Batik merupakan seni kerajinan dari masyarakat Indonesia sejak abad ke-13. Kini batik telah menjadi fenomena di indonsia. Batik menglamiprkembangan dari masa ke masa yang sangat kompleks. Misalnya dari segi sejarah, politik, ekonomi, teknologi, dan kebudayaan bangsa Indonesia.
Batik bagi bangsa Indonesia mempunyai nilai yang sangat besar. Pemakaian batik dapat menunjukkan status dari yang mengenakannya. Pada jaman kerajaan batik dipakai oleh kalangan penguasa, kerajaan, atau keraton. Tetapi seiring dengan perkembangan dan kemajuan jaman batik sudah merambah ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia, bahkan sampai mancanegara hingga ke Eropa , Australia, Asia, Afrika, dan Amerika. Umumnya batik di ekspor dalam bentuk kain panjang, kemeja, dan busana wanita. Banyak pula di pasarkan dalam wujud sprai ,sarung bantal, dan taplak meja. Sebagai produk busana, perkembangan batik tidak lepas dari tren mode (perkembangan pasar saat ini).
Tidak mengherankan jika batik mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik menyangkut pola hiasan, warna, dan coraknya. Motif batik tradisional yang di dominasi oleh lukisan binatang dan tanaman sempat bergeser pada motif abstrak seperti awan, relief candi, dan wayang. Namun semua batik yang kini terus mengalami perkembangan tetapi tetap bertumpu pada pakem tradisional.
Pengrajin batik di Indonesia sangat masih memegang teguh warisan leluhur dalam membuat batik, walaupun sekarang di Indonesia sangat masih memegang teguh warisa leluhur dalam membuat batik, walaupun sekarang ini di dunia marak menggunakan teknologi batik print. Pengrajin batik tradisional masih tekun mengoreskancantingnyakeselembarkain. Meskipun teknologi modern sudah dapat meniru hasilnya, bahkan batik cap ataupun print yang berkwalitas sangat mirip dengan batik hasil goresannya.
PEMBAHASAN
A.Pengertian Batik
Istilah batik berasal dari kosa kata bahasa jawa ,yaitu amba dan titik . Amba berarti kain, dan titiKadalah cara member i motif pada kain menggunakan malam cair dengan dengan cara di titik- titik. Cara membuat pada dasarnya adalah menutup permukaan kain dengan malam cair ( wax) agar ketika di celup ke dalam cairan pewarna ,kain yang tertutup malam tersebut tidak tertutup warna teknik seperti ini dalam bahasa inggris di kenal dengan nama wax-resist dyeing.Jika proses membuat motif batik dilakukan dengan cara “di tulis” menggunakan alat yang di sebut canting, maka batik tersebut di namakan batik tulis. Ada juga jenis yang pembuatan motifnya menggunakan alat cetak khusus yang terbuat dari logam dan motif-motif tertentu. Batik yang di buat dengan cara ini mirip dengan stempel atau cap. Batik yang di buat seperti ini di sebut sebagai batk cap atau batik stempel.
A. Batik Tulis
B. Batik Cap
B.Sejarah Perkembangan Batik Indonesia
Batik di kenal oleh nenek moyang sejak abad ke 13, pada saat itu batik masih ditulis atau di lukis di atas daun lontar. Pada saat itu motif batiknyapun masih sangat sederhana yaitu motif binatang dan tanaman. Semakin lama batikpun mengalami perkembangan dari lukisan binatang dan tanaman menjadi motif abstrak yang mnyerupai wayang, relief candi, dan lain sebagaiannya. Akhirnya berkembanglah seni batik tulis seperti saat ini. Namun corak dan variasinya dari batik sangat di pengaruhi oleh budaya masing masing daerah.
Membatik Pada Daun Lontar
Semula batik hanya di buat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Namun dewasa ini ( era modern) , batik yang sudah menjadi kain tradisional Indonesia juga di buat di atas bahan lain,sepertisutra, polyester, rayon, dan bahan sintetis lainnya. Di samping itu cara pembuatannya juga banyak mengalami perubahan. Selain batik tulis( yaitu batik yang motif batiknya di bentuk dengan tangan), kini juga ada batik cap,batik printing(missal,ataumengguinakan mesin cetak otomatis),batik painting,dansablon.
Diluar teknik yang telah di sebutkan di atas, juga teknik pembuatan batik dengan cara mngecatkan langsung pewarnaan pada kain menggunakan kuas untuk membuat motif atau citra-citra tertentu. Bahkan, belakangan ini ada juga beberapa orang yang mencoba memperkenalkan cara membuat batik dengan cara menyemprotkan langsung tinta ke kain menggunakan alat yang di sebut air brush. Biasanya,motif-motif pop dan konterporer.
