Batik dengan segala keindahan
coraknya telah lama memukau siapapun yang melihatnya. Tak bisa disangkal, batik
sudah menjadi panutan dan membawa ciri khas Indonesia menjadi lebih dikenal
diseluruh dunia. Dilihat dari sejarahnya, munculnya batik ini sudah ada sejak
jaman kerajaan dahulu di Indonesia, dimana dahulu batik merupakan golongan dari
kesenian atau kerajinan gambar diatas kain untuk pakaian yang menjadi salah
satu kebudayaan keluarga kerajaan jaman dahulu, terutama di Jawa.
Batik menjadi semakin terkenal
ketika pakaian batik milik ibu Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat
tinggal di Jakarta menjadi koleksi di Museum Tekstil Washington. Pameran
bertajuk “A lady found culture in its cloth: Barack Obama’s mother and
Indonesian batiks” memberikan pengetahuan bagi pengunjung tentang sisi lain
dari kehidupan Ann Dunham, ibu presiden AS ke-44 itu serta pekerjaaanya sebagai
ahli anthropologi.
Seorang desainer batik, Nusjirwan
Tirtaamidjaja, atau yang lebih dikenal dengan nama Iwan telah membawa nama
Indonesia ke mata dunia. Karya-karya batiknya disukai dan telah dikenakan oleh
beberapa kepala negara seperti Ratu Elizabeth II, Ratu Sophie dari Spanyol,
Ratu Juliana dari Netherland, bahkan Bill Clinton.
Belum lama ini Isteri Duta Besar
Indonesia untuk Amerika, Rosa Rai Djalal, membuka pameran batik bertajuk
Indonesian Batik: World Heritage di KBRI Washington. Acara itu dihadiri
puluhan tamu undangan, termasuk warga Amerika yang ingin mengenal batik lebih
jauh. Pameran tersebut menampilkan sekitar 60 kain batik dari berbagai daerah
di Indonesia, seperti Solo, Cirebon, Pontianak, dan lain-lain.
Menurut Claire Wolfowitz, isteri
mantan Dubes Amerika untuk Indonesia, Paul Wolfowitz, turut menghadiri acara
peluncuran pameran itu. Ia menyebut batik sebagai seni yang indah, apalagi
proses pembuatannya juga tidak mudah, sehingga harus lebih dihargai den
mendapat apresiasi. Apalagi dibutuhkan banyak waktu dan keahlian khusus untuk
membuatnya. Batik adalah karya seni, bukan hanya tekstil.
referensi: kompasiana.com
No comments:
Post a Comment