Tempat Wisata Belanja dan Edukasi Pelatihan Membatik (Showroom Batik, Workshop Batik dan Pendopo Pelatihan)
Monday, April 27, 2015
Wajib Pakai Batik Ternyata Bisa Hemat Listrik
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menceritakan kisah sukses batik Indonesia yang mampu membuat hemat konsumsi listrik pemerintah. Menurut dia, karena pejabat pemerintah diwajibkan pakai batik, suhu pendingin ruangan dapat diminimalisir. Hal tersebut, kata JK, menghemat listrik kantor-kantor pemerintahan. "Batik mulai digunakan 10 tahun lalu, sebelumnya kami gunakan jas, sekarang batik. Karena ketika krisis energi 2005 ada kebijakan energi yang harus diambil," ujarnya di acara Tropical Landscapes Summit bertajuk A Global Investment Opportunity, Jakarta.
Dia mengatakan, setelan jas yang dipakai para pejabat saat itu, membuat pedingin ruangan pada saat sidang kabinet harus bekerja maksimal.
"Karena jas, suhu udara 16 derajat. Sekarang gunakan batik dan AC cukup 25 derajat celcius,".
Kebijakan tersebut, terangnya, juga memberikan nilai tambah bagi usaha kecil menengah. Oleh karena itu, dia pun memastikan bahwa pemerintah baru akan membuat kebijakan-kebijakan serupa.
"Ini tanpa biaya apapun dan bisnis batik berlipat ganda saat ini,"
Friday, April 24, 2015
Di Balik Warna Batik Jokowi dan Presiden Tiongkok
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menolak jika Indonesia dikatakan pamer kedekatan dengan Tiongkok melalui KTT Asia Afrika yang digelar pekan ini. Seperti diketahui kedekatan itu jelas terlihat ketika digelar jamuan makan malam pada Rabu kemarin.
Presiden Joko Widodo dan Presiden Tiongkok mengenakan warna batik yang sama kendati motifnya berbeda. Ditemui usai menuntaskan semua pertemuan bilateral di Gedung Jakarta Convention Centre (JCC) pada Kamis, 23 April 2015, JK -- begitu dia biasa disapa, menjelaskan warna batik senada yang dikenakan Jokowi dan Xi hanya kebetulan semata.
"Oh tidak. Baju itu kan dipilih masing-masing. Mereka memilih secara bersamaan dan diberikannya warna itu,".
Ketika didesak apakah ada kemungkinan kedua pemimpin sengaja mengumbar kedekatan dengan kompak memilih warna batik senada, JK meragukannya. Dia mengatakan, tidak ada komunikasi di antara kedua pemimpin terkait kemeja batik tersebut.
"Yang penting kan bukan soal baju, tetapi bahwa hubungan Indonesia dengan Tiongkok, Jepang dan Korea itu baik,".
Kedekatan Jokowi dan Xi jelas terlihat. Selama pagelaran KAA, dia tidak pernah berada jauh dari Jokowi. Ketika di sesi foto hingga ke jamuan makan malam, posisinya selalu berada tepat di samping mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Hal tersebut turut berpengaruh ketika memberikan kesempatan bagi Tiongkok lebih dulu untuk berpidato di sidang pleno KAA. Kendati Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe juga diberikan posisi di samping Jokowi, namun warna kemeja batik dan urutan berpidato, perlakuan terhadap Abe berbeda.
Secara kebetulan, dalam teks pidato Jokowi yang disampaikan Rabu kemarin, dia turut mengkritik Bank Pembangunan Asia (ADB) yang notabene digagas Negeri Sakura.
"Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengatakan jangan hanya tergantung pada itu (Bank Dunia, Badan Moneter Keuangan dan ADB-red). Artinya ya kita memilih alternatif lain, walaupun masih ada World Bank dan organisasi lainnya,".
Dia enggan memaparkan lebih jauh mengenai kemungkinan Indonesia bergabung dengan Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB). Dalam kesempatan itu JK mengatakan Indonesia siap bekerja sama dengan siapa pun untuk merealisasikan visi poros maritim. Termasuk jika harus bersinergi dengan ambisi Jalur Sutra Tiongkok.
"Ya dengan siapa saja, karena apabila bersamaan, Tiongkok ingin meningkatkan jalur sutera dengan misalnya Jepang yang juga merupakan negara kepulauan, sebenarnya sama saja,".
Yang paling penting, ujar JK, Indonesia selalu berupaya meningkatkan efisiensi transportasi laut dan membina hubungan baik dengan negara mana pun.
Istri kepala negara KAA belajar membatik
Para istri kepala negara/pemerintahan delegasi Konferensi Asia Afrika ditemani Ibu Negara Iriana Joko Widodo, istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mufidah dan istri Gubernur DKI Jakarta Veronica Tan belajar membatik di Museum Tekstil, Jakarta Barat, Rabu.
Dalam acara Spouse Programme yang dihadiri istri kepala negara Timor Leste, Madagaskar dan Zimbabwe, para ibu negara berkesempatan membuat batik bermotif klasik.
"Sudah disiapkan kain dengan motif batik, mereka tinggal mencanting,"
Selain membatik, para ibu negara peserta KAA diajak melihat-lihat koleksi kain, pakaian adat dan batik nusantara di Museum Tekstil selama satu jam.
Dia mengatakan salah satu koleksi kain yang menonjol adalah kain asal Nusa Tenggara Barat.
"Bertepatan dengan tema memperingati 200 tahun meletusnya gunung Tambora, kami menampilkan koleksi NTT didukung juga koleksi lain,".
Museum Tekstil memiliki koleksi 2350 kain dan busana tradisional Indonesia, meliputi 886 kain batik, 819 kain tenun, 425 koleksi campuran, 70 koleksi peralatan dan 150 busana serta tekstil kontemporer.
Usai melihat-lihat berbagai koleksi, para tamu negara dijamu dengan makanan dan minuman khas Indonesia, yaitu bubur sumsum, risol, lemper, onde onde, bika ambon dan es kelapa. Sekitar pukul 11.00 WIB, rombongan Spouse Programme meninggalkan Museum Tekstil.
Pada Rabu malam, Ibu Negara dijadwalkan mendampingi Presiden Joko Widodo dalam acara makan malam bersama kepala negara dan delegasi peserta Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika.
