SMA Muhammadiyah Kutoarjo menggandeng sejumlah wali murid bakal memproduksi kerajinan batik secara rutin mulai awal 2017 nanti. Komitmen itu dilakukan menindaklanjuti pelatihan kewirausahaan membatik dan packing kemasan yang dilakukan Dinas Koperasi Perindustrian Perdangangan dan Pariwisata (Dinkoperindagpar) Kabupaten Purworejo di sekolah tersebut, belum lama ini.
“Kami akan memproduksi batik secara rutin awal tahun 2017 nanti. Ini kami lakukan, karena minat masyarakat membeli produk kerajinan batik karya para siswa cukup tinggi. Biasanya, jika ada pesanan, para siswa bisa mengerjakan batik hingga 20 lembar, ukuran kain dengan panjang 2 meter,”.
Menurut dia, di sekolahnya ada mata pelajaran keterampilan membatik yang wajib diikuti semua siswa, setiap minggunya. Selain wajib, untuk mendukung kemajuan produksi batik para siswa, pihaknya juga membentuk kelompok khusus.
“Biasanya, kelompok khusus itu mengerjakan pesanan pelanggan setiap sore, sepulang sekolah. Bahkan, ada dari mereka yang mempromosikan lewat ajang modelling,”.
Selain akan diproduksi secara rutin, nantinya hasil kerajinan batik milik siswa akan menjadi seragam batik sekolah. Untuk produksi batik yang sudah dihasilkan, antara lain batik tulis murni dan batik kombinasi cap. Untuk harga juga bervariasi, untuk kualitas satu, batik tulis murni dihargai Rp 200.000 per kain dan batik kombinasi Rp 175.000 per kain. Sedangkan kualitas nomor dua, harga Rp 150.000.
Dikatakan, jenis batik yang dihasilkan para siswa adalah batik klasik. Belum lama ini, ada 30 lembar kain yang dibuat siswa untuk ditampilkan di Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP).
“Kami berharap keterampilan batik yang diajarkankepada siswa menjadi bekal setelah lulus nanti. Kerja tidak harus jadi karyawan, tapi bisa berwirausaha sendiri, lebih dari itu bisa menciptakan lapangan pekerjaan,”.
Sumarmi menyebutkan, sebagian besar siswanya berlatarbelakang dari golongan kurang mampu. Jadi, jika setelah sekolah mereka langsung kuliah, tentu mereka akan keberatan dibiaya. Tetapi, pihaknya tetap menekankan, agar siswanya harus semangat untuk kuliah, walaupun sambil kerja atau kerja dulu mengumpulkan uang, terus kuliah.
“Upaya sekolah untuk memunculkan kerajinan batik, selain ingin melestarikan batik warisan leluhur juga untuk mengajarkan kepada siswa cara berwirausaha. Kami berharap, keterampilan membatik yang diajarkan selama di sekolah, bisa bermanfaat, baik saat ini maupun saat mereka lulus sekolah nanti. Dengan diproduksi secara rutin, diharapkan keuntungan dari membatik meningkat,”
FB : Griya Batik Mas
Intagram : @tokobatikmas, @kainbatikmas, @batiktulismas
Pinterest : Griya Batik Mas
No comments:
Post a Comment