Saturday, May 9, 2015

Permintaan Batik Didominasi PNS

tokobatikmas.com

Semenjak ditetapkan UNESCO sebagai salah satu warisan budaya Indonesia, batik begitu digemari masyarakat. Apalagi, saat pemerintah mewajibkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengenakan baju batik di kantor, batik mengalami perkembangan baik itu corak, model busana sampai transaksi penjualannya.
Di Batik Jayakarta Jalan Perintis Kemerdekaan misalnya, beragam corak, model busana dari berbagai daerah terpajang. Ada batik Pekalongan, Solo, Jepara, Lasem, Pati dan batik khas Kota Semarang. Masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri. Seperti batik yang saat ini tengah populer asal Jepara yaitu Troso Rang-Rang. Motif tersebut banyak diminati konsumen.
Tak lupa, ada batik khas Semarang yang bermotif burung Blekok, Tugu Muda, Sam Poo Kong, Gereja Blenduk, Gambang Semarang dan masih banyak lagi. Rata-rata satu helai kain batik dijual mulai Rp 95 ribu. Selain kain, Batik Jayakarta juga memiliki busana batik yang sudah jadi dengan berbagai model dan ukuran.
Mulai wanita dewasa, pria hingga anak-anak. Tersedia pula, aneka kebaya, beskap, jarik dan lurik. Untuk suplai produksi kain dan busana batik selama ini Batik Jayakarta menggandeng sekitar 15 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Semarang dan berbagai daerah. Mereka setiap bulan rutin mengirim hasil produknya. Namun, adapula busana batik yang diproduksi sendiri oleh Batik Jayakarta.
Untuk menyemarakkan Semarang Great Sale (Semargres) diskon mulai 10% diberikan kepada konsumen dan program pembelian kredit Bank Mandiri program cicilan 3,6,12 bulan. Selain itu, setiap pembelanjaan mulai Rp 100 ribu akan mendapatkan satu kupon undian Semargres.
Penanggung Jawab Batik Jayakarta, Ari Rusdiati menuturkan, sudah kedua kalinya Batik Jayakarta ikut memeriahkan Semargres. Ia menyiapkan 3 bendel berisi 300 kupon undian kepada konsumen.
Sejak 17 April dimulainya Semargres hingga saat ini kupon telah terdistribusi sebanyak 2 bendel atau 200 kupon. ”Antusiasme masyarakat mengisi dan mengumpulkan kupon cukup tinggi. Kami berharap sampai selesainya acara, kupon yang disediakan bisa habis,”.
Dikatakannya, penjualan batik utamanya batik khas Semarang pada minggu terakhir mengalami peningkatan. Apalagi semenjak Pemerintah Provinsi Jateng mewajibkan PNS memakai seragam kebaya dan batik di hari-hari tertentu. Penjualan mengalami peningkatan hingga 100% dibanding kondisi normal.
Sebagian besar didominasi permintaan dari PNS hingga 80% dan sisanya 20% adalah karyawan swasta dan BUMN. Permintaan terbesar, kata dia, kebanyakan di kota Semarang dan luar kota seperti Jakarta, Surabaya dan Bandung. Setiap tahun, Ari menargetkan kenaikan omzet penjualan hingga 30%.

No comments:

Post a Comment

Be Someone Who Seeks Comfort And Style