Iriana Joko Widodo kenalkan batik ke tamu negara
Ibu Negara Iriana Joko Widodo memperkenalkan kain batik dan kain khas Indonesia yang dipamerkan di Museum Tekstil yang terletak di Jakarta Pusat, kepada para tamu negara.
Dikemas dalam acara yang diperuntukkan bagi istri-istri kepala negara yang hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika di Jakarta, Rabu, kunjungan ke Museum Tekstil tersebut berlangsung semarak dan menarik.
Hadir dalam acara tersebut istri Presiden Timor Leste Ny Taur Matan Ruak, istri Presiden Zimbabwe Ny Robert Mugabe, dan isteri Presiden Madagaskar Ny Hery Rajaonarimampianina. Turut hadir, Mufidah Kalla, dan Veronica Tan.
Dimulai pukul 10.00 WIB rombongan tiba di Museum Tekstil dan diterima oleh Ibu Negara Iriana dan Mufidah Kalla. Masing-masing istri kepala negara tersebut menerima selendang batik yang dikalungkan oleh Iriana dan Mufidah Kalla.
Rombongan kemudian berkeliling melihat koleksi Museum Tekstil yang memiliki ratusan jenis kain Nusantara dari mulai batik hingga kain tenun lainnya.
Tak hanya melihat koleksi Museum, Ibu Negara dan Mufidah Kalla juga mengajak tamunya untuk melihat langsung proses pembuatan batik tulis.
Ny Taur Matan Ruak dan Ny Robert Mugabe bahkan mencoba langsung bagaimana proses membatik.
Sebelum acara kunjungan berakhir, rombongan kemudian mengikuti jamuan minum teh dan berfoto bersama sebelum acara "spouse program".
Ibu Negara Iriana dalam kesempatan itu mengenakan kebaya modern berupa kain batik perpaduan hitam dan cokelat dipadu dengan atasan berwarna merah jambu dan selendang batik yang senada dengan kain batik. Sementara Mufidah Kalla mengenakan baju kurung berwarna hijau tosca dipadu dengan kain songket.
Wednesday, April 22, 2015
Jamuan Makan Malam, Warna Batik Xi Kembar dengan Jokowi
Rangkaian acara peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di tingkat kepala negara terus berlanjut di Jakarta. Usai memimpin sidang pleno KTT Asia Afrika, Presiden Joko Widodo menjadi tuan rumah jamuan makan malam bagi 21 pemimpin negara.
Disiarkan secara langsung dari Istana Merdeka, panitia mengubah area belakang Istana dengan tema pesta kebun. Semua pemimpin negara hadir dengan menggunakan kemeja batik pemberian panitia.
Begitu tiba di Istana Merdeka, para pemimpin negara langsung disambut oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengenakan kemeja batik berwarna biru. Sementara itu, Ibu Iriana terlihat anggun mengenakan kemeja warna merah dan pasmina batik. Rambutnya pun disanggul.
Namun, ada satu hal yang unik dan begitu mencolok ketika Presiden Tiongkok, Xi Jinping dan istrinya, Peng Liyuan tiba di Istana Merdeka. Xi mengenakan warna batik yang sama persis dengan Jokowi. Sementara itu, Peng mengenakan pakaian khas Tiongkok, cheongsam berwarna hijau dipadu putih dan blazer panjang warna hitam.
Kesamaan warna kemeja batik ini seolah menggambarkan kualitas hubungan negara saat ini. Bahkan, ketika mengantar para kepala negara hingga ke lokasi jamuan, Xi terlihat menempel dengan Jokowi.
Sementara itu Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe tiba lebih awal dibandingkan Xi. Dia mengenakan kemeja batik abu-abu.
Posisi duduk Xi dengan Abe saat makan malam pun sejajar serta berada di samping kanan dan kiri Jokowi. Beberapa menu makan malam yang disajikan untuk kepala negara antara lain soto Lamongan, sate sapi Jawa Barat, dan kue Surabi Bandung.
Sembari menyantap makan malam, para pemimpin negara dihibur dengan penampilan musik tradisional keroncong Tugu. Salah satu penampil lagu itu antara lain Sundari Sukoco.
Pertemuan tingkat kepala negara KAA masih terus berlanjut hingga Kamis esok.
Tuesday, April 21, 2015
Batik Mengangkat PGOT Lebih Bermartabat
kegiatan membatik bagi eks Pengemis, Gelandangan Dan Orang Terlantar (PGOT) di Balai Rehabilitasi Sosial PGOT Mardi Utomo Semarang terus ditingkatkan.
PGOT yang umumnya punya pemalas, jalan pintas, menunggu belas kasihan orang lain, tidak kreatif ini oleh Sadiman Al Kundarto seorang pekerja sosial dikembangkan dan dipakai untuk mendobrak semua kebiasaan buruk PGOT, antara lain dengan dilatih membatik.
“Ini penting agar mereka tumbuh semangat mau bekerja, kreatif, sabar, tidak menunggu belas kasihan orang lain dan tidak suka melamun,”.
Atas persetujuan Kepala Balai Rehabilitasi Sosial PGOT Mardi Utomo Semarang, Sadiman mengusulkan kepada Badan Litbang Provinsi Jawa Tengah dapat mengalokasikan kegiatan eksperimen membatik oleh instruktur yang berpengalaman.
Ternyata mereka mampu membuat batik yang tidak kalah bagusnya dengan pembatik-pembatik yang sudah berpengalaman. Melalui cara ini, nanti mereka kembali ke masyarakat memiliki pekerjaan yang tetap, bebas dari stigma masyarakat dan tidak berkeinginan untuk menjadi Pengemis dan Gelandangan, karena harga dirinya telah ditingkatkan menjadi manusia yang bermartabat.
Minat Pembeli
Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga bulan dan akan dilaksanakan terus pada periode-periode rehabilitasi klien yang lain dengan pola atau motif-motif batik yang berbeda supaya dapat menarik minat pembeli.
Kegiatan membatik ini juga dilaksanakan sebagai upaya rehabilitasi sosial bagi gelandangan Psikotik di Balai Rehabilitasi Sosial Psikotik Pangrukti Mulyo di Rembang, di Balai Rehabilitasi Sosial bagi remaja putus sekolah Taruna Yodha di Sukoharjo dan di Balai Rehabilitasi Sosial Wanodya Tama Kendal untuk rehabilitasi sosial Wanita Tuna Susila dan Wanita Rawan Sosial Ekonomi.