C. Batik pada Jaman Kerajaan
Secara historis, batik sangat erat hubungannya dengan Kerajaan Majapahit dan kerajaan-kerajaan islam di jawa pada masa dahulu. Pengembangan batik dengan gencar berlangsung di masa kerajaan Mataram pada tahun 1600-1700. Pada kurun waktu itulah batik meluas ke seantero jawa. Untuk keperluan upacara dan busana bangsawan, para seniman keraton menciptakan brbagai macam motif batik. Kemudian, keraton Solo dan Yogyakarta selaku penerus Mataram , mulai memperkaya motif batik warisan leluhurnya. Pada masa itu,batik yang di hasilkan kebanyakan batik tulis. Sedangkan batik cap baru di kenal setelah Perang Dunia I selesai atau sekitar tahun 1920-an.
Batik Jaman Kerajaan
Batik masa kini sudah banyak mengalami perkembangan. Sekarang, sering kali kita menyaksikan anak muda menggunakan batik untuk ke sekolah, kampus, bahkan untuk ke pesta.
Dengan semakin berkembangnya tren kehidupan ini, aneka desain baju batik semakin popular dan beragam, seperti baby doll, balon, kerut, dan lainnya. Tidak salah jika terdapat sebuah pernyataan bahwa dalam setiap lemari pakaian orang Indonesia dapat di pastikan terdapat kain baik di dalamnya.
Batik untuk Sekolah
Batik untuk Kuliah
Batik untuk Pesta
Batik untuk Acara Resmi
A. Batik Cirebon
Kota Cirebon secara geografis terletak di pinggir pantai sehingga banyak di datangi oleh tamu asing, seperti cina yang telah mempengaruhi pola batik Cirebon , di daerah Cirebon juga terdapat sebuah tradisi kesultanan yang sangat mempengaruhi pola batik tersebut. Sehingga dari dua kebudayaan seni ini melahirkan motif-motif batik simbol yang tidak nampak secara jelas gaya kesultanan maupun gaya Cina. Batik Cirebon juga di pengaruhi oleh agama Hindhu, Buddha, dan kebudayaan Islam yang di bawa oleh para wali atau Sunan. Pakaian batik juga sering digunakan untuk pelaksanaan upacara keagamaan sehingga tidak nampak perbedaan kelas sosial. Dengan demikian menghilangkan jenis-jenis pakaian khusus buat bangsawan maupun rakyat jelata.
Motif Batik Cirebon
B. Batik Pekalongan
Batik Pekalongan mempunyai
ciri-ciri gambar bunga-bunga yang terang, daun, dan ranting, serta
burung yang berwarna mencolok. Dulu pedagang Cina berlabuh ke pantai
pesirPekalongan sangat memberikan pengaruh terhadap corak batik
Pekalongan. Batik cina identik dengan warna-warna yang mencolok dan
berlambang hewan purba serta huruf Cina yang mempengaruhi corak batik
dari batik Pekalongan.
Motif Batik Pekalongan
Batik Solo sangat di pengaruhi oleh adat istiadat dari keraton, sehingga motifnya menggambarkan kesopanan, kelembutan, dan ketenangan. Batik Solo sangat di percaya oleh masyarakat sebagai barang yang memiliki kekuatan magis. Pemakaian batik Solo disesuaikan dengan derajatnya, karena seorang akan terangkat karismanya manakala menggunakan batik tersebut.
Motif Batik Solo
D. Batik Yogja
Secara sosial batik Yogja hampir mempunyai kemiripan dengan batik
Solo. Kesultanan Yogya sangat mempengaruhi perkembangan batik di
daerahnya. Motif batik yang di ciptakan oleh kesultanan bertujuan untuk
kepentingan politik, yaitu agar terjadi keharmonisan kehidupan dalam
masyarakat. Motif batik tidak menimbulkan gejolak sosial dan membawa
ketenangan bagi masyarakatnya. Hal tersebut sangat membantu dalam
mengkokohkan situasi dari kerajaan. Dengan demikian tidak mudah untuk
mnggoyahkan kedudukan sultan serta kekuasaan sultan.Motif batik Yogya diilhami dari kejiwaan masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Dahulu kekuasaan bersumber dari kekuatan magis biasanya di hubungkan dengan kekuatan alam seperti awan di langit, matahari bersinar terang, rembulan bersinar redup, laut kidul dan gelobangdahsyat, pusaka-pusaka keramat, dan masih banyak yang lainnya. Materi itulah yang dijadikan bahan inspirasi untuk motif batik yang beraroma magis.
