cinunuk, Wanaraja, Garut
29.  Raden Ranggamantri dan Ratu Sunyalarang
       Desa Sahyang, Kec.PWK Banjaran, Majalengka
30.  Syekh Badal Kahfi
       Jl.Gunung Jati (naik bukit – seberang makam Sunan Gunung Jati), Karangampel, Cirebon
31.  Cut Nyak Dien
       Jl.Cut Nyak Dien, Gunung Puyuh, Sumedang

32.  Prabu Kiansantang / Sunan Godog
       Kampung Godog, Desa Lebak Agung, Kec.Karangpawitan, Garut

===============================================

PROV  BANTEN
1.    Uyut Anbiya dan Nyai Arisem
       TPU Kampung Iwul, Desa Tobat, Balaraja
2.    Sultan Hasanuddin / Sultan Banten I
       Masjid Agung Banten, Serang
3.    Syekh Maulana Yusuf / Sultan Banten II
          Desa Kasunyatan, Kec.Kasemen, Serang


4.    Syekh Maulana Manshurudin / Sultan Banten VII
       Cibulakan, Pandeglang
5.    Pangeran Jaga Lautan
       Pulau Cangkir, Desa Kronjo, Kec.Kronjo, Tangerang
6.    Syekh Daud Bin Syahmir
       Desa Sukawali, Kemantren Pakuhaji, Kec.Sepatan, Tangerang
7.    Ki Buyut Sanun
       Kampung Buaran, Perumahan Kota Moderen, Tangerang
8.    Tubagus Syekh Asnawi … (jangan bawa jimat)
       Desa Caringin, Kec.Labuan (pantai carita), Pandeglang
9.    Ki Buyut Tangkal
       Kampung Cipete, Desa Sawah Dalem, Cipondoh (dekat perumahan Moderen Land),
       Tangerang
10.  Eyang Sancapati dan Nyi Ratnawati
       Desa Sarakan, Kec.Rajeg, Tangerang
11.  Pesanggrahan Nyai Mas Dewi Ratu Kidul ... (jangan berbusana hijau)
       Desa Karang Hawu, Pelabuhan Ratu
12.  Ki Buyut Santri Raden Mas Zakariya ... (inspirasi usaha)
       Masjid Agung Kolet, Desa Kolet, Kec.Pamarayan, Rangkasbitung
13.  Syekh Mas Talimaya dan Nyi Mas Enong
       Makam Ciguludug, Kampung Kadu Tunggul, Kec.Cadasari, Pandeglang
14.  Lendri … (balas dendam)
       Desa Cileles, Tiga Raksa, Tangerang
15.  Pesanggrahan Nyai Roro Kidul
       Samudera Beach Hotel, kamar 308, Pelabuhan Ratu

16.  Syekh Massad
       Makam Solear, Kec.Solear, Tangerang

17.  Abu Nasher Abdulkahar / Sultan Haji
       Kampung Cikadueun, Kec.Saketi, Pandeglang

18.  KH Washid
       Kampung Jombang Wetan, Cilegon

19.  Ki Buyut Sani
       Pulau Panjang, naik perahu dari pelabuhan Karangantu, lama penyebrangan +/- 1 jam

20.  Syekh M.Sholeh
       Puncak Gunung Santri, Kec.Bojonegara, Serang

21.  Pangeran Arya Mandalika
       Kampung Kroya, Kec.Kasemen, Serang

22.  Kim As Jong dan Agus Cju
       Desa Karundang / Sempu, Cipocok, Serang

23.  Pangeran Singadaru
       Jl.Ki Uju gang Ghozali, Kaojon, Serang

24.  Ki Syarif Penancangan
       bagian utara dari Stadion Maulana Yusuf, Penancangan, Serang

25.  Syekh Tb Achmad dan Syekh Tb Khuluk
       Tepi Sungai Cibanten, Jl.Serang - Pandeglang, +/- 2km dari Serang

===================================================

PROV JAWA TENGAH dan PROV YOGYAKARTA
1.    Sunan Kalijaga
       Desa Kadilangu, Demak
2.    Sunan Muria
      Gunung Muria, Kudus
3.   Ki Ageng Selo
      Tawangharjo, Grobogan, Purwodadi
4.   Raden Ronggowarsito
      Desa Plar, Kec.Trucuk, Klaten
5.   RMP Sosrokartono
      Pesarean Keluarga Sidomukti, Desa Kaliputu, Kudus
6.   KGPAA Mangkunegoro VI … (kembang telon, gambir, menyan)
      Makam Astana Utara, Kampung Nayu, Desa Nusukan, Kec.Banjarsari, Surakarta
7.   Eyang Macan Gogik
      Dusun Merbung, Tegalyoso, Klaten
8.   Abu Dagur dan Satria Ngungun
      Makam Luwang Tunggal, Dusun Karang Wetan, Kel.Salamrejo, Kec.Sentolo, Kulon Progo
9.   Ratu Kalinyamat
      Kompleks Makam Mantingan, Jepara
10.  Syekh Jumadi Kubro
       Bukit Turgo, Lereng Gunung Merapi, Kaliurang, Yogyakarta

