Saturday, December 10, 2016

Batik Minang Siap Dikembangkan



Meningkatnya intensitas perdagangan antar negara, terutama di bidang fashion, membuat para desainer untuk terus memutar otak, agar dapat terus bersaing di pasar global. Salah satu upaya itu adalah dengan mengembangkan kain Nusantara, yaitu batik yang merupakan kekayaan Indonesia yang sangat khas. Produk yang siap bersaing dengan melakukan pengembangan adalah Batik Minang. Launching pengembangan batik Minang, digelar di Gedung Smesco, Jakarta, pada Rabu, 7 Desember 2016 lalu. Bertujuan memperkenalkan batik Minang melalui koleksi desain 12 desainer yang tergabung dalam Indonesia Modest Fashion.
Para desainer terlibat mengaplikasikan motif-motif batik Minang pada rancangannya guna meningkatkan daya saing produk batik Minang. Setidaknya ada 11 motif batik yang tengah dikembangkan untuk diaplikasikan di atas busana dalam trunk show yang digelar sore itu. Motif tersebut antara lain Tantadu Manyasok Bungo Jo Buah Nibuang (Ulat Mengisap Bunga dengan Buah Nibuang), Paruah Enggang (Paruh Enggang) dan motif Sikambang Manih (Bunga yang Indah), yang digunakan oleh Nina Nugroho dan Ratu Sofia dalam busananya Jenny Tjahyawati memilih motif Kaluak Paku Kacang Balimbing.
Novi Padusi mengembangkan motif Bungo Duo Tangkai Jo Buah Pinang-Pinang. Empat desainer yaitu Oki Setiana Dewi, Merry Pramono, Erin Ugaru dan Yus Octavia mengembangkan motif Daun Bodi. Sementara Lia Afif yang memilih motif Daun Puluik-Puluik. Sirih Gadang ( Sirih Besar ) menjadi motif pilihan Lia Soraya. Acara yang dihadiri Istri Gubernur Sumatra Barat, Ibu Nevi Zuairina ini disambut baik para pengrajin Tanah Minang. Program pengembangan desain batik Minang ini membawa mereka pada ilmu-ilmu baru, baik dari segi pemilihan jenis bahan, pengaplikasian motif di atas busana, hingga pemilihan warna.
“Acara ini bertujuan mengangkat popularitas batik Minang, Kami para desainer yang tergabung di Indonesia Modest Fashion mengembangkannya lewat desain-desain yang modern,” ujar Jeny Tjahyawati, selaku Founder sekaligus fashion desainer Indonesia Modest Fashion.
Dekranasda Provinsi Sumatra Barat melatih sebanyak 15 pengrajin yang berasal dari dari tiga Kabupaten yakni; Kabupaten Kota Padang, Dharmas Raya, dan Pesisir Selatan. “Kami mendatangkan pengrajin batik asal Jogjakarta untuk melatih keterampilan membatik kepada seluruh pengrajin di Sumbar, dari total 200 motif batik minang yang dikembangkan, baru sekitar tujuh motif yang direalisasikan sebagai batik,” ujar Ridonald Sekertaris Dekrasnasda Provinsi Sumatra Barat. Dirinya juga berharap agar Batik Minang nantinya dapat dijadikan busana wajib untuk dikenakan para pegawai di lingkungan pemerintahan Provinsi Sumbar sekaligus buah tangan wisatawan lokal dan mancanegara yang bertandang ke Sumatra Barat.




FB : Griya Batik Mas
Intagram : @tokobatikmas, @kainbatikmas, @batiktulismas
Pinterest : Griya Batik Mas

No comments:

Post a Comment

Be Someone Who Seeks Comfort And Style