Namun seiring berjalannya waktu tejadi proses akulturasi, namun tidak menggeser derajat gelar kebangsawanan keraton. Hal tersebut tetap di perhatikan dalam mendominasi jiwa dan karakteristik batik motif batik Yogja yang memiliki tradisi yang melekat. Pada umumnya batik Yogya tidak ada ruang yang kosong. Hal ini menggambarkan begitu eratnya kehidupan social bagi masyarakat Yogya.
Motif Batik Yogja
E. Batik klaten
Berbeda dengan batik Yogya dan Solo, batik Klaten tidak di
pengaruhi oleh kehidupan dari keraton maupun dari kesunanan. Motif batik
Klaten sangat di pengaruhi oleh gaya campuran dari Solo dan Yogya
karena letak Klaten yang berada tengah antara kedua kota tersebut.
Namun, batik klaten didominasi dengan motif batik yang berasal dari
rakyat bawah. Sehingga motif batik klaten lebih mencerminkan suasana
bersahaja seprti kehidupan , petani, daun padi yang hijau, dan suasana
alam pedesaan motifnyaini sangat menonjol pada batik Klaten.
Motif Batik Klaten
F. Batik Madura
Motif batik Madura sangat kontras. Adat keraton di Madura banyak
menimbulkan pengaruh terhadap motif dan warna batik yang menyebabkan
gaya motif batik Madura semakin konsrvatif. Hal ini disebabkan karena
keadaan alam Madura yang sangat keras sehingga batik Madura mempunyai
greget yang lebih filosofis.
Motif Batik Madura
PENUTUP
Maraknya produk batik di pasar dunia, namun batik Indonesia
masih mempunyai kekutan untuk bersaing dengan produk batik dari
Negara-negara lain. Hal ini karena batik dari Indonesia mempunyai motif
yang sangat beragam. Seluruh dunia mengenal batik menjadi suatu karya
cipta suatu bangsa dan di pakai di berbagai kesempatan bahkan di
gunakan sebagai pakaian sehari-hari. Batik sekarang sudah memasyarakat
sedangkan pada jaman kerajaan batik hanya di pakai oleh penguasa saja .
sekarang ini batik sudah memasyarakat dari seorang presiden sampe petani
sudah biasa menggunakan batik sehingga batik kini di pakai oleh semua
lapisan masyarakatPengrajin batik di Indonesia sangat masih memegang teguh warisan leluhur dalam membuat batik, walaupun sekarang di Indonesia sangat masih memegang teguh warisan leluhur dalam membuat batik, walaupun sekarang ini di dunia marak menggunakan teknologi batik print. Pengrajin batik tradisional masih tekun mengoreskancantingnyakeselembar kain.
Untuk menyikapi hal ini maka di perlukan kesadaran kita untuk mempertahankan , menghargai, dan mengembangkan keberadaan batik dan peran pemerintah tidak kalah pentingnya dalam melestarikan dan mengembangkan batik. Sehingga tugas mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan batik adalah tugas semua pihak, tidak Cuma masyarakat sosial. Selain itu, pemerintah serta para pengusaha yang berkecimpung di dunia dalam bidang tersebut juga harus berperan aktif dalam perkembangan batik. Campur tangan pemerintah di harapkan dapat meningkatkan kualitas batik yang di hasilkan sehingga batik Indonesia dapat menjadi salah satu komoditas ekspor yang dapat di andalkan.
Peran pemerintah dalam mengembangkan batik perlu di dukung oleh pihak-pihak lain, seperti pengusaha batik dan masyarakat. Pengusaha batik berperan serta dengan cara memperbanyak relasi kerja dan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang sekitarnya dapat membantu mengembangkan dan mempromosikan batik. selain pihak-pihak di atas, masyarakat juga di harapkan mau memberikan kontribusi pada perkembangan batik dengan jalan mau memakai batik. Dengan demikian, permintaan batik akan meningkat dan tumbuh rasa kebanggaan dan memiliki batik pada bangsa Indonesia
Pemerintah harus peka melihat peluang tersebut. Cara yang paling efektif adalah dengan mangambil jalan sosialisasi batik sedini mungki pada generasi muda Indonesia. Apalagi dengan adanya proses revolusi desain dari para perancang batik Indonesia . beberapa modelpun di ciptakan untuk menyesuaikan dengan kehidupan remaja yang sangat dinamis.