17 Kostum wayang Red Batik Solo ikut meriahkan KAA di Bandung
Sebanyak 17 kostum kreatif Red Batik Solo bertemakan wayang akan memeriahkan peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung. Kostum kreatif kebanggaan wong Solo tersebut akan ditampilkan pada parade KAA, 25-26 April 2015 mendatang.
Inisiator Red Batik Solo, Heru Prasetyo mengatakan dari ke 17 kostum kreatif tokoh wayang yang akan ditampilkan antara lain, kostum Dewi Ratih, Dewi Asmara, Dewi Durga, Dewi Saraswati, Yudistira, Bima (Werkudara), Arjuna (Janaka), Nakula dan Sadewa serta sejumlah tokoh lainnya.
"Pemilihan tema wayang ini kita pilih karena tidak lepas dari Solo sebagai Kota Budaya. Sebagai warisan sejarah dan leluhur pada zaman dahulu, kami berharap wayang bisa dikenal di kalangan peserta KAA yang terdiri pimpinan dan pejabat tinggi negara di dunia,".
Heru menjelaskan, kostum yang akan ditampilkan dalam parade KAA nanti merupakan hasil karya masing-masing peserta. Kostum yang akan dikenakan dibuat dengan menggabungkan antara batik dengan unsur alam dan bahan-bahan dari pasar tradisional. Seperti sapu lidi, irus, tikar, kipas sate, kulit kayu, akar wangi dan lain-lain.
"Sumber inspirasi dalam pembuatan kostum kami adalah pasar tradisional. Harapan kami ini bisa mendekatkan generasi muda untuk mencintai pasar tradisional yang sudah mulai ditinggalkan,".
Heru menambahkan, undangan khusus yang diberikan kepada Red Batik dalam peringatan 60 tahun KAA, bukan karena presidennya berasal dari Solo. Namun, karena Red Batik mempunyai kelebihan dalam mempromosikan kebudayaan dan pariwisata Solo di tingkat internasional.
"kita diundang bukan karena itu. Ada 10 kota yang akan menampilkan kekayaan budaya yang dimiliki. Solo menampilkan Red Batik dengan kostum kreatif dari berbagai unsur,"
Monday, April 20, 2015
Puji Inovasi Batik
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau tiga IKM(Industri Kecil dan Menengah) di Kabupaten Sragen. Didampingi Bupati Sragen Agus Fachtur Rahman dan jajaran Muspida, tiga IKM yang dikunjungi adalah Wayang Beber di Desa Gabugan Kecamatan Tanon, industri batik Dewi Arum di Dukuh Kuyung RT 01 Desa Kliwonan, Masaran serta Wayang Noyontoko di Desa Tunggul, Kecamatan Gondang. Dalam kunjungannya di Dewi Arum, Ganjar memuji inovasi dan kreativitas yang ditunjukkan pengrajin batik di Sragen. Menurutnya, pertumbuhan produksi batik di wilayah Solo dan sekitarnya cukup pesat dengan semakin diakuinya warisan budaya bangsa itu. “Sekarang mayoritas masyarakat sudah mengenal dan menggunakan batik dengan model apa pun. Saya tertarik pertumbuhan di Sragen, sangat inovatif. Contohnya muncul metode pewarnaan batik menggunakan bahan alam seperti kayu. Inovasi seperti ini harus terus dikembangkan,".
Desain Motif Batik Harus Multifungsi
Saat ini, berbusana batik tidaklah seperti pada zaman dahulu. Berbusana batik kini tak harus mengikuti aturan-aturan pemakaian. Kini, seiring perkembangan zaman, Batik mulai berkembang pesat.
Baik dari beragam desai motifnya maupaun lebih bebas dikreasikan dalam bentuk apa pun. Batik tak hanya bisa dijadikan busana untuk kondangan, namun juga dapat dipakai sehari-hari maupun pada saat bepergian.
Desainer / Koordinator Fashion Merchandiser Pasaraya Sri Ratu, Elkana Gunawan dalam talkshow dan fashion show “Aku Cinta Batik Indonesia” di Pasaraya Sri Ratu Semarang, baru-baru ini.
Elkana mengatakan saat ini perkembangan batik tampak banyak sekali perbedaannya dibanding zaman dahulu. Seiring dengan inovasi para perajin, desain motif batik lebih beragam. Keberagaman tersebut tak hanya terlihat dari motifnya namun juga dari segi pewarnaan.
” Batik sekarang ini seperti aliran dalam karya seni, ada yang masih mengusung motif Pakem seperti Truntum, Kawung maupun corak Cirebonan namun banyak pula yang sudah menginovasikan dengan motif modern maupun campuran antara tradisi dan kontemporer. Apapun desain motif batik yang terpenting adalah kain batik tersebut harus sesuai dengan peruntukan dan fungsionalnya”,
Elkana menjelaskan saat ini banyak motif batik bagus yang diciptakan perajin namun belum tentu cocok untuk diaplikasikan dalam desain sebuah busana. Ia tak menampik kerap menemui bahan kain batik yang sangat cantik namun sulit untuk menerapkannnya dalam desain busana yang ia buat karena motifnya yang terlalu besar-besar dan tak beraturan misalnya.
” Kalau melihat inovasi desain motif batik saat ini banyak yang bagus, namun perajin banyak yang yang membuat desain cantik namun kurang memperhatikan fungsi kedepan dari karyanya tersebut cocok untuk kemeja, gaun atau yang lainnya. Seorang perajin tidak hanya wajib mempunyai kreatifitas terhadap penciptaan motif namun juga mampu menyesuaikan motif tersebut sesuai kegunaan bahan batik kedepannya. Sehingga pembeli juga tidak sekedar membeli batik namun juga mampu menerapkan dalam busananya sehingga terlihat klop”,
Untuk mengedukasi perajin dan masyarakat akan pentingnya menyesuaikan motif batik dengan rancangan busana yang akan diterapkannya, saat ini Elkana mengaku banyak para desainer yang terjun langsung memberikan workshop sehingga perajin mampu menerapkan motif dengan seksama.
