Jelang Pekan Batik Nusantara (PBN) yang akan diselenggarakan Oktober mendatang, Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan (Dishubparbud) Kota Pekalongan menggelar sosialisasi dan workshop pembuatan kostum karnaval batik kepada calon peserta karnaval PBN di GOR Jetayu, kemarin.
Kepala Dishubparbud Doyo Budi Wibowo menuturkan, workshop diberikan agar peserta karnaval menyesuaikan dengan tema. Sedangkan tema tahun ini yaitu ‘memanfaatkan sampah untuk menjaga lingkungan agar hidup menyenangkan’.
“Tema kali ini adalah RED, yakni Reduce our trash (mengurangi sampah), Environment safety (menjaga lingkungan) dan Delightfull of life (hidup yang menyenangkan). Sedangkan peserta karnaval batik akan dibagi menjadi lima kategori, yaitu kategori SD, SMP, SMA, SKPD, dan Umum,”.
Sementara itu, narasumber workshop, Eka Wijaya, menuturkan untuk konsep Kostum menggunakan sampah kain perca dengan perspektif lingkaran, segitiga, kotak, segilima, diamond, dan lain-lain. Bisa pula berbentuk isi dunia yaitu flora dan fauna yang dilindungi, mangrove, bola dunia, efek rumah kaca, dan berbentuk 3 dimensi.
“Sedangkan untuk bobot penilaian dilihat dari kostum, kesesuaian tema, material kostum, fleksibilitas kostum, orisinalitas ide, desain dan detail, make-up dan painting,”.
Salah satu peserta, Maskanah, mengaku terbantu dengan adanya workshop tersebut. Dengan begitu, batas-batas apa saja yang menjadi bahan penilaian dewan juri bisa diketahui. “Dari awal saya ingin mengetahui apa saja yang menjadi bahan penilaian, dan dari sinilah kami bisa tahu,”
FB : Griya Batik Mas, Instagram : tokobatikmas, kainbatikmas, batiktulismas
No comments:
Post a Comment