Wednesday, April 30, 2014

Perkembangan Batik Jumputan

Perkembangan batik sangat pesat di Indonesia bahkan mulai dikenal dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan luar negeri, hal ini dikarenakan proses pembuatan batik memang mempunyai ciri tertentu karena keindahannya dan ketelitiannya serta keunikannya, sehingga banyak dikagumi orang-orang asing.

Pada mulanya kain batik hanya dibuat dari bahan kain mori, namun saat ini berbagai jenis kain seperti berkolin, santung, belacu, bahkan sutera pun dapat dibuat batik. Dan salah satu pengembangan batik yang cukup unik adalah jumputan (batik celup ikat), jumputan adalah salah satu jenis batik yang dikerjakan dengan cara ikat celup, di ikat dengan tali di celup dengan warna. Batik ini tidak menggunakan malam tetapi kainnya diikat atau dijahit dan dikerut dengan menggunakan tali. Tali berfungsi sama halnya dengan malam yakni untuk menutupi bagian yang tidak terkena warna.

Menurut sejarah, teknik celup ikat berasal dari Tiongkok, teknik ini kemudian berkembang sampai ke India dan wilayah-wilayah Indonesia pada khususnya. Teknik celup ikat diperkenalkan ke Indonesia oleh orang-orang India melalui misi perdagangan, teknik ini mendapat perhatian besar terutama karena keindahan ragam hiasnya dalam rangkaian warna-warni yang menawan. Penggunaan teknik celup ikat antara lain di sumatra, khususnya palembang, di kalimantan selatan, jawa dan bali.

Dalam proses pewarnaan jumputan, jaman dahulu zat pewarna yang di gunakan berasal dari alam. Namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi zat pewarna alami mulai ditinggalkan hal ini terjadi terutama karena pewarna sintesis memiliki jumlah warna yang hampir tak terbatas, di samping itu juga, proses pewarnaan alam juga lebih rumit daripada pewarnaan sintesias. Meskipun demikian, keduanya memiliki keunggulan masing-masing.

Ada dua teknik membuat batik jumputan
  1. Teknik Ikat ; teknik ikatan adalah teknik dengan cara ikatan, artinya media yang diikat akan menimbulkan motif, cara mengikatnya harus kencang supaya pada saat dicelup tidak terkena warna, sehingga setelah ikatannya dilepas akan terbentuk gambarnya, teknik ikat ini dilakukan dengan memegang permukaan kain dengan ujung jari, lalu permukaan kain itu diikat dengan jelas baik dengan ikat tunggal maupun jamak, adapun cara mengikatnya juga beragam, ada ikatan datar, miring, dan kombinasi adapun teknik lipat dan gulung pada saat mengikat jalinan kain. 
  2. Teknik jahitan ; teknik yang dimulai dengan memberi pola pada kain terlebih dahulu lalu dijahit dengan menggunakan tusuk jelujur pada garis warnanya dengan menggunakan benang, lalu benang ditarik kuat sehingga kain berkerut serapat mungkin. Pada waktu dicelup benang yang rapat akan menghalangi warna masuk ke kain. Benang yang dipakai sebaiknya benang yang tebal dan kuat seperti benang plastik/sintesis, benang jeans, atau benang sepatu. Hasil jumputan teknik jahitan ini berupa titik-titik yang sangat unik antara perpaduan garis dan warna.
  3. Teknik kombinasi ; adalah teknik penggabungan diantara keduanya, bahkan sangat memungkinkan untuk menambah kreasi dengan teknik-teknik batik yang lain, tanpa mengurangi subtansi dari jumputan itu sendiri.


sumber : www.batikjumputjogja.com

No comments:

Post a Comment

Be Someone Who Seeks Comfort And Style