” Letak motif jangan asal gambar. Namun mereka juga harus mampu melakukan sebuah perencanaan motif batik yang indah sesuai dengan peruntukan desain buasana apa yang cocok. Masyarakat juga akan mendapat pencerahan bagi perajin sehingga tidak mubadzir saat membeli batik,”
Saturday, April 18, 2015
Pesona Batu Batik Wonogiri
Jika Batu Bacan (chrysocolla) dari alam Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara beberapa waktu lalu menjadi primadona dan diburu penggemar meski harganya selangit.
Namun, kini munculnya beragam batu berasal dari alam di Jawa yang tak kalah eksotis membuat penggemar bebatuan hias mulai meliriknya. Seperti halnya dengan Batu Batik khas Wonogiri yang kini mulai marak dipasaran.
Yah, batu berwarna putih dengan corak abstrak batik coklat memang belum ada nama baku untuknya. Penamaan Batu Batik Wonogiri didapatkan dari Pelawak kondang ibukota, Nardji yang juga menggemari koleksi batu. Hal tersebut dikatakan Sunarti dari Narji Gem’s Stone yang membuka stan batu akik di pasaraya Sri Ratu lantai 1 Jl Pemuda, Semarang.
“Awalnya banyak teman-teman menyebut beragam nama batu ini, namun mas Narji begitu melihatnya memberikan nama Batu Batik khas Wonogiri. Nama itu akhirnya jadi populer”.
Menurutnya, Batu Batik mempunyai pesona tersendiri. Coraknya mempunyai seni tersendiri dengan coraknya yang tak beraturan dan didominasi warna putih gading dan semburat coklat. Harganya pun, ibu ramah tersebut mematok dengan harga yang terjangkau dari Rp 350 hingga Rp 1,5 juta dengan kualitas bahan logam yang berkualitas.
“Biasanya batu batu batik banyak diburu kalangan ibu-ibu untuk kebutuhan fashion, namun kalangan bapak bapak kini juga banyak yang mulai meliriknya. Sangat cocok jika digunakan dan dipadukan dengan fashion baju bermotif batik”.
Sementara itu, Dewo dari Kalioyo Mataram Gem’s Stone mengakui pesona batu alam Jawa memang tak kalah menarik dibanding lainnya. Selain menawarkan harga yang terjangkau, pesonanya juga tak kalah indah. Seperti batu “Giok” Wonogiri yang menurutnya lebih bagus dibanding giok lainnya.
Sejauh ini, batu yang mempunyai kehalusan serat, gradasi warnanya halus serta pengkristalannya yang seimbang belum ada nama baku. Namun dikalangan pengrajin batu memberikan nama “Giok” Wonogiri karena ciri-ciri batu tersebut secara kasat mata lebih cocok di masukkan kategori Giok.
“Keunggulan Giok Wonogiri ini mempunyai motif dan memunculkan pola atau warna serta didominasi warna Tosca. Saat ini batu dari penambangan di Kali Oyo Bantul tersebut di Yogyakarta sudah booming”,
Untuk membeli Giok Wonogiri, Dewo mengakui bahwa harganya sangat murah, yaitu Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu untuk bahan. Pesona batu Panca Warna Kebumen juga tak kalah dengan Panca Warna dari daerah lain. Pancawarna Kebumen lebih tebal dan kuat warnanya, virus kebumen warnanya putih agak kemerah-merahan.
“Jawa memiliki gunung-gunung berapi yang subur. Secara logis, pasti juga mempunyai kekayaan alam berupa batu-batu yang mempunyai pesona keindahan yang tertimbun di bawah gunung”,
Hal serupa juga disampaikan Eka Haryani dari Eka Gem’s Stone.Dalam stannya ia menampilkan koleksi Batu Tumpang dari Nusakambangan Cilacap. Keunggulan batu ini mempunyai motif seperti Tumbuhan Putri Malu.
“Jika disentuh motifnya, Batu ini seperti tanaman putri malu. Motifnya akan membuka dan menutup. Coraknya mirip bunga Teratai”,jelasnya sembari menerangkan harga batu tersebut berkisar dari Rp 400 ribu hingga Rp 1,5 juta.
Perajin Batik Kembangkan Motif Baru
Para perajin batik Semarang mulai mengembangkan motif-motif baru untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diberlakukan akhir tahun ini.
Sebelumnya, berbagai motif ciri khas Semarang seperti motif batik Tugu Muda, Lawang Sewu, daun Asem dan Arang banyak diproduksi oleh perajin batik Semarang. Saat ini, mereka mulai mengembangkan motif-motif baru tentunya masih seputar ciri khas kota Semarang.
Misalnya, Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), nama-nama jalan dengan kekhasannya seperti Jalan Srondol yang dilambangkan dengan Blekok karena di sepanjang jalan tersebut banyak burung Blekok di pepohonan. Kemudian, ada motif Vihara di Jalan Watugong, Sam Po Koong, burung Merak di Jalan Merak, serta bandeng presto dan lumpia yang merupakan makanan khas kota Semarang dan juga Warak Ngendog.
”Mereka mengembangkan motif-motif baru sesuai dengan ciri khas kota Semarang. Misalnya, Sam Poo Kong, Warak Ngendog, Merak dan masih banyak lagi. Motif-motif tersebut sebelumnya belum ada dan belakangan mulai banyak yang membuat,” tutur Ketua Paguyuban Kampung Batik Semarang Tri Mujiono di Kampung Batik Bubakan Semarang, akhir pekan lalu.
Motif baru tersebut, kata dia, merupakan inovasi yang dilahirkan oleh perajin untuk menghadapi MEA 2015. Inovasi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dari konsumen. Konsumen akan bosan dengan motif yang itu-itu saja. Banyaknya motif membuat konsumen dihadapkan dengan banyak pilihan.
”Jangan sampai kalah dengan produk asing. Batik merupakan andalan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) dalam menghadapi gempuran produk impor. Sudah saatnya berbenah diri menghadapi persaingan yang semakin sengit,”.
Selain motif baru, perajin batik juga menyiapkan kualitas serta kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk penguatan bagi kalangan perajin batik. Pihaknya menyambut baik langkah pemerintah yang mewajibkan perajin batik memiliki Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Untuk membentengi diri dari serbuan batik asing, perajin batik diwajibkan memiliki SKKNI di bidang batik. Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Provinsi Jateng akan membantu para perajin batik untuk memiliki sertifikasi ini.
