Friday, August 12, 2016

Batik Xoxa Kalongguh Kembangkan Budaya Warisan Luhur





 Batik Xoxa Kalongguh tidak semata ingin mengembangkan bisnis batik di Pekalongan, anggap sebagai harta warisan luhur, Xoxa Kalongguh mengembangkan batik sebagai nilai budaya harta warisan yang perlu dijaga.
Owner Batik Xoxa Kalongguh, Supriadi, menuturkan bergerak lebih cenderung pada pembuatan sarung batik, pihaknya mengadopsi motif-motif Nusantara terutama motif khas Pekalongan sendiri, yaitu batik Jlamprang sebagai nilai seni dalam sebuah sarung.
“Awalnya budaya kita, budaya batik, ya sarung dan jarit. Kita berniat mengangkat kembali nilai budaya bangsa, harta warisdan leluhur sebagai sebuah tren yang nantinya diharapkan turut mampu mengangkat perekonomian masyarakatnya apabila tren batik kembali mengIndonesia bahkan mendunia. Seperti halnya nama Kalongguh yang berarti harta warisan dan xoxa yang berarti laris, kami berniat mengangkat harta warisan kembali menjadi tren budaya yang telah lama tenggelam. Karena budaya pulalah yang merupakan benteng ekonomi, dari budaya perekonomian akan terbentuk,”.
Kini pihaknya juga telah mengkombinasikan berbagai corak batik ke dalam karya-karyanya dengan mengadopsi batik Nusantara terutama batik Jlamprang yang merupakan khas Kota Batik.
“Pakai sarung batik akan terlihat lebih istimewa, lebih mewah, dan elegan. Dan kini sarung batik kita bikin dengan ukuran lebar standar sarung yang bisa digunakan orang dewasa. Dari sarung tersebut juga bisa dikembangkan sebagai tren fashion lain seperti dress, kemeja, bahkan jas atau mungkin busana lain yang lebih trendy tentunya dengan sentuhan batik yang khas,”.
Lebih dari 3 tahun merintis sarung batik, Xoxa kalongguh tidak hanya pasarkan Kota Pekalongan saja, melainkan kota besar seperti, Jakarta, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Batam dan beberapa wliayah di Jawa tengah.

FB : Griya Batik Mas, Instagram : tokobatikmas, kainbatikmas, batiktulismas

No comments:

Post a Comment

Be Someone Who Seeks Comfort And Style