11.  Raden Patah / Sultan Demak I
12.  Raden Adipati Unus / Sultan Demak II
13.  Raden Trenggono / Sultan Demak III
       Nomor 11 s/d 13 berada di Masjid Agung Demak
14.  Raden Hadiwijaya / Sultan Pajang
       Makam Haji, Pajang, Sukoharjo
15.  Sunan Bayat
       Desa Bayat, Klaten
16.  Panembahan Senopati
      Makam Raja Mataram, Kota Gede, Yogyakarta
17. Panembahan Purbaya
      Makam Sewu, Yogyakarta
18. RM Hari Murti
      Pesarean Kunci Rukmi, Pakuncen, Yogyakarta
19. KGPA Jaminah
      Kompleks Makam Hastarengga, Kota Gede, Yogyakarta
20. Mbah Sentana Sutarengga
      Kampung Senenan Krajan, Jepara
21. Ki Ageng Wonolelo
      Dusun Pondok, Kel.Widadamartani, Kec.Ngemplak, Sleman
22. Syekh Belu-Belu dan Syekh Damiaking
      Desa Parangkusumo, Kel.Parangtritis, Kec.Kretek, Bantul, Yogyakarta 
23. Nyai Ageng Serang
      Soka Bagelen, Bukit Pakuncen, Kab.Kulonprogo, Yogyakarta
24. Kyai Purbokusumo dan Kyai Purbosejati
      Dusun Pringombo, Desa Natah, Kec.Nglipar, Gunung Kidul, Yogyakarta
25. Eyang Demang Ponco Rejoso
      Dusun Gudang, Daerah Gunung Wijil, Gunung Kidul, Yogyakarta
26. Syekh Jaka … (jika ngalap berhasil harus setor 10%)
      Gunung Wijil, Klaten
27. Sunan Abinawa
      Pegandong, Kendal
28. Petilasan Sabdo Palon dan Kyai Ketibaja
      Wonorejo Kulon, Kec.Butuh, Purworejo
29. Pangeran Sambernyawa / Mangkunagaran I
      Bukit Mengadeg, Kec.Matesih, Kab.Karanganyar, Surakarta
30. Empu Sopa
      Dukuh Sedayu, Desa Karanganyar, Kec.Sapuran, Wonosobo
31. Pangeran Pringgoloyo
      Pringgolayan, Kota Gede, Yogyakarta
32. Raden Ronggo
      Nitikan, Kota Gede, Yogyakarta
33. Raden Bekel Prawirapurba
      Makam Karang Kebolotan, Jl.Kusumanegara, Yogyakarta
34. Panglima Jokodolog
      Desa Cepor, Kel.Palbapang, Bantul, Yogyakarta
35. Ki Ageng Mangkukuhan … (kanuragan)
      Puncak Gunung Sumbing,
36. Sunan Bejagung Pangeran Cempa
      Desa Bejagung, Rembang
37. Kyai Imam Puro
      Lereng Timur Bukit Geger Menjangan, Baledono, Purworejo
38. Kyai Imam Rofingi … (pantangan beralas kaki dan penutup kepala)
      Desa Ngeloning, Kec.Kemiri, Purworejo
39. Kyai Banjar
      Desa Ngeloning bagian Timur, Purworejo
40. Sultan Amangkurat Agung I
      Desa Pesarean, Tegalarum, Tegal
41. Pangeran Tembayat Pandan Arang
      Gunung Tembayat, Salatiga
42. Kyai Bengkowo, Kyai Gunturgeni dan Kyai Tunggul Wulung
      Dusun Depok bagian Selatan, Parangtritis, Bantul, Yogyakarta
43. Panembahan Bodho
      Makam Sewu, Desa Wijirejo, Pandak, Bantul, Yogyakarta
44. Ki Ageng Paker
      Desa Paker, Kel.Mulyodadi, Kec.Lipuro, Bantul
45. Pangeran Sukowati
      Mbutuh, Sragen
46. Eyang Srenggi … (harus ziarah ke Pangeran Sukowati terlebih dahulu)
      Desa Sragen Lor, Sragen
47. Makam Pesinden … (pusaka patrem)
      Widara Murangan, Sleman
48. Pangeran Jambu Karang
      Gunung Lawet, Purbalingga, Banyumas

49. Kyai Ageng Jambaleka Gusti Riyakusuma
      Dukuh Palpitu, Desa Ngemplakmiri, Kec.Karang Pandan, Kab.Karanganyar, Surakarta
50. Kyai Suropodo
      Desa Protomulyo, Kaliwungu, Semarang
51. Syekh Maulana dan Nyai Tampi
      Kel.Sampangan, Kec.Gajahmungkur, Semarang
52. Ki Jumprit … (setelah ziarah harus buang pakaian dalam ke umbul jumprit)
      Desa Jumprit, Kec.Ngadirejo, Kab.Temanggung, Magelang
53. Pangeran Pabelan
      Areal Department Store Matahari, Benteng, Surakarta
54. Kyai Ageng Balak … (uborampe)
      Dukuh Balakan, Desa Mertan, Kec.Bendosari, Sukoharjo
55. Joko Tarub
      Jumantono, Karanganyar, Surakarta
56. Kyai Poleng … (penyebar agama Budha zaman Majapahit / bukan Kyai Poleng yang di
      Klaten)
      Desa Poleng, Kec.Gesi, Sragen
57. Bagawan Durno … (pra Hindu Budha)
      Desa Sokalima, Bejiharjo, Karangmojo, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta
58. Mbah Cenggini
      Desa Cenggini, Kec.Balapulang, Tegal