Dengan SKKNI ini diharapkan kualitas dari pelaku industri batik sesuai dengan standar yang diharapkan. Sehingga produk yang dihasilkan dapat berkualitas dan berdaya saing tinggi mengalahkan batik asing.
Dikatakan Tri, terhitung di Kampung Batik Semarang Bubakan ada sekitar lima perajin. Selama ini masih mengalami banyak kendala dan tantangan ke depan. Di antaranya keterbatasan pemasaran, kekurangan modal sampai permasalahan limbah.
Batik Motif Baru Terus Dikembangkan
Agar bisa terus bersaing di pasaran. Para perajin Batik Blora terus melakukan kreasi, salah satunya dengan membuat motif-motif baru yang lebih berwarna dan variatif. Motif tersebut sangat beragam dan bebas.
“Banyak motif yang saat ini di buat dan banyak pemesan kadang yang memilih desainnya sendiri, kita ngikuti saja,”.
Namun demikian motif yang ada tetap tidak meninggalkan motif khas Blora seperti umbium kayu jatia atau yang lain.
Dia mengakui kalau tudak kreatif dalam membuat motif baru tentu akan sulit bersaing. Saat ini trendnya banyak pemesan yang melihat-lihat motif yang ada di galeri kemudian memesannya. Motif baru itu biasanya dia gambar sendiri.
“Lembaga pendidikan banyak yang pesan bahkan dalam jumlah yang besar,”
Boneka Berbatik, Kreasi Napi Wanita Indonesia
Barbie merupakan boneka favorit anak perempuan yang telah dikenal di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Lewat Boneka Batik Girl, kepopulerannya kini dikemas secara berbeda.
Kreasi boneka ini tidak sembarangan, karena dibuat oleh para wanita
penghuni lembaga permasyarakatan, atau lapas di empat kota di
Indonesia.
Uniknya, boneka bertubuh tinggi dengan kaki jenjang ini, didandani
layaknya figur wanita Indonesia. Berpakaian batik, rambut hitam, sambil
membawa angklung. Bahkan, ada yang memakai hijab.
Batik girl ini digagas oleh Lusia Efriani dengan tujuan kemanusiaan, lewat satu boneka yang dibuat oleh napi tersebut.
"Ada program One Friends One Doll. Nanti uang hasil penjualan akan digunakan untuk amal dan kegiatan sosial. Yang kita bina anak muda narkoba dan juga single parents yang mungkin terpaksa melakukan kejahatan," kata Lusia Efriani, penggagas Batik Girl saat ditemui dalam acara Roadshow 'Batik Girl' Indonesia-Singapore di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 15 April 2015.
Program tersebut merupakan salah satu gelaran dari lembaga non
profit bernama Cinderella From Indonesia Center. Anda tidak akan melihat
busana yang sama setiap pada setiap boneka barbie ini. Karena, para
napi diminta untuk berkreasi pada boneka yang ada.
"Ini juga jadi terapi untuk para pemakai narkoba, jadi mereka terus berkreasi dan nggak memikirkan narkoba lagi,".
Produktivitasnya pun cukup baik. Terlihat dari tahun 2014 lalu,
1.500 Barbie berhasil diproduksi oleh para napi wanita. Agar lebih
semangat, Lusi memberdayakan sistem gaji. Tiap satu boneka yang mereka
hasilkan pun akan mendapat uang Rp10 ribu.
Barbie yang dihasilkan tak hanya dijual di Indonesia, tapi juga
Singapura, Malaysia, bahkan menarik ekspatriat dari Amerika dan
Australia yang ada di Tanah Air.
Penjualan boneka kualitas premium itu pun nantinya akan digunakan
untuk keberlangsungan program pemberdayaan napi wanita, anak jalanan,
penderita HIV AIDS dan juga pemberdayaan wanita yang menjadi orangtua
tunggal.
Friday, April 10, 2015
Nuansa Batik Belanda di Rancangan Mel Ahyar
Fashion Nation, pekan mode tahunan yang diselenggarakan Senayan City sejak 9 tahun lalu, kembali digelar pekan ini. Mel Ahyar dan desainer asal Thailand, Ek Thongprasert menjadi pembuka pekan mode dengan koleksi bertema batik.
Motif batik rancangan Mel Ahyar berbeda dengan yang ada di
Indonesia pada umumnya. Warna yang lebih lembut mendominasi busana
karya desainer muda tersebut. Ini berbeda, karena biasanya, rancangan
Mel didominasi warna gelap. Motif bertema musim semi diaplikasikan lewat
beberapa gambar kupu-kupu, bunga dan burung.
Mel merancang busananya menjadi beberapa gaun panjang
dengan aksen bervolume pada bagian bawah. Selain itu, ada pula gaun
bersiluet membentuk lekuk tubuh dengan belahan panjang hingga paha.
Aksesori topi berbentuk segitiga dan kerucut berwarna alumunium, menambah gaya artistik penuh arti dari karya Mel Ahyar.
Tidak tampil sendiri, Mel berbagi panggung dengan desainer
Thailand Ek Thongprasert, yang baru pertama kali mengolah batik.
Koleksi tampil edgy dan gelap, dengan paduan bersama bahan kulit dan
PVC.
Kini, Tersedia Mesin Cuci Khusus Kain Batik
Kain batik kerap kali menimbulkan masalah saat dicuci. Motif dan tekstur batik yang berbeda dengan kain kebanyakan akan rusak bila tidak mendapatkan perawatan khusus, seperti kuantitas air yang digunakan serta kesesuaian waktu dan suhu pencucian.
Atas dasar tersebut, Dongbu Daewoo Electronics meluncurkan mesin
cuci yang mampu meminimalisasi kerusakan pada kain batik saat dicuci.
Presiden Asia Tenggara dan Oceania Dongbu Daewoo Electronics, Hogan
Hee-Hong Park menjelaskan mesin cuci Batik Care memiliki kepekaan khusus
yang membantu masyarakat dalam pencucian kain batik.
"Ada satu tombol yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan
pencucian kain batik. Nantinya tombol ini akan mengatur kecepatan motor,
suhu, air, dan waktu pencucian," ujar Hee-Hong kepada Kompas.com, saat peluncuran Smart Home Appliances Dongbu Daewoo Electronics di Hotel JW Marriott, Kuningan, Jakarta Selatan.
