Sebanyak 232 mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ekskursi ke sejumlah seniman dan perajin batik warna alam di sekitar Candi Borobudur, Kabupaten Magelang. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membuka wawasan dan memperdalam pengetahuan seni mahasiswa IKJ. Ketua Ekskursi 2017 Nicholas Wila Adi M.Sn mengatakan perjalanan ekskursi selama satu minggu diawali dengan mempelajari Radio Magno di Desa Kandangan, Temanggung, kemudian Studio Kalahan Heri Dono dan Ikhwan Noor di Yogyakarta. Para peserta juga sempat berburu foto di Malioboro dan mengunjungi sejumlah galeri. Rombongan mahasiwa IKJ selanjutnya menuju Museum OHD Magelang dan Galery Apel Deddy PAW di Borobudur. Acara dilanjutkan dengan workshop batik, gerabah dan kulit di Pondok Tingal.
Dalam kesempatan ini, mahasiswa IKJ belajar cara membuat pewarna batik berbahan pohon tarum atau indigofera dari perajin Fuad Mansyur dan cara membatik dengan warna alam dari pembatik Tarum Tingal Laras Kukuh Tirta SL. Selain mengembangkan batik Tarum Borobudur, Kukuh juga membina perajin batik di Desa Ngargoretno, Salaman. Hal ini secara tidak langsung berfungsi sebagai sarana mendekatkan diri antara polisi dan masyarakat. Batik Tarum Borobudur ini sendiri tidak hanya digemari masyarakat Indonesia namun juga luar negeri. Banyak turis mancanegara yang mampir ke Tingal Laras untuk membeli batik warna alam.
FB : Griya Batik Mas
Intagram : @tokobatikmas, @kainbatikmas, @batiktulismas
Pinterest : Griya Batik Mas
No comments:
Post a Comment