JENIS BATIK MENURUT TEKNIK PEMBUATANNYA
1. Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
2. Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap (biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
3. Batik saring,
4. Batik celup,
5. Batik terap.
CARA MEMBUAT BATIK TULIS
Berikut ini adalah alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membuat batik tulis :
1. Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun). Kain ini bervariasi berdasarkan mutu dan kualitasnya. Selain digunakan sebagai bahan batik, kain mori juga digunakan sebagai kain kafan (pembungkus tubuh orang sudah meninggal yang beragama Islam).
2. wajan/Grengseng tempat untuk memanaskan malam (lilin) supaya cair
3. Canting sebagai alat pembentuk motif, dengan berbagai macam ukuran sebagai alat untuk mencurahkan malam cair ke dalam mori yang digambari. Wajan bisa dibuat dari logam atau tanah liat. Umumnya yang digunakan terbuat dari tanah liat sebab tangkainya tidak mudah panas.
4. Gawangan, tempat untuk menyampirkan kain dan menempatkan mori yang akan dibatik.
5. Lilin (malam) yang dicairkan
6. Anglo/kompor kecil untuk memanaskan malam dengan bara api, Anglo adalah alat perapian sebagai pemanas “malam” terbuat dari tanah liat bisa juga memakai alat perapian dengan kompor.
7. Kenceng untuk mendidihkan air ketika nglorot atau mbabar
8. Tepas/Tepos (kipas) untuk membesarkan api menurut kebutuhan, bisa juga memakai kipas angin
9. Bandhul untuk menahan kain agar tidak bergerak-gerak ketika dilukis
10. uthik untuk mengais arang
11. cawuk untuk mengerok
12. Alu untuk memukuli kain mori yang akan dibatik agar lemas dan memudahkan pembatik dalam proses pembuatannya
13. Bak untuk nglorot.
14. Larutan pewarna. Bahan pewarna yang digunakan dalam membatik terdapat dua macam, yaitu pewarna sintetis dan alami. Pewarna buatan biasanya menggunakan naptol, indigo, dan lain-lain. Pewarna alami biasanya menggunakan bahan-bahan dari tumbuh-tumbuhan seperti daun, kayu kliko, daun tom, kayu jambal, soga, tegeran, dan lain sebagainya.
15. Kuas, apabila ingin membatik dengan gaya abstrak. Maka diperlukan kuas yang tahan panas dengan bermacam-macam ukuran.
16. Jegol. Jegol ini mirip dengan kuwas, dibuat dari kumpulan benang, gunanya untuk menutup blok besar.
Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik tulis ini:
1. Sebelum kain mori dibatik, biasanya dilemaskan. Caranya adalah dengan digemplong, yaitu kain mori digulung kemudian diletakkan di tempat yang datar dan dipukuli dengan alu yang terbuat dari kayu.
2. Setelah kain menjadi lemas, maka tahap berikutnya adalah mola, yaitu membuat pola pada mori dengan menggunakan malam.
3. Setelah pola terbentuk, tahap selanjutnya adalah nglowong, yakni menggambar di sebalik mori sesuai dengan pola. Kegiatan ini disebut nembusi.
4. Setelah itu, nembok yang prosesnya hampir sama dengan nglowong tetapi menggunakan malam yang lebih kuat. Maksudnya adalah untuk menahan rembesan zat warna biru atau coklat.
5. Tahap selanjutnya adalah medel atau nyelup untuk memberi warna biru supaya hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Proses medel dilakukan beberapa kali agar warna biru menjadi lebih pekat.
6. Selanjutnya, ngerok yaitu menghilangkan lilin klowongan agar jika disoga bekasnya berwarna coklat. Alat yang digunakan untuk ngerok adalah cawuk yang terbuat dari potongan kaleng yang ditajamkan sisinya.
7. Setelah dikerok, kemudian dilanjutkan dengan mbironi. Dalam proses ini bagian-bagian yang ingin tetap berwarna biru dan putih ditutup malam dengan menggunakan canting khusus agar ketika disoga tidak kemasukan warna coklat.