Dengan patokan harga sekitar Rp 7 juta, Hee-Hong mengklaim produk
Batik Care lebih unggul dibanding mesin cuci lainnya, karena ada fitur
pencucian khusus batik. Meski begitu, mesin cuci ini juga bisa digunakan
untuk pencucian berbagai jenis pakaian lainnya.
"Adanya kesadaran dan daya saing merek untuk memenuhi selera lokal konsumen membuat kami harus melakukan diferensiasi produk khas Indonesia. Perusahaan kami tidak hanya ingin dikenal di pasar global, namun juga perusahaan lokal yang menyediakan pertumbuhan ekonomi regional,".
"Adanya kesadaran dan daya saing merek untuk memenuhi selera lokal konsumen membuat kami harus melakukan diferensiasi produk khas Indonesia. Perusahaan kami tidak hanya ingin dikenal di pasar global, namun juga perusahaan lokal yang menyediakan pertumbuhan ekonomi regional,".
Hee-Hong juga menjelaskan, Indonesia merupakan pasar yang cukup potensial untuk dijajaki, seiring Korean Wave yang melanda dan sedang digandrungi di Indonesia.
"Pasar Indonesia untuk perlengkapan rumah asal negara kami cukup
potensial. Hal ini melihat pertumbuhan ekonomi lebih dari 5 persen,
besarnya kuantitas rumah tangga, berkembangnya bisnis ritel, serta tren
Korea yang sedang digandrungi,".
Sales & Marketing Director of Dongbu Daewoo Electronics,
Haryono Simon menambahkan, produk mesin cuci ini akan dipasarkan dengan
target masyarakat menengah ke atas, dengan fokus ekspansi Pulau Jawa dan
Bali pada tahun 2015 ini.
Wednesday, April 8, 2015
Lima Artis Dunia Pecinta Batik Indonesia
Batik merupakan salah satu satu peninggalan budaya Indonesia yang kini mulai mendunia. Sejak diakui oleh badan dunia UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia, memunculkan banyak desainer-desainer lokal yang mulai berani menuangkan ide motif batik unik dan nyeleneh agar lebih terkesan modern.
Batik berhasil mendunia karena keunikan dan keberagaman motifnya. Berbagai kalangan kini bangga menggunakan pakaian dengan beragam corak tersebut. Ternyata tidak hanya warga negara asli Indonesia saja yang bangga menggunakannya, beberapa artis dunia ditengarai sangat gemar mengenakan batik di kehidupan mereka. Motif seperti itu pastinya terlihat aneh dan mencuri perhatian di luar sana, namun sederet seleb ini tak malu-malu tuh memakainya.
1. Jessica Alba
Artis cantik Jessica Alba tanpa ragu melewati karpet merah ke sebuah show besar dimana Ia mengenakan busana batik modern dengan motif parang khas Yogyakarta. Artis yang populer dalam film 'Fantastic Four' ini memadukan atasan batiknya dengan sepatu boot tinggi yang membuatnya tampak super modis. Foto ini diambil pada tahun 2005 yang lalu, jauh sebelum Indonesia memiliki Hari Batik sejak 02 Oktober 2009.
2. Dakota Fanning
Dakota Fanning merupakan wanita yang masih muda kerap menggonta-ganti pakaiannya sehingga selalu kelihatan fresh setiap hari. Pada satu kesempatan Ia menggunkan rok batik khas Indonesia. Wanita yang bernama lengkap Hannah Dakota Fanning terlihat sangat elegan dengan blus putih dan mengenakan rok batik putih.
Dalam beberapa kesempatan pemeran film I Am Sam pada 2001 silam ini terlihat memakai batik dengan beragam corak. Beberapa kali Ia juga sering menggunakan tas-tas dengan corak batik asli asal Indonesia. Dengan percaya diri, ia melangkah di jalanan meskipun beberapa paparazzi mengambil gambarnya.
3. Reese Witherspoon
Wanita bernama lengkap Rachel Bilson Sarah adalah seorang aktris Amerika yang memulai debutnya di televisi pada tahun 2003, pada gambar di atas Rachel Bilson terlihat cantik dan elegan dengan menggabungkan gaun mini bermotif batik warna ungu dilengkapi dengan jaket jeans cantik. Seperti artis-artis lainnya, Reese memang juga doyan mencoba-mencoba berbagai macam style fashion yang berbeda.
4. Heidi Klum
Dari Amerika, kita bertolak ke Jerman. Di sini ada nama Heidi Klum yang jadi model asal Jerman pertama yang bergabung dengan brand lingerie dunia, Victoria's Secret Angels.
Sebagai seorang model, tak usah ditanyakan lagi jika selera fashion dari Heidi sangatlah kelas atas. Ia tak jarang mengganti penampilannya untuk tampil lebih fresh di pandangan mata orang lain.
Lihat deh penampilan super modisnya ketika berlalu di salah satu jalanan Amerika, cantik dan modis. Kenapa? Tentu karena balutan luaran motif batik warna merah tua yang ia kenakan. Motif batik yang dikenakan oleh Heidi sendiri cukup modern karena sudah tercampur motif-motif lain yang dicampur jadi satu.
5. Rachel Sarah Bilson
Wanita yang bernama lengkap Rachel Sarah Bilson ini adalah seorang aktris amerika yang membuat debutnya di televisi tahun 2003, dalam gambar di atas Rachel Bilson ini tampaik cantik dan anggun dengan memadukan gaun mini motif batik dengan jaket hitam. Ia juga kerap mengenakan unsur batik di penampilannya.
Jika orang luar bahkan artis internasional saja mau menggunakan produk Indonesia, bagaimana dengan kita yang asli dari Indonesia? Masihkan kita harus malu dan lebih memilih produk luar dibanding produk dalam negeri.
Motif Batik Ini Dipercaya Sebagai Pelindung dan Mempercepat Kesembuhan
Batik merupakan ciri khas bangsa Indonesia dan sudah mendapat pengakuan
dari UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009. Pada tanggal tersebut UNESCO
mengukuhkan batik Indonesia dalam daftar representative Warisan
Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non Bendawi di Abu Dhabi, Uni Emirat
Arab.
