Dua kelompok perempuan pengarajin batik di Dusun Ngaran Desa Borobudur dan
Dusun Barepan Desa Wanurejo menerima pendampingan dari UNESCO Jakarta selama
beberapa tahun terakhir. Upaya tersebut sebagai salah satu program pemberdayaan
masyarakat disekitar Candi Borobudur
melalui pengembangan usaha bagi komunitas lokal yang bergerak di bidang
industri kreatif.
Kepala unit Kebudayaan UNESCO Jakarta, Mr. Bernards Alens Zako mengatakan,
pihaknya juga melatih anggota kelompok tersebut untuk membuat batik tulis
bermotifkan relief Candi Borobudur, Mendut dan Pawon. Sejak diberikan pembinaan
dan pelatihan, kelompok perajin batik tersebut saat telah bisa memasarkan
hasilnya baik secara konvensional maupun online.
Dia menyebutkan, dua batik yang sudah dihasilkan oleh kedua kelompok
tersebut yakni Batik Borobudur dan Batik Wanurejo. Sementara itu ketua Batik
Borobudur Deny Rahayu Ningsih menyampaikan, kelompoknya kini telah memiliki
showroom dan bisa menghasilkan batik.
Kepala
Desa Borobudur, Suherman mengaku bangga atas bimbingan yang diberikan,
mengingat dulunya dari tidak ada apa-apa sekarang telah memiliki showroom
FB : Griya Batik Mas
Intagram : @tokobatikmas, @kainbatikmas, @batiktulismas
Pinterest : Griya Batik Mas
No comments:
Post a Comment