Setiap negara memiliki cara unik dalam mengungkapkan kasih sayang di hari Valentine. Di Sydney, Australia sebagian masyarakatnya menjadikan patung sapi berwarna putih dan merah muda berpasangan sebagai penanda perayaan Hari Kasih Sayang. Sementara di Filipina, hari Valentine ditandai dengan cara nikah massal. Sedangkan di Indonesia berbagai cara dilakukan untuk memperingati acara yang jatuh setiap tanggal 14 Februari tersebut, di antaranya makan malam, nonton, tukar kado, memberikan cokelat atau memberikan benda-benda lainnya yang diyakini merepresentasikan ungkapan kasih sayang mereka.
Namun Sobat Budaya, sebuah komunitas pemuda yang berupaya melestarikan budaya tradisional Indonesia, memilliki sudut pandang tersendiri mengenai simbol kasih sayang. Bagi sebagian orang yang berasal dari suku Jawa, mengungkapkan cinta dan kasih sayang secara tradisional adalah dengan mengenakan batik truntum. Truntum diambil dari asal kata bahasa Jawa, yaitu taruntum, yang artinya tumbuh kembali atau bersemi kembali. Bisa juga berarti semarak kembali.
Batik truntum merupakan gambaran serupa kuntum, yaitu kembang di langit yang bentuknya digambarkan serupa kembang tanjung. Batik yang sering digunakan untuk adat perkawinan tradisional Jawa ini, bercerita tentang harapan akan kesetiaan yang harmonis. Filosofi ini sering dinarasikan pula dengan filosofi hubungan spiritual persona Jawa dengan Tuhan. Hal ini berkaitan erat dengan sejarah diciptakan batik truntum, seperti yang dijelaskan di dalam buku Kode-kode Nusantara.
Pada zaman Sunan Pakubuwono III Surakarta Hadiningrat, atau sekitar abad ke-18 silam, Ratu Kencana merasa diabaikan oleh sang suami karena kesibukannya, ditambah adanya selir baru di keraton. Kala kecemburuannya merasuk, Ratu semacam mendapat sebuah petunjuk dari Yang Maha Kuasa untuk mengungkapkan kasih sayangnya dengan membuat batik truntum. Dalam proses pembuatannya saat itu, Ratu terinspirasi dari tebaran bintang-bintang di langit. Perbintangan diyakini selalu erat kaitannya dengan kalender tradisional di berbagai belahan dunia.
Karena kesetiaan bintang untuk berada pada posisi dan waktu tertentu yang menjaga akurasi penandaan manusia dan waktu. Oleh karena itu, batik truntum menjadi sebuah simbol kesetiaan, kasih sayang, dan juga keharmonisan bagi sebagian orang yang berasal dari suku Jawa.
FB : Griya Batik Mas
Intagram : @tokobatikmas, @kainbatikmas, @batiktulismas
Pinterest : Griya Batik Mas