Gerakan menggunakan pakaian batik ini secara otomatis dapat meningkatkan
taraf hidup pekerja, pengrajin, pengusaha dan pedagang batik di seluruh
Indonesia.
Batik Indonesia memiliki ciri khas masing-masing berdasarkan tempat
pembuatannya. Nama batik pun terkadang digabung dengan daerah penghasil
batik. Daerah-daerah penghasil batik di Indonesia seperti batik Solo,
batik Yogya, batik Pekalongan, batik Madura, batik Bali, batik Cirebon,
dan ada satu lagi daerah penghasil batik yang mungkin jarang diketahui
orang yakni Batik Indramayu atau Batik Dermayon.
Batik Indramayu memiliki ciri khas tersendiri yakni kebanyakan motif
batiknya banyak menggambarkan binatang, tumbuh-tumbuhan dan peralatan
yang ada di sekitar Indramayu dari zaman dulu hingga sekarang masih
tetap lestari. Bahkan saat ini sudah 50 motif batik yang didaftarkan dan
memiliki sertifikat hak cipta dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia.
Salah satu motif batik Indramayu yang unik adalah Kembang Kapas.
Pasalnya mitos yang berkembang di Masyarakat Indramayu bahwa motif
Kembang Kapas dipercaya sebagai pelindung bagi anak yang sedang sakit
dengan harapan cepat sembuh. Motif batik ini memang memiliki tingkat
kesulitan pembuatan yang tinggi dan membutuhkan waktu hingga
berbulan-bulan. Hanya orang tua tertentu yang dengan sabar mau
membuatnya sehingga bernilai tinggi secara harfiah dan bernilai sakral.
Batik motif ini tergolong batik tua yang dikoleksi pada zaman dahulu
sehingga sekarang.
Pekan Kreatif Nusantara Catat Transaksi Rp4 Miliar
Pekan Kreatif Nusantara (PKN) 2015, sekaligus peringatan HUT Kota Pekalongan ke 109, resmi ditutup, Minggu (5/4) malam. Diawali pertunjukkan kesenian diantaranya band mahasiswa, Tari Arjati yang memadukan Tari Batik dengan iringan musik tiga etnis hingga pertunjungan Sendratari Ramayana oleh Paguyuban Seni Karawitan Rahayu Raras, PKN 2015 ditutup dengan meriah.
Selama pelaksanaan mulai 1 hingga 5 April 2015, event yang menghadirkan pameran produk kreatif dan kuliner tersebut sukses mencatatkan transaksi total sebesar Rp4,1 miliar. Transaksi itu, dihasilkan dari transaksi produk kreatif sebesar Rp3,6 miliar, dan transaksi stan kuliner sebesar Rp490 juta.
Capaian itu disampaikan oleh Ketua Panitia PKN 2015, Dwi Arie Putranto dalam laporan penutupannya. Selain mencetak transaksi yang cukup besar, panitia juga mencatat selama penyelenggaraan ada sebanyak 107.000 warga yang datang dalam event tersebut. “Ini bukti masyarakat mempunyai antusias tinggi terhadap penyelenggaraan acara ini,” ucap Dwi Arie yang juga Sekda Kota Pekalongan itu.
Dia melanjutkan, rangkaian acara HUT Kota Pekalongan tak hanya dilaksanakan dalam PKN 2015. Sebelumnya, sudah digelar beberapa acara pendukung. Pasca gelaran PKN, juga masih terdapat sejumlah agenda yang menyusul demi memeriahkan HUT Kota Pekalongan tahun ini.
“Diantaranya masih ada Konser Musik Melodi pada tanggal 19 April nanti di Hotel Dafam, Batik Run Color pada tanggal 26 April di Kawasan Jetayu. Kami juga mendapatkan laporan, akan digelar pula pertunjukkan wayang kulit di Lapangan Mataram pada 25 April juga pertunjukkan wayang orang,”.
Seluruh rangkaian tersebut, melengkapi gelaran PKN 2015 yang dilaksanakan selama lima hari, dan diisi berbagai event besar mulai dari seminar nasional, perjanjian kerjasama antara Pemkot dan sejumlah instansi sampai dengan pertunjukkan seni budaya yang digelar setiap malam selama event.
Walikota Pekalongan, M Basyir Ahmad, dalam sambutannya juga mengaku puas dengan pelaksanaan peringatan HUT Kota Pekalongan tahun ini. Menurut Walikota, seluruh agenda dilaksanakan hampir sempurna. “Banyak kemajuan yang ditampilkan termasuk Tari Arjati yang merupakan Tari Batik generasi ketiga, dan dipadukan musik tiga etnis. Sangat luar biasa,”.
Dia berterima kasih kepada seluruh panitia yang sudah kalang kabut mempersiapkan seluruh tahapan acara. Suksesnya acara, belum ada apa-apanya dibandingkan dengan kerja keras seluruh panitia selama acara.
Selanjutnya, Walikota meminta apa yang sudah dicapai tidak hanya berhenti disini. Ke depan, harus ada peningkatan dalam penyelenggaraan event yang sama. “Ini sangat berkesan. Tapi kami minta untuk selanjutnya, penyelenggaraan harus lebih baik, lebih besar. Harus ada kemajuan dan inovasi lainnya dalam pelaksanaan event-event seperti ini. Kemudian, diraihnya penghargaan sebagai Kota Kreatif harus juga dijaga dan ditindaklanjuti lebih baik lagi,”.