59. Kyai Jabar Shodiq
      Desa Jaban Kanil, Kel.Banjar Dawung, Kec.Tawangmangu, Kab.Karanganyar, Surakarta
60. Bela Belo … (pesugihan)
      Desa Jaban Kanil, Kel.Banjar Dawung, Kec.Tawangmangu, Kab.Karanganyar, Surakarta
61. Pangeran Panjang Mas … (untuk dalang)
      Gunung Plered alias Gunung Sentana, Watu Kelir, Yogyakarta
62. Ki Ageng Banyubiru
      Desa Jatingarang, Kec.Weru, Sukoharjo
63. Syekh Jangkung
      Desa Kayen, Pati
64. Kyai Pandanaran
      Candiroto, Temanggung
65. KH Sholeh Darat
      Jl.Kyai Sholeh, Semarang
66. Nyai Bagelen
      Jl.Yogya Km.12, Bagelen, Purworejo

67. Kyai Raden Santri / Pangeran Singosari
      Gunung Pring (2 km sebelah selatan Pasar Muntilan), Muntilan
68. Kyai Iman Mlangi
      Dusun Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman
69. Nyai Gadungmlati Tunggul Wulung 
     Makam Hastarengga, selatan watu gilang, Kota Gede, Yogyakarta
70. Kyai Banter
      Dusun Beling, Sentolo, Kulonprogo
71. Kyai Copadu dan Nyai Copadu
      Bantar Malangan, Sentolo, Kulonprogo
72. Pronocitro dan Roro Mendut … (banyak PSK malam tertentu)
      Dusun Gandu, Sendang Tirto, Berbah, Sleman
73. Pangeran Samudera … (banyak PSK malam tertentu)
      Gunung Kemukus, Surakarta
74. Mbah Danaraja
      Kec.Margasari, Tegal
75. Mbah Kalisoka
      Kec.Dukuh Waru, Tegal
76. Ki Ageng Giring I
     Wonotoro, Sambi, Boyolali
77. Ki Ageng Giring II
      Sodo
78. Ki Ageng Giring III
      Desa Sukadana, Giring, Paliyan, Gunung Kidul
79. Ki Ageng Giring IV
      Giriloyo, Imogiri
80. Eyang Wirojombo Donomurah … (kekayaan)
      Makam Suruh Gancahan, Dusun Gancahan, Kel.Sidomulyo, Godean, Sleman
81. Kyai Nur Muhammad
      Ngadirejo, Salaman
82. Petilasan Ki Kebo Kanigara
      Lereng Gunung Merapi
83. Ki Ageng Butuh
      Desa Salam Kaliyasa, Sragen
84. Adipati Soero Hadimenggolo
      Jl.Masjid Terboyo, masuk dari Jl.Kaligawe dekat terminal, Semarang
85. Raden Trenggono
      Makam Sewu, Desa Wijirejo, Kec.Pandak, Bantul

86. Roro Mendut
      Gandu, Desa Sitimulyo, Piyungan, Yogyakarta
87. Ki Ageng Prawirorejoso
      Pengklik, Maduretna, Prambanan
88. Sultan Agung dan Para Raja Jawa
      Astana Imogiri
89. Syekh Subakir
      Gunung Tidar, Magelang
90. Ki Ageng Mangir
      Sorolaten, Sidokerto, Godean, Sleman
91. Habib Mohammad Thohir al Hadad
      Pemakaman Kauman, Desa Kraton, Tegal
92. KH Hasan Munadi
      Dusun Nyatnyono, lereng Gunung Sukroloyo, Ungaran
93. Habib Abubakar bin Thoha
      Kayu Geritan, Pekalongan
94. Sayyid Abdurrahman Basyaiban
95. Mbah Maksum
96. Mbah Ahmad Thoifur
97. Ki Ageng Punggur

      Nomor 94 s/d 97 berada di Masjid Jami, Lasem
=================================================
PROV JAWA TIMUR
1.   Maulana Malik Ibrahim
      Kampung Gapura, Gresik
2.   Sunan Ampel dan Mbah Sholeh
      Masjid Ampel, Surabaya
3.   Sunan Bonang
      Dekat alun-alun Masjid Sunan Bonang, Tuban
4.   Sunan Giri
      Bukit Giri, Gresik
5.   Sunan Derajad
      Lamongan
6.   Bathara Katong
      Setana, Kec.Jenangan, Ponorogo
7.   Presiden Soekarno
      Desa Bendogerit, Blitar
8.   Petilasan Prabu Joyoboyo
      Menang, Kediri
9.   Syekh Maulana Ishak
      Goa Kucing, Pulau Gili Ketapang, Kec.Sumber Asih, Purbolinggo
10. Mbah Agung Anjilosolo
      Desa Purworejo, Kec.Ngunut, Tulungagung
11. Situs Damarwulan
      Bojonegoro, Tuban

12. Mbah Jugo dan Kromoredjo
      Desa Wonosari, Gunung Kawi, Malang
13. Kyai Ngambak
      Dukuh Gagakan, Tegal Amba, Pacitan
14. Kyai Merti
      Dukuh Penggung, Pacitan
15. Tumenggung Maysosuro
      Taman Hiburan Pantai Kenjeran Lama, Surabaya
16. Petilasan Sunan Ngudung
      Dusun Sidodadi, Desa Setonorejo, Kec.Trowulan, Mojokerto
17. Petilasan Sabdo Palon dan Naya Genggong
     Makam Troloyo, Dusun Sidodadi, Setonorejo, Trowulan, Mojokerto
18. Dewi Sekardadu
      Dukuh Kepentingan, Desa Sawohan, Kec.Buduran, Sidoarjo
19. Mbah Janto
      Desa Mlorah, Kec.Rejoso, Nganjuk
20. Raden Panji Sanjaya Ngrangin
      Desa Nglaran, Lorog, Pacitan
21. Mbah Pulang Paling
      Kampung Ngesong, Dukuh Kupang, Perumahan Darmo Satelit – Darmo Permai, Surabaya
22. Mbok Lara Menir … (khusus rakyat jelata, Pembesar di larang ke sini)
         Desa Takwi, Tinatar, Punung, Pacitan

