Saturday, November 22, 2014

Perayaan Natal Tahun 2014 akan Bernuansa Batik



Perayaan Hari Natal 2014 bagi umat Kristiani se-Kota Pekalongan rencananya digelar secara serentak pada 5 Desember mendatang, dipusatkan di Atrium Hall, Kota Pekalongan. Direncanakan, perayaan natal tersebut akan penuh dengan nuansa serba batik.
Harapannya, dengan begitu bisa turut mengangkat potensi Kota Pekalongan yang selama ini terkenal akan batiknya.
“Nanti semua ornamen di dalam ruangan tempat perayaan Natal itu serba batik. Pohon natalnya kita buat dari kain batik. Jemaat yang hadir juga diharapkan semuanya memakai batik,” kata Ketua Panitia Perayaan Natal Kota Pekalongan Tahun 2014.
Dia menuturkan, perayaan Natal dengan mengusung tema ‘Berjumpa dengan Allah dalam keluarga’ itu, akan diisi berbagai rangkaian acara. Kegiatan tersebut akan melibatkan sekitar seribu jemaat dari 17 gereja Kristen dan satu gereja Katholik di Kota Pekalongan. Rangkaian acara akan dimulai pukul 17.00 sampai selesai.
“Akan ada renungan Natal yang akan dipimpin oleh pendeta Budiono Joeng MTh dari Jakarta. Perayaan tersebut akan dihadiri sekitar seribu umat Kristiani se-Kota Pekalongan,”.
“Selain misa, akan ditampilkan berbagai kesenian tradisional Kota Pekalongan. Termasuk, kesenian tionghoa,” imbuhnya.
Ia mengungkapkan, saat ini panitia sudah menyosialisasikan kegiatan perayaan Natal itu ke 17 gereja Kristen dan satu gereja Katholik di Kota Pekalongan.
“Harapan kita, pada 5 Desember itu semua umat Kristen tumplek blek di gedung Atrium tersebut. Kapasitas gedung bisa menampung sekitar dua ribu orang,”.
David menambahkan, panitia juga mengundang unsur Muspida di Kota Pekalongan, tokoh masyarakat, serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk bisa hadir pada acara tersebut

Sunday, November 16, 2014

Motif Batik Baru di Bazaar Fashion Festival



Batik tidak melulu dikenal dengan motif-motif klasik, seperti parang dan sawunggaling. Beberapa desainer kini merancang batik dengan motif baru. Sebut saja Nonita Respati dari Purana Batik, Iwet Ramadhan dan Erica Lisani dari Tikprive, serta Bai Sumarlono dari Populo, label lokal yang belakangan juga merambah batik pada gelaran Neo Batik di Bazaar Fashion Festival.

“Saya mengambil motif batik dari tegel-tegel kuno di rumah saudagar-saudagar kaya di pesisir Jawa,” ujar Nonita Respati di Jakarta Convention Center akhir pekan lalu. Noni mengambil motif flora yang terukir pada tegel di rumah saudagar keturunan Tionghoa.

Ada rasa peranakan pada koleksi berupa gaun dan blus dari sutera Thailand dengan warna merah, kuning muda, biru, dan hijau muda yang diperagakan pada runway. Meski berasal dari ubin kuno, rancangannya tidak serta-merta menjadi jadul. Sebaliknya, Noni membuat gaun-gaun yang menarik untuk dilihat dan blus yang bisa digunakan untuk bekerja ataupun acara santai.

Pendekatan berbeda soal konsep Neo Batik dilakukan oleh Tikprive. “Kami menggunakan batik karya Bapak Hanafi dari Pekalongan,” kata Iwet Ramadhan. Batik-batik itu dikerjakan di atas denim sehingga menjadi pakaian yang lebih modern.

Konsep batik pada denim sendiri sebenarnya bukan hal baru. Denim-denim bercorak flora itu jadi terlihat sangat 90-an. Apalagi ditambah dengan iringan lagu Bebas karya rapper Iwa K. Belum cukup, ada penutup kepala berwarna putih ala rapper yang membuat para penonton benar-benar terbawa pada nostalgia masa 90-an.

Bai Sumarlono dari Populo justru membuat batik dengan motif klasik yang banyak dikenal di Barat. Mulai dari geometri segitiga hingga motif gigi anjing dan tulang ikan herring. Populo—yang juga memasuki usia dua dekade tahun ini—membuatnya menjadi sangat urban.