Tak lama lagi, lanjut Walikota, dirinya dan Wakil Walikota akan mengakhiri masa jabatannya. Sehingga, salahs atu event yaitu Harteknas pada Agustus mendatang, diharapkannya bisa dimajukan dengan dipadu bersama peringatan HUT Kemerdekaan RI dan Hari Batik yang sejatinya jatuh pada 2 Oktober. “Saya punya pemikiran seperti itu sehingga saat kami mengakhiri masa jabatan, ada event yang lebih besar lagi dibandingkan event ini. Tentu dengan tetap ada event peringatan saat Hari Batik maupun Harteknas saat jatuh tanggalnya,”
Sunday, April 5, 2015
Nikmati Solo Batik Carnival di Kota Solo
Nikmati Solo Batik Carnival di Kota Solo, Tempat Wisata Terindah - Solo Batik Carnival (SBC)merupakan sebuah event tahunan di Kota Solo, kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya Karnaval Batik Solo. Event ini diadakan oleh Pemerintah Kota Surakarta yang bertujuan untuk melestarikan, mengembangkan, dan memperkenalkan batik sebagai budaya bangsa kepada masyarakat luas serta mengangkat citra kain batik di masyarakat. Dalam event ini peserta diwajibkan membuat kostum dengan bahan dasar kain batik kemudian dibuat sedemikian rupa sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Tema yang pernah diangkat dalam Solo Batik Carnival diantaranya adalah Wayang, Topeng, Sekar Jagad, Keajaiban Legenda, dan Metamorfosis. Rute yang dilalui sebagai catwalk adalah sepanjang Jalan Slamet Riyadi atau berangkat dari Solo Center Point dan berakhir di Balaikota Surakarta. Acara Solo Batik Carnival ini pertama kali diadakan pada tahun 2008. Hampir dalam setiap acara Solo Batik Carnival, selalu dipenuhi pengunjung yang rela berjejer di sepanjang Jalan Slamet Riyadi.
Adanya event tahunan Solo Batik Carnival di Kota Solo tentunya membawa pengaruh yang besar sekali dari sektor perekonomian. Pada saat penyelenggaraan SBC hotel-hotel dan biro perjalanan di Kota Solo selalu ramai mendapat pelanggan. Bahkan tentunya para pedagang kaki lima dapat meraup keuntungan dari penyelenggarakan Solo Batik Carnival ini.
Sebagai ikon wisata baru kota Solo, SBC telah beberapa kali ditunjuk oleh Kementerian Pariwisata untuk mewakili Indonesia dalam ajang internasional seperti Chingay Festival di Singapura, Malaysia Association of Tour and Travel Agents (Matta) Fair, dan Tournament of the Rose Pasadena, California, Amerika Serikat. Hal ini tentunya membuat bangga kita sebagai warga negara Indonesia karena berhasil dikenal oleh masyarakat internatonal melalui sebuah event budaya yang mengagumkan.
Gelaran Solo Batik Carnival yang akan datang adalah SBC tahun 2015 atau SBC ke 8 yang pernah dilaksanakan. Solo Batik Carnival tahun 2015 akan diselenggarakan pada 12-14 Juni 2015 mendatang. Jadwal Solo Batik Carnival ini adalah sesuai dengan jadwal yang direncanakan oleh Pemerintah Kota Surakarta. Bagi anda yang penasaran dengan pagelaran Solo Batik Carnival, anda harus merencanakan untuk datang ke Kota Solo. Kami hanya dapat menyerukan kepada anda untuk Nikmati Solo Batik Carnival di Kota Solo.
Bank Indonesia Beri Bantuan Studio Mini ke Museum Batik Pekalongan
Museum Batik Nasional di Kota Pekalongan mendapat bantuan untuk pengembangan dan pelestarian batik dari Bank Indonesia (BI).
Bantuan berupa studio mini dan peralatan multimedia senilai total Rp106 juta, diberikan sekaligus dalam rangkaian HUT Kota Pekalongan.
Kepala Museum Batik Nasional, Tanti Lusiani menjelaskan, studio mini tersebut nantinya untuk mendokumentasikan koleksi batik yang tersimpan di Museum Batik Nasional. “Koleksi batik yang ada di Museum Batik nantinya akan difoto di studio mini. Studio mini ini memang kami butuhkan. Nanti kami akan menyiapkan ruang khusus untuk studio mini,”terangnya usai penyerahan bantuan.
Rencananya, kata Tanti, ruang perpustakaan di Museum Batik Nasional nantinya akan dibuat untuk studio mini tersebut. “Sementara peralatan multimedia nantinya akan membantu para pengunjung mendapatkan informasi tentang koleksi batik yang tersimpan di Museum Batik Nasional. Hanya dengan sekali klik, pengunjung Museum Batik Nasional bisa melihat berbagai koleksi batik yang tersimpan di Museum Batik Nasional,”.
Menurut Tanti, saat ini Museum Batik Nasional memiliki koleksi batik sebanyak 1.210, baik kain dan non kain seperti pakaian. Peralatan multimedia tersebut, nantinya akan diletakkan di lobi Museum Batik Nasional.
Dengan adanya bantuan tersebut, diharapkan dapat mendongkrak jumlah pengunjung ke Museum Batik Nasional.
Sepanjang tahun 2014, jumlah pengunjung Museum Batik Nasional sebanyak 19.000 orang. “Dengan adanya bantuan tersebut, harapan kami semakin meningkatkan kunjungan wisawatan ke Museum Batik Nasional,”.
Selain bantuan berupa studi mini, Museum Batik Nasional juga mendapat tambahan koleksi batik setelah Deputi Gubernur Bank Indonesia Hendar dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Irman Gusman menyumbangkan kemeja batik ke Museum Batik Nasional. Kemeja batik yang disumbangkan Hendar adalah batik yang dipakainya saat melakukan uji kemampuan dan kelayakan (fit and proper test) calon deputi gubernur Bank Indonesia. “Pemberian bantuan ini sekaligus sumbangsih kami untuk HUT Kota Pekalongan. Kami harap dapat melengkapi koleksi Museum Batik,”.
Sedangkan batik yang disumbangkan Irman Gusman adalah batik yang dikenakannya saat pertama kali menjabat sebagai ketua DPD.
Batik sumbangan Hendar dan Irman Gusman nantinya akan digerai di Ruang III (Batik Tokoh) Museum Batik Nasional. Sebelumnya, sejumlah tokoh nasional telah menyumbangkan batik ke Museum Batik Nasional. Diantaranya Hatta Rajasa yang menyumbangkan batik yang dikenakannya saat menghadiri wisuda anaknya. Diserahkan pada 3 oktober 2012. Selain itu juga mantan Presiden SBY beserta Ibu Ani, serta mantan Wakil Presiden Boediono beserta Ibu Herawati.
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
Dalam masyarakat kraton jawa,membatik dianggap sebagai kegiatan pengabdian kepada raja. Batik Kraton Batik kraton adalah jenis ba...
-
Batik motif khas Biak, Papua hasil karya lima sanggar pengrajin batik akan diperkenalkan ke masyarakat pada 28 Oktober 2014. ...