23. Kyai Rendeng … (Pejabat di larang ziarah)
      Desa Klincang, Kec.Jiwan, Madiun
24. Kuburan Gunung Ngrenjeng … (kuburan mahluk halus)
      Bukit Ngerejen, Desa Gareng Lor, Pacitan
25. Raja Brawijaya
      Desa Kalab, Punung, Pacitan
26. Mbah Puring
      Dusun Dadapan, Desa Tlogoreja, Kec.Pagak, Malang Selatan
27. Syekh Ahmad Baidawi / Pangeran Katandur
      Desa Bangkal, Sumenep, Madura   
28. Syekh Yusuf
      Kec.Talango, Sumenep, Madura
29. Pangeran Pulong Jiwo
      Kompleks Makam Asta Tinggi, Sumenep, Madura
30. Pangeran Lor Wetan
      Karang sabu, Desa Karangduak, Sumenep, Madura
31. Kuburan Dowo
      Lopang, Gunung Kendeng, Lamongan
32. Sayyid Ali Abu Nahas dan Puteri Koneng
      Gunung Geger, Kec.Geger, Bangkalan, Madura
33. KH Hasyim Azhari dan KH Wahid Hasyim
      Ponpes Tebuireng, Jombang
34. Kyai Abdullah bin Qidam
      Masjid Jami Batu Ampar, Sumenep, Madura
35. Syekh Jafar dan Sayyid Karim
      Desa Leran, Manyar, Gresik

36. Joko Jumput
      Jl.Praban, Surabaya

37. Mbah Wasil / Syekh Maulana Syamsuddin
      Makam Setono Gedong, Kediri

38. Gus Miek / KH Hamim Jazuli
39. KH Fatah Tulungagung
40. KH Mubusin Mundir
41. Syekh Maulana Al Iskandariyah
42. Syekh Maulana Al Istambuli
43. Syekh Herman Ar Rumani
      Nomor 38 s/d 43 berada di Makam Auliya, Tambak Ngadi Mojo, Kediri

44. Nyai Puteri Andongsari ... (ibunda Gajah Mada)
      Dusun Cancing, Desa Sendang Rejo, Kec.Ngimbang, Lamongan

45. Habib Abdullah bin Ali
      Sangeng Kramat, Bangil, Pasuruan
46. Mbah Ratu / Syarifah Khadijah
      Wetan Alun / area Restoran Swadesi, Bangil, Pasuruan
47. Sayyid Alwi Alaydrus
48. Habib Abdullah bin Bilfaqih
      Nomor 47 dan 48 berada di Kasin, Malang
===============================================