Wednesday, November 12, 2014

Masa Depan Batik Cerah bila Masyarakat Suka Berpakaian Batik



Presiden SBY mendorong seluruh masyarakat ikut aktif mewartakan keunggulan budaya Nusantara kepada dunia. Seperti batik, nasi goreng, angklung, wayang, kopi luwak dan ratusan lainnya yang sangat khas Indonesia.
"Semua harus jadi duta bangsa. Wartakan kepada dunia tentang keindahan, keunikan dan kekhasan Indonesia," seru Presiden SBY saat membuka Word Summit Batik.
Menjadi duta, artinya tidak hanya mengagumi dan mencintai karya budaya bangsa. Contohnya batik, maka kecintaan tersebut harus diwujudkan dengan mengenakan batik setiap ada kesempatan.
"Ada perbedaannya antara cinta dengan suka memakai batik. Kalau suka memakai batik, masa depan batik di negeri kita akan cerah," ujar SBY.
Presiden mengaku sangat gemar mengenakan pakaian batik. Pada setiap kesempatan bertemu para pemimpin negara sahabat baik di dalam dan luar negeri, dirinya pun sering memberikan cendera mata berupa batik.
"Letakkan batik sebagai sarana untuk diplomasi dan membangun persahabatan dengan negara sahabat. Meski batik ada di banyak negara, tapi batik Indonesia khas dan indah. Saat bangsa lain ingat batik, maka dia ingat Indonesia ," sambung SBY.
"Amerika dikenal dengan Coca Cola dan Hollywood. Turki dengan Blue Mosque. Singapura dengan logo singa. Indonesia punya banyak yang khas. Ada keris, wayang, batik, angklung, Raja Ampat, Toba, Borobudur, kopi luwak, nasi goreng dan ratusan lagi," imbuh SBY.
World Batik Summit berlangsung sampai 2 Oktober 2011. Acara ini diisi denga konferensi tentang batik yang diikuti peserta dari 11 negara dan pameran batik oleh 350 pengusaha kecil menengah.

Monday, November 10, 2014

Seniman batik tampilkan keindahan Indonesia di Swiss



Seniman batik Indonesia asal Pekalongan, Sapuan, menampilkan pembuatan proses batik pada pentas seni budaya bertajuk "The Beauty of Indonesia" atau Keindahan dari Indonesia di Zurich, Swiss, akhir pekan lalu.
Acara yang digelar Persatuan Indonesia Swiss "Verein Indonesia Schweiz (VIS)" menampilkan Dewa Ruci A mans Journey to find the meaning of life", kata Pensosbud KBRI Bren Rizka Desinta.
Menurut Sapuan, masyarakat Jawa pada masa lalu mengekspresikan perasaan pada karya batik.
Di balik karya cipta Batik-batik ciptaan Sapuan tersimpan cerita tersendiri yang filosofis.
Batik karya Sapuan tersebut tidak terbatas pada motif-motif yang sudah ada seperti parang rusak atau truntum, kebanyakan karyanya merupakan suatu cerita yang utuh baik kisah legenda ataupun keadaan masa kini dengan permainan warna-warna berani.
Selain demonstrasi batik, acara "Beauty of Indonesia," juga menghadirkan persembahan tari nusantara, tari gelang ro'om, dan tari jaipong.
Acara yang didukung KBRI Bern ditujukan sebagai malam penggalangan dana bagi Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta (YKPJ) menampilkan model-model yang berhasil mengatasi penyakit kanker payudara dengan memperagakan koleksi Alleira Batik, Reny Feby Jewellry dan Inafest.
Sebagian dari penjualan tiket masuk dan sumbangan pengunjung disumbangkan kepada yayasan Pita Pink YKPJ untuk meringankan penderita kanker payudara.
"The Beauty of Indonesia" dihadiri sekitar 200 pengunjung, yang terdiri dari warga Swiss dan Indonesia.
Selain dihibur dengan penampilan penari dan model penonton juga dibuai dengan unplugged music grup AMA Acoustic, yang beranggotakan tiga orang warga Indonesia di Swiss.

Saturday, November 8, 2014

Ekspor Batik Meningkat






Permintaan ekspor batik semakin meningkat hingga 40 persen dengan tujuan ke negara seperti Amerika, Eropa, dan berbagai negara lain di Asia.

