Pemandangan alam hutan pegunungan pinus, teh, dan kehijauan pohon rindang dapat dinikmati di wisata rumah pohon destinasi baru para pecinta selfie. Semakin merdu dengan suara aliran sungai yang Hamparan jajaran hutan pohon pinus dengan konstur alami ala pegunungan yang hijau dan asri, serta suara gemuruh percikan air yang menghantam bebatuan menjadi pesona yang dapat dinikmati di rumah pohon Bandar. Berada di Desa Tombo Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, nama rumah pohon Bandar kini sedang mencuat menjadi trending topik. Lokasi tersebut dapat dipergunakan untuk melepas penat setelah bekerja, dan juga menjadi destinasi baru yang dapat digunakan sebagai lokasi foto selfie teranyar di Kabupaten Batang. Keunikan ruman pohon tersebut ternyata tidak hanya menarik minat para pelancong yang tidak hanya datang dari Kabupaten Batang, namun juga dari kota sebelah, seperti Pekalongan, Kendal yang turut penasaran untuk menjajaki pesonanya. Berpondasikan pada pohon besar, rumah pohon tersebut memang menyuguhkan sensasi yang tak biasa. Pemandangan luas ala pegunungan, dengan Hawa sejuk dan rindang menjadikan tempat tersebut semakin diminati para penikmatnya. Untuk mengaksesnyapun cukup mudah, berjarak tempuh sekitar 20 km dari kota Batang menuju Kecamatan Bandar, hanya beberapa meter setelah menjumpai pasar Bandar kemudian belok kanan menuju Binagarut. Dipertigaan tepat sebelum bina garut, perjalanan dilanjutkan dengan mengambil arah kiri menuju desa Tombo Bandar. Perjalanan cukup lancar, tekstur jalana aspal halus dengan keteduhan pohon disekilingnya menjadi panorama yang disuguhkan. Dan kini tiap harinya rata-rata antrian pengunjung tak terelakkan. Cukup murah memang, hanya merogoh biaya Rp2.000 untuk jasa parkir dan Rp3.000 per orang untuk biaya masuknya. Setelah itu, pengunjug ksa cuc mata menyaksikan keindahan alam pegunungan desa Tombo di atas rumah pohon kayu. Hanya saja, pengunjung harus rwa antri dan bergantian untuk berbagi dengan peancong lainnya. Apalagi di hari libur, 50 sampai ratusan tiket dapat terjual setiap harinya. Tidak hanya rumah pohon saja yang dapat dinikmati di desa tersebut. Tak jauh dari sana terdapat perkebuna teh warga yang tak kalah asrinya dengan puncak bukit cemara sebagai pelengkapnya. Hawa rindang, sejuk dan asri menyapa pelancong yang datang.menggucur deras menambah keindahan instrumental alam. Hamparan jajaran hutan pohon pinus dengan konstur alami ala pegunungan yang hijau dan asri, serta suara gemuruh percikan air yang menghantam bebatuan menjadi pesona yang dapat dinikmati di rumah pohon Bandar.Berada di Desa Tombo Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, nama rumah pohon Bandar kini sedang mencuat menjadi trending topik. Lokasi tersebut dapat dipergunakan untuk melepas penat setelah bekerja, dan juga menjadi destinasi baru yang dapat digunakan sebagai lokasi foto selfie teranyar di Kabupaten Batang.
Keunikan ruman pohon tersebut ternyata tidak hanya menarik minat para pelancong yang tidak hanya datang dari Kabupaten Batang, namun juga dari kota sebelah, seperti Pekalongan, Kendal yang turut penasaran untuk menjajaki pesonanya. Berpondasikan pada pohon besar, rumah pohon tersebut memang menyuguhkan sensasi yang tak biasa.
Pemandangan luas ala pegunungan, dengan Hawa sejuk dan rindang menjadikan tempat tersebut semakin diminati para penikmatnya. Untuk mengaksesnyapun cukup mudah, berjarak tempuh sekitar 20 km dari kota Batang menuju Kecamatan Bandar, hanya beberapa meter setelah menjumpai pasar Bandar kemudian belok kanan menuju Binagarut. Dipertigaan tepat sebelum bina garut, perjalanan dilanjutkan dengan mengambil arah kiri menuju desa Tombo Bandar. Perjalanan cukup lancar, tekstur jalana aspal halus dengan keteduhan pohon disekilingnya menjadi panorama yang disuguhkan.Tak lama kemudian latar pemukiman warga menjadi pemandangan berikutnha dalam perjalanan. Tepat diperbatasan jalan aspal dan juga jalan batu, petunjuk arah menuju rumah pohon sudah bisa terlihat di sana. Para pelancongpun dapat memarkirkan kendaraannya di ujung tanah lapanh sebelum berjalan menuju destinasi tersebut. Rumah kayu yang melekat di pohon sudah bisa terlihat setelah memasuki loket dengan penjagaan sederhana oleh para pemuda setempat. Tangan-tangan kreati merekalah yang menjadi perancang sekaligus arsitektur bangunan wisata tersbut. Cukup sederhana, bangunan yang berbahan sebagian besar kayu hutan tersebut disulap menjadindetinasi wisata pemuda setempat. Dan kini tiap harinya rata-rata antrian pengunjung tak terelakkan. Cukup murah memang, hanya merogoh biaya Rp2.000 untuk jasa parkir dan Rp3.000 per orang untuk biaya masuknya. Setelah itu, pengunjug ksa cuc mata menyaksikan keindahan alam pegunungan desa Tombo di atas rumah pohon kayu. Hanya saja, pengunjung harus rwa antri dan bergantian untuk berbagi dengan peancong lainnya. Apalagi di hari libur, 50 sampai ratusan tiket dapat terjual setiap harinya. Tidak hanya rumah pohon saja yang dapat dinikmati di desa tersebut. Tak jauh dari sana terdapat perkebuna teh warga yang tak kalah asrinya dengan puncak bukit cemara sebagai pelengkapnya. Hawa rindang, sejuk dan asri menyapa pelancong yang datang.
Tak lama kemudian latar pemukiman warga menjadi pemandangan berikutnha dalam perjalanan. Tepat diperbatasan jalan aspal dan juga jalan batu, petunjuk arah menuju rumah pohon sudah bisa terlihat di sana. Para pelancongpun dapat memarkirkan kendaraannya di ujung tanah lapanh sebelum berjalan menuju destinasi tersebut. Rumah kayu yang melekat di pohon sudah bisa terlihat setelah memasuki loket dengan penjagaan sederhana oleh para pemuda setempat. Tangan-tangan kreatid merekalah yang menjadi perancang sekaligus arsitektur bangunan wisata tersbut. Cukup sederhana, bangunan yang berbahan sebagian besar kayu hutan tersebut disulap menjadindetinasi wisata pemuda setempat.
No comments:
Post a Comment