MAQBARAH NABI / NAVI-IM beserta TOKOH WANITA, juga Antagonisnya
1.   Nabi Mohammed saw
2.   Abi Baker ra
3.   Omar ben Khattb ra
      Nomor 1 s/d 3 berada di Nabawi, Medina al Munawara, Saudi Arabiyan
4.   Othman ben Affan ra
      Baqi, Medina al Munawara, Saudi Arabiyan
5.   Sayyidina Ali ra
      Ada beberapa versi yaitu
      -Masjid Ali ben Abi Thaleb, An Najaf, Kufah, Iraq
      -Darul Imarah, Kufah, Iraq ... tapi lokasinya di rahasiakan oleh Penguasa Darurat saat itu
      -yang terkubur di Masjid Ali ben Abi Thaleb hanya Kepala Beliau saja, badannya terangkat ke langit
6.   Nabi Ibrahim as / Navi Avraham
7.   Siti Sarah / Sara
8.   Nabi Ishak as / Navi Isaac
9.   Nabi Yakub as / Navi Yacob
10. Nabi Yunus as / Navi Yona
      Nomor 6 s/d 10 berada di Masjid Ibrahim / Synagogue Avraham, Hebron, Jerushaloyim
11. Nabi Musa as / Navi Moose
      Masjid Musa / Synagogue Moose, Ayudhia, Jordania
12. Nabi Yahya as / Navi Yuhana / Yohanes Pembaptis … (Kuburan Kepala Beliau saja / wafat di penggal oleh musuhnya)
13. Petilasan Nabi Hud as
14. Petilasan Nabi Khidir as
      Nomor 12 s/d 14 berada di Masjid Umawi, Damsyik, Syria
15. Petilasan Nabi Khidir as
      Ada beberapa versi yaitu:
      -Pertemuan Sungai Nil dan Laut Tengah, Egypt
      -Masjid Khidir, Teluk Suwaidiyeh, Badrusiyah, Syria
      -Masjid Khidir, tepi Sungai Tigris, Baghdad, Iraq
      -Masjid Ulucami, Bursa, Turki
      -Masjid Khidir, Samarkand, Uzbekistan
16. Siti Khadijah
      Ma’la, Mekkah, Saudi Arabiyan
17. Nabi Harun as / Navi Aaron
      Ada 2 versi yaitu:
      -Masjid Jabal Harun, Petra, Jordania
      -Wadi Muqadas, St.Catherine, Egypt
18. Siti Maryam / Bunda Mariya
      Ada beberapa versi yaitu
      -Bukit Zaitun, Jerushaloyim
      -Makam Talpiot, Jerushaloyim
19. Kwan She Im / Kwan Im
      Pulau Budosan, Bagian Tenggara Shanghai, Laut China
20. Nabi Yusak as
      Ada beberapa versi yaitu:
      -Masjid Yusak, Desa Baghdas (pinggiran Baghdad), Iraq
      -Istanbul, Turki
      -Amman, Jordania
21. Nabi Danial as / Navi Daniel
      Ada beberapa versi yaitu:
      -Masjid Ashabul Kahfi, Tarsus, Adana, Turki
      -Iskandariyah, Egypt
      -Moshul, Iraq
22. Nabi Syits as
     Ada beberapa versi yaitu:
     -Masjid Ashabul Kahfi, Tarsus, Adana, Turki
     -Moshul, Iraq
     -Sahlul Biqa, Beirut, Lebanon
23. Nabi Uzair as / Navi Ezra
      Adiyaman, Hulu Sungai Eupharates, Turki
24. Petilasan Siti Hawa / Petilasan Eva
      Jeddah, Saudi Arabiyan
25. Nabi Syuaeb as
      Ada beberapa versi yaitu
      -Amman, Jordania
      -Ma’an, dekat Laut Mati, Jordania
      -Harran, Turki
26. Ruqayyah Halimatus Sadiyah
27. Siti Aisyah
28. Juwariyah
29. Zaenab
30. Maria El Qibtiyah
      Nomor 26 s/d 30 berada di Baqi, Medina, Saudi Arabiyan
31. Salamah dan Hafsah
      Ada beberapa versi yaitu
      -Bab’as Saghir,  Damsyik, Syria
      -Baqi, Medina, Saudi Arabiyan
32. Habibah
      Bab’as Saghir, Damsyik, Syria
33. Nabi Ayyub as / Navi Iyyob
      Kampung Syekh Sa’ad, Nawa, Syria
34. Rahmah … (isterinya Nabi Ayyub as)
      Kampung Ayyub, Babylon, Iraq
35. Nabi Zulkifli as
      Ada beberapa versi yaitu
      -Kampung Syekh Sa’ad, Nawa, Syria
      -As Solihiyah, Damsyik, Syria
36. Nabi Nuh as / Navi Noah
      Ada beberapa versi yaitu
      -Masjid Nuh, Karak, Beirut, Lebanon
      -Karak, Jordania
37. Nabi Ilyas as / Navi Yesayahu / Yesaya
      Masjid Ilyas atau Masjid Yesayahu, Beirut, Lebanon
38. Mumi Raja Firaun / Mineptah IV
      Museum Arkeologi, Kaherah, Egypt
39. Siti Aminah
      Desa Abwa, antara Medina dan Juhfah, Saudi Arabiyan

40. Nabi Isa as / Lord Yesus Kristus
      Ada beberapa versi yaitu
      -terangkat ke langit / Sorga
      -Makam Talpiot, Jerushaloyim
      -Mohalla Khan Yar, Srinagar, Kashmir, India
41. Nabi Yusuf as / Navi Yosef
      Nablus, Israel

42. Maria Magdalena
43. Martha
      Nomor 42 dan 43 berada di Makam Talpiot, Jerushaloyim
    

======================================================


SHOHABAT, HAWARI / APOSTOLOS, AULIYA, dan antagonis
1.   Maximillianus / Muksalmina
2.   Malkhus / Maslina
3.   Martinus / Martunus
4.   Dionisius / Dhununus
5.   Yoannes / Yamlikha
6.   Serapion / Syazanus
7.   Konstantinus / Kafsyathothoyus
8.   Gamisio / Qithmir  = Nama Anjingnya
      
      Nomor 1 s/d 8 adalah tokoh Ashabul Kahfi. 
      Tokoh Ashabul Kahfi ialah Pengikut ajaran Nabi ‘Isa as / ajaran Yesus.
      Tokoh Ashabul Kahfi di kenang oleh umat Kristiani hingga abad 7
      Namun kini lebih di kenang umat Islam karena tertulis di Al Quran akibat pertanyaan dari warga Yahudi kepada Nabi Muhammad saw
      