Wednesday, November 5, 2014

Sepanjang Sejarah, Baru Kali Ini Pelantikan Kabinet Pakai Batik




Kabinet Kerja di bawah pimpinan Presiden Jokowi dilantik hari ini. Presiden Jokowi meminta dress code batik untuk pelantikan menterinya. Tercatat sepanjang sejarah, baru kali ini pelantikan kabinet menteri memakai dress code batik.

Menurut penelusuran detikcom, sejak era Presiden pertama, Soekarno, pelantikan kabinet selalu mengenakan pakaian formal yaitu setelan kemeja, celana, jas dan dasi. Hal ini tampak dalam foto dokumentasi Kabinet Presidensial, kabinet pertama di bawah Presiden Soekarno yang dilantik setelah Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.

Dalam foto dokumentasi Kabinet Presidensial itu, Presiden Soekarno tampak memakai baju safari putih yang menjadi ciri khasnya, begitu juga Wapres M Hatta. Ada yang mengenakan kemeja biasa dan berdasi, ada pula yang memadukan kemeja, jas plus celana pendek.

Sedangkan untuk Kabinet Pembangunan di bawah Presiden Soeharto, para menteri yang dilantik memakai setelan jas untuk menteri pria, sedangkan menteri perempuan memakai kebaya, kain dan tatanan rambut bersanggul. Dress code ini tidak berubah kendati presiden telah berganti ke BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri hingga Susilo Bambang Yudhoyono.

Gebrakan tak biasa tentang dress code ini dilakukan Presiden Jokowi. Sejak hari kedua dia dilantik menjadi presiden, Jokowi menerima tamu pemimpin negara asing seperti PM Singapura Lee Hsien Loong dan PM Malaysia Najib Razak, dengan mengenakan kemeja putih polos. Tanpa setelan jas. Sedangkan malamnya, Presiden Jokowi menerima kepala negara PM Australia Tony Abbott dan Menlu AS John Kerry, mengenakan batik lengan panjang.

Dress code baju putih ini juga wajib saat Presiden Jokowi mengumumkan dan memperkenalkan menteri-menterinya. Tak cuma baju putih, lengan kemeja putih itu juga dilinting.

"Itu permintaan Pak Jokowi, agar menteri bekerja sesuai dengan presidennya. Simboliknya, baju putih lengan digulung," kata mantan Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto di halaman Istana Negara, Jakarta.

"Bahwa ini adalah kabinet kerja, pakaian yang dipakai menunjukan simbolik," tambah Andi.

Sedangkan untuk pelantikan kabinet pagi ini, Presiden Jokowi meminta para menterinya mengenakan batik. Hingga siang ini, menjelang pelantikan, para menterui memakai batik lengan panjang, celana panjang, plus peci. Sedangkan menteri perempuan juga memakai blus batik, namun ada juga yang mengenakan kebaya dan kain seperti Susi Pudjiastuti.

Sunday, November 2, 2014

Pusat Belanja Batik yang NYAMAN










Salah satu toko batik di Pekalongan yang asyik dan nyaman untuk dikunjungi adalah Griya Batik MAS yang terletak di Jl. KH. Wahid Hasyim Kampoeng Batik Kauman. Griya Batik MAS menjadi alternatif tempat berbelanja baju batik, khususnya untuk masyarakat Pekalongan dan sekitarnya. Dengan tempat toko yang nyaman, bersih, full AC dan parkir yang luas memudahkan pengunjung dalam berbelanja.
Jika Anda berkunjung ke Griya Batik MAS, yang akan pertama kali Anda temukan adalah kenyamanan dan pelayanan yang ramah. Lahan Parkir yang luas dan tertib akan membuat Anda merasa nyaman dan tenang saat masuk pusat perbelanjaan ini. Selain itu, ketika Anda masuk melihat-lihat produk aneka macam batik yang ditawarkan atau belanja, Anda akan merasa nyaman dan aman juga disini. Griya Batik MAS selain sebagai pusat perbelanjaan baju batik juga menyediakan accecories/souvenir batik seperti dompet batik, sepatu batik, tas batik, dan lain sebagainya.
Bagi Anda yang ingin liburan di isi dengan pengalaman membuat Batik dan ingin belanja batik, Silahkan berkunjung di tempat kami ya.

Be Someone Who Seeks Comfort And Style