Sunday, December 27, 2015

Liburan ke Pekalongan, Wajib Mampir ke Museum Batik



Menjelang Tahun Baru, banyak wisatawan yang traveling melewati Pekalongan di Jawa Tengah. Kalau kebetulan lewat, bisa mampir ke Museum Batik Pekalongan.
Dikenal sebagai salah satu kota penghasil batik, Pekalongan juga tidak kalah dengan Solo yang punya Museum Batik Danar Hadi atau Yogyakarta yang juga punya Museum Batik. Jika traveler lewat ke Jalan Jatayu No 3, di sana dapat dijumpai Museum Batik Pekalongan.
Pada hari Jumat pekan lalu (25/12/2015) detikTravel sempat berkunjung ke Museum Batik Pekalongan yang tidak kalah menarik dengan lainnya. Keberadaannya pun hadir untuk melestarikan dan mengenalkan batik yang merupakan salah satu budaya kebanggaan Indonesia.
Diresmikan pertama kali oleh mantan Presiden SBY pada 12 Juli 2006, Museum Batik Pekalongan yang menempati bangunan Belanda bekas balai kota itu tampak megah. Hal itu terlihat dari pintu dan jendela besar khas Belanda yang menyambut pengunjung di pintu masuk.
Memasuki museum, traveler pun diwajibkan untuk membayar tiket masuk terlebih dulu sebesar Rp 5 ribu di tempat administrasi. Tentu uang retribusi yang dibayarkan akan digunakan untuk perawatan dan keberlangsungan museum.
Tepat di sisi kanan pintu masuk, traveler juga dapat menjumpai papan yang berisi informasi tentang ruangan yang ada di dalam museum. Sayangnya pemandu museum sedang beristirahat saat detikTravel berkunjung. Tapi umumnya acara keliling museum dipandu oleh seorang tour guide.
Museum Batik Pekalongan terbagi menjadi tiga ruang pameran yang menyimpan koleksi batik, ruang perpustakaan, audio visual, kedai batik, hingga tempat pembuatan batik yang boleh diikuti oleh siapa saja.
Di ruang pameran, dapat dijumpai berbagai koleksi batik tua hingga modern. Tidak hanya batik yang berasal dari Pekalongan saja, namun juga dari berbagai daerah di nusantara seperti Sumatera hingga Papua.
Selain itu juga terdapat pajangan ragam kain yang dipakai untuk bahan batik, hingga aneka ragam alat dan pewarna alami hingga kimia. Lalu dijumpai juga informasi perihal batik hingga kain yang tentunya dapat menambah khazanah ilmu traveler tentang batik.
Setelah puas melihat koleksi batik, Anda juga bisa belajar membatik secara tradisional. Dengan menggunakan canting berisi malam, siapa pun boleh membatik di atas kain dengan motif bunga sederhana dan lainnya. Ada juga satu ruangan khusus yang tampaknya digunakan oleh para pekerja untuk membatik.
Kalau masih belum puas, pengunjung juga bisa melihat sejarah batik di ruang audio visual yang berada tidak jauh dari pintu masuk. Museum juga tampak asri dengan keberadaan taman hijau yang ada di tengah bangunan peninggalan Belanda tersebut.
Jadi daripada pusing kena macet di Pekalongan, sekalian saja traveler mampir ke Museum Batik Pekalongan. Sudah murah, Anda bisa mengenal dan belajar cara pembuatan batik. Dijamin seru dan sarat edukasi.

Griya Batik Mas
tokobatikmas.com

No comments:

Post a Comment

Be Someone Who Seeks Comfort And Style