Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Pemerintah Kota Pekalongan mengembangkan even batik yang lebih bagus, sebagai upaya ‘menduniakan’ kerajinan batik. “Kami minta Pemkot Pekalongan harus ada even yang dibuat dengan tema batik menjadi corak, dan batik menjadi lagu ataupun makanan,” kata Ganjar usai mengikuti acara Pembukaan Pekan batik Nusantara (PBN) 2016 di kawasan budaya Jetayu, Kota Pekalongan.
Untuk ‘menduniakan batik, kata Ganjar, maka pemkot harus bisa melakukan ‘branding’ batik yang lebih bagus agar masyarakat bisa belajar membatik, membeli batik, museum batik, dan pengetahuan batik Pekalongan. “Selain itu, pemkot harus melakukan even batik. Jika perlu Kota Pekalongan harus ada even tentang batik setiap minggu,” katanya.
Ia mengatakan, pemkot bisa menggagas kegiatan batik ini dengan berbagai cara, seperti even batik anak-anak, remaja, dan pewarnaan batik. “Dengan adanya even batik setiap minggunya. Maka konsumen atau orang akan datang ke Kota Pekalongan,” katanya.
Menurut dia, dengan dikenalnya Kota Pekalongan sebagai “Kota Batik” di tingkat nasional, maka seharusnya pemkot tidak sekadar pamer produk batik melainkan mampu mengembangkan kerajinan batik yang lebih bagus. Ganjar bahkan mengaku siap menjadi ‘marketer’ atau pemasar produk batik. “Saya siap menjadi promoter dan marketer batik,” ungkapnya.
Sementara, Walikota Pekalongan HA Alf Arslan Djunaid mengatakan, untuk ke-8 kalinya Kota Pekalongan menggelar Pekan Batik Nusantara yang diharapkan menjadi daya ungkit ekonomi kreatif bagi masyarakatnya.
“Pekalongan yang ke delapan kalinya menggelar Pekan Batik Nusantara. Kegiatan ini diharapkan menjadi daya ungkit ekonomi kreatif yang didukung segenap kementerian dan harapannya warga masyarakat bisa menampilkan hasil kreasi produk khususnya di bidang batik, kerajinan, seni rakyat, dan sebagainya,” katanya.
Ia mengatakan pada pameran kali ini ada 160 stand batik dan 90 stand kuliner selama enam hari berturut-turut, mulai Selasa (4/10) sampai dengan Minggu (9/10).
“Kami ingin ini bukan sekadar hura-hura, kami ingin batik bisa diperhitungkan, sampai kemudian market bisa menjangkau level nasional dan internasional. Sehingga diharapkan UMKM di Pekalongan terus berkembang,” ungkapnya.
Usai acara pembukaan, seluruh pejabat yang hadir diajak untuk membatik bersama di halaman Museum Batik, yang berlokasi tak jauh dari tempat digelarnya ucara pembukaan. Kemudian dilanjutkan dengan meninjau stan peserta Pameran Batik PBN 2016.
Acara PBN 2016 secara resmi dibuka Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mewakili Presiden RI Joko Widodo. Hadir juga pada acara tersebut Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono. Selain itu juga tampak tamu-tamu sepsial dari Asean Women Circle dan lain-lain.
FB : Griya Batik Mas, Instagram : tokobatikmas, kainbatikmas, batiktulismas
No comments:
Post a Comment