       Kuburan tokoh Ashabul Kahfi ada berbagai versi yaitu
      -Amman, Jordania
      -Tarsus, Adana, Turki
      -Afsyin, Turki
      -Efes, Turki
      -Damsyik, Syria
9.   Imam Abu Hanifah … (mazhab hanafi)
      Azhoniyya, Baghdad, Iraq
10. Imam Bukhari
      Masjid Bukhari, Samarkand, Buchara, Uzbekistan
11. Sayyidina Hamzah
      Jabal Uhud, Medina, Saudi Arabiyan
12. Syekh Abdel Qader Jaelaniy
      Babus Syekh Ar Rashafi, Baghdad, Iraq
13. Khaleed bin Waleed
      Masjid Khaleed bin Waleed, Homs, Syria
14. Sholahuddin al Ayyoubi
      Homs, Syria
15. Salman al Farisi
      Masjid Salman al Farisi, Madain, Iraq
16. Abu Darda
      Ada beberapa versi yaitu
      -Iskandariyah, Egypt
      -Istanbul, Turki
17. Abu Dzar al Ghiffari
      Ada beberapa versi yaitu
      -Masjid Abu Dzar, Ayvan Saray, Istanbul, Turki
      -Masjid Abu Dzar, Damsyik, Syria
18. Abdullah Umi Maktum … (buta)
19. Bilal bin Rabbah
20. Muawiyah bin Abu Sofyan
      Nomor 18 s/d 20 berada di Bab’as Saghir, Damsyik, Syria
21. Amru bin Ash
      Ada beberapa versi yaitu:
      -El Muqattan, Kaherah, Egypt
      -Istanbul, Turki
22. Rabiah al Adawiyah
      Basrah, Iraq
23. Imam Nawawi
      Damsyik, Syria
24. Yabaya
      Kuil Namrud, Moshul, Iraq
25. Habil bin Nabi Adam as
      Wadi Barada, Damsyik, Syria
26. Sam bin Nabi Nuh as
27. Ham bin nabi Nuh as
      Nomor 26 dan 27 berada di Nawa, Syria
28. Panglima Al Fatih
      Istanbul, Turki
29. Ka’ab bin Zuhair
      Sehir Solari Constantinople, Istanbul, Turki
30. Abdullah bin Salam … (yahudi muslim)
      Pulau Abdullah di Sungai Nil, Manzala, Al Manthoriya, Egypt
31. Sayyidina Abbas
      Karbala, Iraq
32. Anas bin Malik
      Muhayan, Damsyik, Syria
33. Jafar Thoyar
      Mu’tah, Jordania
34. Ameer bin Abi Waqas
      Desa Waqas, Lembah Jordan, Jordania
35. Syer Habel bin Hasana
      Masjid Syer Habel, Wadiria, Jordania
36. Sariah al Jabal
      Masjid Sariah, Kaherah, Egypt
37. Ammar bin Yaser
38. Wais bin Amir al Qarani
      Nomor 37 dan 38 berada di Masjid Ammar bin Yaser, Ar Raqqa, Damsyik, Syria
39. Ayazid bin Muawiyah … (yang mengkudeta Khalifah IV Sayyidina Ali)
      Dimisq al Qadimah, Damsyik, Syria
40. Thoma / Santo Thomas
      National Shrine of St Thomas Basilica, Mylapore, Chennai, Madras, India
41. Patra / Santo Petrus
      Ada beberapa versi yaitu
      -Altar Basilica, Vatican
      -Dominus Flevit / Monastery Franciscan, Jerushaloyim
42. Filipi / Santo Filipus
      Ada beberapa versi yaitu
      -Martyrium Filipus, Denizli, Turki
      -Awalnya di Hierapolis lalu di pindahkan ke Roma Vatican
43. Bar Talemai / Santo Bartholomeus
      Awalnya berada di Armenia lalu sebagian tulangnya di pindahkan ke Kathedral Toulouse dan sebagian tulang yang lain di pindahkan Kathedral Canterbury
44. Matta / Santo Matius
      Ada berbagai versi yaitu
      -Awalnya di kubur di Ethiopia lalu di pindahkan ke Kathedral Salerno - Italy
      -Makam Talpiot, Jerushaloyim
45. Santo Yakobus
      Ada beberapa versi yaitu
      -Kathedral Santiago de Compostela – Spain
      -Kathedral Patriach Ortodoks Armenia - Jerushaloyim
46. Santo Thadeus
47. Simon Zelot
      Nomor 46 dan 47 awalnya terkubur di Edessa – Turki, lalu tulangnya di pindah sebagian di Rheims dan Toulouse – France, sebagian di Austria, dan sebagian lagi di Poland
48. Santo Andreas
      Awalnya terkubur di Aegea, lalu di pindahkan ke Constantinople tapi kepala Beliau dibawa ke Roma Vatican. Tahun 1964 Kepala Beliau di kembalikan ke Keuskupan Metropolitan Patras sebagai tanda bahwa Gereja Katholik menghormati Gereja Ortodoks
NB:
Nomor 40 s/d 48 adalah Para Murid Yesus menurut Kristiani, atau Para Hawariyun menurut sebagian penafsir Quran Surat Ali Imran 52 sebagai Golongan yang beriman
49. Barnabu / Santo Barnabas
      Awalnya terkubur di Pulau Cyprus – Turki lalu di pindahkan ke Roma - Vatican
50. Luqman al Hakiim
      Tarsus, Adana, Turki
51. Iskandar Zulkarnaen / Alexander Agung
      Iskandariyah, Egypt

