Provinsi Jawa Tengah (Jateng) memiliki potensi besar pada industri batik. Setiap daerah mempunyai keunikan dan keunggulan yang mampu bersaing secara global. Wakil Ketua Kadin Jateng Bidang Industri Tradisional Berbasis Budaya, Heru Isnawan mengatakan, meski ratarata industri batik di Jateng masih dalam skala kecil atau UMKM, tetapi perlu diakui potensinya besar. ”Potensi tersebut perlu digali bersama oleh pemerintah, Kadin, perbankan, maupun perajin atau pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Adapun potensi yang perlu digarap bersama itu antara lain, mulai dari sisi desain, pasar, permodalan, hingga pengambilan risikonya,”
Menurut dia, sejauh ini para perajin atau pelaku UMKM batik sudah cukup kuat untuk mengembangkan usaha mereka. Hal itu dapat dibuktikan dari keberanian mereka mengenalkan dan memasarkan produknya melalui pameran-pameran di dalam atau luar negeri. Kendati demikian, memang ada sejumlah pelaku yang masih terkendala oleh beberapa hal. Misalnya, memiliki kualitas bagus tapi terkendala pemasaran atau permodalan. ”Karena itu, Kadin senantiasa memberikan pelatihan secara periodik dan berkesinambungan. Sebab, langkah itu memang tugas kami dan pemerintah. Kami latih dari sisi kualitas atau pun manajemen untuk mengelola usaha, hingga memberikan fasilitas pameran untuk memperluas pasar dan menghubungkan pelaku usaha dengan lembaga jasa keuangan terkait dengan permodalan,” jelasnya. Salah satu perajin De Youl Batik, Ninuk mengatakan, pelaksanaan pameran tersebut sangat bermanfaat bagi pihaknya karena tidak hanya bisa mengenalkan produknya, tetapi juga meningkatkan penjualan.
”Bahkan, kalau pameran di Jakarta kami bisa menambah relasi dari luar Jateng hingga luar negeri,” katanya. Pada kesempatan itu, Kadin Jateng memfasilitasi UMKM batik dan kerajinan tangan dalam pameran ”Batikraft Vaganza” yang digelar mulai 31 Agustus hingga 4 September.
Kegiatan yang dibuka oleh Ketua Umum Kadin Jateng, Kukrit Suryo Wicaksono itu diikuti oleh 52 peserta yang merupakan pelaku UMKM dari Jateng hingga luar Jawa. Koordinator Pelaksana sekaligus Kepala Bidang Komunikasi Bisnis Kadin Jateng, Sri Gendari Agustini mengatakan, pameran kali ini berbeda dari tahun-tahun lalu karena kreasinya lebih bagus.
”Banyak desainer batik baru yang bermunculan, menambah keragaman produk yang dipamerkan,” katanya. Sementara itu, pihak panitia menargetkan transaksi bisa mencapai Rp 3 miliar, lebih besar dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar Rp 3 miliar.
FB : Griya Batik Mas, Instagram : tokobatikmas, kainbatikmas, batiktulismas
No comments:
Post a Comment