Saturday, September 12, 2015

Mahasiswa UNY Ciptakan Batik Motif Budaya

tokobatikmas.com

Pengakuan UNESCO terhadap batik merupakan bentuk pengakuan yang strategis terhadap eksistensi batik dan nilai pentingnya bagi peradaban dan perkembangan kebudayaan di Indonesia. Saat ini, batik bukan sekadar budaya khas Indonesia, tetapi telah menjadi kekayaan intelektual bangsa dan penggerak perekonomian sebagian masyarakat.
Salah satu kota potensial di Indonesia dalam hal produksi dan pemasaran batik adalah Yogyakarta yang juga telah dinobatkan sebagai World Craft City of Batik oleh Dewan Kerajinan Dunia. Peluang bisnis batik di Yogyakarta juga semakin tinggi karena saat ini menjadi daerah tujuan wisata kedua setelah Bali.
”Karena itu perlu usaha batik dengan motif-motif yang belum ditemui di pasaran. Inilah yang dilakukan kami lakukan, menuangkan muatan simbol budaya-budaya Indonesia ke dalam motif batik,” ungkap mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Miftahudin Nur Ihsan yang bersama Joko Susanto, Erwan Aditya, Dheni Nugroho dan Deary Putriani membuat karya batik motif budaya lokal.
Mereka memberi nama karyanya Indonesian Culture in Batik (ICB). Miftahudin menjelaskan usaha ICB bertujuan mengenalkan kembali budaya-budaya Indonesia dengan kemasan menarik. Selama ini batik yang ada di pasaran, belum ada yang mengangkat simbol-simbol budaya sebagai motif batik. Ia dan teman-temannya telah membuat dua motif batik, yaitu motif ”Pesona Yogyakarta” yang memuat gambar Tugu Yogyakarta, Wayang, Gamelan, Keris Lekuk 7, dan Rumah Joglo.
Satunya lagi motif ”Pesona Kalimantan Barat” yang memuat Tugu Khatulistiwa, senjata tradisional Dayak, burung enggang gading, ikan arwana merah, kelapa sawit, dan lidah buaya. Khusus untuk desain motif Pesona Yogyakarta, telah terjual lebih dari 350 produk.

No comments:

Post a Comment

Be Someone Who Seeks Comfort And Style