Hadapi MEA, Perajin Batik Wajib Miliki SKKNI

http://tokobatikmas.com


Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diberlakukan pada akhir 2015 ini, perajin batik diwajibkan memiliki Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Petrus Edison Ambarura Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng, menuturkan, untuk membentengi diri dari serbuan batik asing saat diberlakukan MEA akhir 2015 nanti, perajin batik diwajibkan memiliki SKKNI di bidang batik. Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Provinsi Jateng akan membantu para perajin batik untuk memiliki sertifikasi ini.
“Dengan SKKNI ini diharapkan kualitas dari pelaku industri batik sesuai dengan standar yang diharapkan. Sehingga produk yang dihasilkan dapat berkualitas dan berdaya saing tinggi mengalahkan batik asing,” tuturnya saat membuka Craft Tenun dan Batik Expo 2015 di atrium Java Mall, kemarin.
Pemberlakuan SKKNI, kata Edison, bertujuan untuk menyiapkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang batik agar berkualitas dan berkompeten. Sehingga, mereka bisa menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi. Tercatat, di wilayah Jateng ada 1.611 unit usaha batik.
“Diharapkan, sebelum MEA diberlakukan, mereka sudah lulus SKKNI,”.
Ke depan, pemerintah terus berupaya mengembangkan industri batik di Semarang dan Jawa Tengah yang notabene adalah gudangnya perajin batik. Menghadapi gempuran produk asing, pemerintah telah mewajibkan bahwa semua produk yang beredar wajib memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI). Terutama batik yang masuk ke wilayah Indonesia. Produksi batik dari luar negeri juga harus mencantumkan SNI.
Selain itu, Menteri Perdagangan juga sudah melarang produk tekstil bermotif batik untuk dipasarkan ke pasar lokal. Kebijakan ini, imbuh Edison, menjadi peluang besar bagi perajin batik dalam negeri untuk terus mempromosikan produknya.
http://tokobatikmas.com

Monday, January 19, 2015

Pemkot Pilih Politeknik Pusmanu untuk Lakukan Riset Batik

http://tokobatikmas.com

SALAH SATU yang dilakukan adalah menggandeng Politeknik Pusmanu untuk melakukan riset tentang batik. Langkah kerjasama dengan Pusmanu, juga dilakukan Pemkot sebagai upaya mempertahankan predikat dari UNESCO sebagai Kota Kreatif.
Kerjasama antara dua instansi, ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU di ruang Kalijaga.
Selain dengan Pemkot secara keseluruhan, dalam kegiatan itu Pusmanu juga menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan (Dishubparbud).
Walikota Pekalongan, dr HM Basyir Ahmad mengatakan, ditetapkan sebagai Kota Kreatif tak membuat Kota Pekalongan bisa santai. Justru, Kota Pekalongan dituntut untuk berjuang keras mempertahankan dan mengembangkan batik untuk masa depan. “Saat ini kita dapat predikat Kota Kreatif, dan akan dievaluasi terus. Maka sejak ini kami akan gandeng semua unsur supaya nanti bisa maksimal (pengembangan batik).”
Selain dalam pengembangan batik, kerjasama penelitian dengan Pusmanu juga akan berkaitan dengan segala hal tentang batik, termasuk pencemaran.
Walikota berharap, dengan kerjasama ini Pusmanu bisa menghasilkan penelitian terkait masalah pencemaran di Kota Pekalongan. “Formulanya apa, nanti kami pakai.
Selanjutnya, mengenai kerjasama dengan Dishubparbud maka juga akan terjalin kemudahan dalam pengembangan museum mapun Pusmanu sendiri.
Jika ada tamu ke Museum dan ingin belajar batik, bisa diarahkan ke Pusmanu. Begitu juga dengan Pusmanu yang bisa meminjam ribuan koleksi museum untuk pembelajaran bagi mahasiswa.
Walikota menyadari, penganggaran riset di Indonesia termasuk minim yaitu hanya 0,2 persen di tingkat nasional. Sehingga kedepan dia berharap, melalui Kantor Riset, Teknologi dan Inovasi (Ristekin), dia ingin riset di Kota Pekalongan dikembangkan, termasuk penganggaran. Minimal 0,5 persen anggaran dialokasikan untuk riset.
Direktur Politeknik Pusmanu, Mujiyono, mengamini apa yang disampaikan Walikota. Pihaknya juga siap mewujudkan kerjasama berupa riset di bidang batik. “Penelitian jadi kelemahan di Indonesia karena hanya dianggarkan 0,2 persen. Dengan kerjasama ini kami siap untuk melakukan penelitian untuk memunculkan teknologi dan inovasi,”,
Bukan hanya di bidang riset, kedepan Pusmanu juga siap bekerjasama di bidang pendidikan batik dengan melatih pengangguran maupun anak putus sekolah. “Kami siap memberikan pelatihan bagi pengangguran. Misalnya satu kali pertemuan 15 orang, sampai 10 kali pertemuan kami jamin menguasai teknik batik sampai 60 persen.” tambah Pembina Yayasan Al Utsmani, H Arifin Utsman.
Dia ingin, teknik batik tidak hanya dikuasai secara turun menurun, melainkan juga bisa dikuasai oleh orang yang tidak berasal dari keturunan membatik. Penandatanganan MoU, dihadiri Kepala Kantor Ristekin, Slamet Budiyanto, Kepala Dishubparbud, Doyo Budi Wibowo, dan sejumlah staf ahli Walikota.
http://tokobatikmas.com

Kades Mahir Mendesain Motif Batik


http://tokobatikmas.com

Sunoto menjabat sebagai kepala desa di Desa Semut, Kecamatan Wonokerto yang kedua kalinya (dua periode), namun hobi membatiknya terus berlanjut, hingga membuahkan prestasi di beberapa ajang bergengsi dalam menciptakan karya desain batik.
Sunoto yang menggeluti usaha batik sejak remaja ini, mengaku dengan membatik, inspirasi yang dituangkan dalam guratan gambar dengan cairan malam diatas kain menjadikan kebanggan tersendiri, sehingga upaya kreatifitas terus digali dan selalu dituangkan dalam karyanya dalam menciptakan motif batik terbaru.
“Saya sering mengikuti lomba desain batik di Jogjakarta, Solo. Dan Alhamdulillah dalam ajang loba desain batik Kabupaten Pekalongan saya meraih juara tiga,”.
Dijelaskan, pria berambut cepak ini, menciptakan karya dalam ajang lomba yang diikuti oleh puluhan desainer batik di nusantara dengan karyanya “Batik Piring Pekalongan”, menggambarkan kisah sejarah Kabupaten Pekalongan dan banyak unsur batik yang tertuang dalam karyanya. Seni batik didalamnya mampu merebui hati dewan juri.
“Batik Piring Pekalongan banyak tercover unsur sejarah, seperti perjalanan Belanda, Portugis, Jepang yang tercakup dalam batik itu menjadi ide saya. Harapannya Pekalongan akan mempunyai motif batik sendiri, yang dapat dipatenkan menjadikan ciri khas batik milik Pekalongan,”
Di tengah maraknya batik printing, lanjtnya, upaya batik tulis menjadikan salah satu kekuatan yang jitu yang tidak mudah untuk ditiru agar pengusaha batik terus bertahan dengan kondisi tersebut, yakni dengan terus berinovasi menciptakan desain batik terbaru yang mempunyai nilai seni yang tinggi.
“Ibarat sniper atau penembak jitu kita harus tahu sasaran bidik yang dilakukan pasaran batik printing yang mudah ditiru, ketika motif tertentu tengah laris di pasaran. Sehingga ciri khas batik perlu terus digali dan dikembangkan di Pekalongan,” ungkap  pria yang mengeluti bisnis batik sutra dari tahun 1992 ini yang pernah menjuarai beberapa lomba desain batik di beberapa kota.
http://tokobatikmas.com

Wednesday, January 14, 2015

Kuliner Pekalongan - Dari Sarapan sampai Makan Malam

Menu Sarapan
Untuk menu sarapan saya diajak ke Garang Asem H. Masduki yang berada di Kompleks Travel kawasan Alun-Alun Pekalongan. Berbeda dengan garang asem di kawasan Jogja, garang asem di Pekalongan ini lebih mirip sop asam-asam. Potongan daging sapi dan telur pindang rebus dalam kuah asam segar, dengan potongan tomat dan cabe rawit di dalamnya yang memperkaya aroma kuah garang asem ini. Untuk nasi diberi tawaran apakah akan mengunakan nasi putih biasa atau nasi megono. Nasi Megono ini memang menjadi kuliner khas Pekalongan. Megono terbuat dari bahan dasar nangka muda atau gori yang dicincang kasar dan dicampur dengan parutan kelapa seperti urap. Sedikit rasa pedas dan kencur menyeruak dari megono yang paling cocok disantap bersama nasi panas ini.

Maksi (Makan Siang)

Untuk makan siang saya direkomendasikan untuk mencicipi kulinner khas Pekalongan lainnya yang juga cukup kondang: Soto Tauto. Pilihan jatuh pada Soto Tauto Pak H. Rochmani yang berlokasi di kawasan Pasar Sayun, hanya berjarak sekitar 100m dari Setasiun Pekalongan. Soto Tauto ini tidak jauh berbeda dengan soto lainnya di berbagai kota di Indonesia. Pembeda utamanya hanya satu: Tauco. Ya, tauto memang menggunakan tauco di dalm kuah sotonya, sehingga menciptakan cita rasa asam nan segar khas Tauco berpadu cantik dengan isi kuah sotonya yang terdiri dari potongan daging sapi, bihun dan bawang daun. Jangan lupa tambahkan sambal supaya makan siang kita semakin berkeringat...

Makan Malam

Untuk makan malam, saya diajak untuk menikmati warisan kuliner yang hampir punah di Pekalongan: Ayam Karang Minanci di RM Panderasa. Konon resep Ayam Karang Minanci ini merupakan resep hasil asimilasi cita rasa yang dibawa oleh para pedagang Arab dan India yang berpadu dengan budaya lokal. Ayam yang di"ungkep" dengan aneka rempah-rempah dimasak dalam kuali dengan menggunakan berbahan bakar kayu dan dimasak semalaman membuat Ayam yang disajikan sangat empuk dan bumbu yang meresap sampai ke tulang. Ibu Martha, sang pewaris resep Ayam Karang Minanci, masih turun langsung untuk memasak sajian ini. Buat saya, menu ini juara banget dan wajib dikunjungi kalau berkunjung ke Pekalongan.

Kopi Tahlil

Ada satu tradisi ngopi yang khas di Pekalongan dan saat ini terus dilestarikan: Kopi Tahlil Budaya Arab memang lekat dengan kota Pekalongan. Kopi Tahlil merupakan kopi yang awalnya dipakai untuk suguhan orang diacara tahlilan atau saat peringatan orang meninggal kalau orang Islam. Lambat laun kopi tahlil dijadikan ikon kuliner malam di kota Pekalongan. Kopi ini bukan sembarang kopi, terdapat beragam rempah-rempah yang diracik dan diseduh dalam kopi. Sebut saja: jahe, cengkeh, kayu manis, pandan, kapulaga, batang serai dan pala . Kalau mau Kopi susu,  bisa juga ditambah susu kental manis. Rasanya memang aduhai, aroma kopi yang bercampur aneka rempah tersebut memang memberikan sensasi yang sulit dijumpai di tempat lain, dan katanya, kopi tahlil ini juga dapat meningkatkan vitalitas tubuh
http://tokobatikmas.com 




Be Someone Who Seeks Comfort And Style