8. Setelah itu, dilanjutkan dengan nyoga, yakni memberi warna coklat dengan ramuan kulit kayu soga, tingi, tegeran dan lain-lain. Untuk memperoleh warna coklat yang matang atau tua, kain dicelup dalam bak berisi ramuan soga, kemudian ditiriskan. Proses nyoga dilakukan berkali-kali dan kadang memakan waktu sampai beberapa hari. Namun, apabila menggunakan zat pewarna kimia, proses nyoga cukup dilakukan sehari saja.
9. Proses selanjutnya yang merupakan tahap akhir adalah mbabar atau nglorot, yaitu membersihkan malam. Caranya, kain mori tersebut dimasukkan ke dalam air mendidih yang telah diberi air kanji supaya malam tidak menempel kembali.
10. Setelah malam luntur, kain mori yang telah dibatik tersebut kemudian dicuci dan diangin-anginkan supaya kering. Sebagai catatan, dalam pembuatan satu potong batik biasanya tidak hanya ditangani oleh satu orang saja, melainkan beberapa orang yang tugasnya berbeda.
Berdasarkan tahapan proses pembuatan batik di atas, dapat diinventarisasikan istilah-istilah unik dari peralatan maupun proses dalam membatik, yaitu :
1. canting terbuat dari tembaga, gunanya untuk melukis (memakai cairan “malam”) membuat motif-motif batik yang dikehendaki. Canting terdiri dari cucuk (saluran kecil) dan leleh (tangki) lubang, ada yang satu cucuk, dua cucuk, bahkan ada yang tiga (kain kasar), gunanya untuk menutup blok kecil.
2. gawangan, pada dasarnya, gawangan gunanya untuk membentangkan mori agar mudah dibatik. Gawangan dibuat dari kayu atau bambu dibentuk sedemikian rupa, sehingga mudah dipindah dan harus ringan tetapi kuat.
3. digemplong menggulung kemudian diletakkan di tempat yang datar dan dipukuli dengan alu yang terbuat dari kayu
4. mola membuat pola pada mori dengan menggunakan malam
5. nglowong menggambar di sebalik mori sesuai dengan pola
6. nembok prosesnya hampir sama dengan nglowong tetapi menggunakan malam yang lebih kuat
7. medel atau nyelup memberi warna biru supaya hasilnya sesuai dengan yang diinginkan
8. ngerok menghilangkan lilin klowongan agar jika disoga bekasnya berwarna coklat
9. mbironi dalam proses ini bagian-bagian yang ingin tetap berwarna biru dan putih ditutup malam dengan menggunakan canting khusus agar ketika disoga tidak kemasukan warna coklat
10. nyoga memberi warna coklat dengan ramuan kulit kayu soga, tingi, tegeran dan lain-lain.
11. mbabar atau nglorot membersihkan malam dengan cara memasukkan kain mori ke dalam air mendidih yang telah diberi air kanji supaya malam tidak menempel kembali.
Catatan :
- Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.
- Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
- Proses nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.
PROSES PEMBUATAN BATIK PRINTING
1. Pewarnaan
1. Obat yang sudah dituang siap untuk dipakai
2. Mori/bakal yang akan diwarnai ditata dengan rpi dan jangan sampai melipat atau bertumpukan
3. Letakan obat siap pakai ke dalam bak/jeger
4. Tuang secukupnya untuk ukuran seberapa banyak mori/bakal yang akan diwarnai
5. Lakukan pewarnaan dengan hati-hati agar warna rata tidak blenteng
6. Mori/bakal satu-persatu dicelupkan atau diputar dalan jeger
7. Pewarnaan sebaiknya dilakukan di tempat yang terang agar warna dapat kelihatan rata tidak blenteng
8. Mewarnai sebaiknya dilakukan berkali-kali agar warna tidak mudah luntur
2. Penjemuran
1. Penjemuran batik/mori yang sudah diwarnai
2. Dijemur di tempat-tempat yang tertutup dan jauh dari sinar matahari
3. Penjemuran pun bisa dilakukan di tempat yang panas bagi batik/bakal yang sudah jadi
3. Penyablonan
1. Mori atau bahan yang sudah diwarnai bisa disablon atau dicap dengan canting
2. Penyablonan bisa dilakukan dengan memakai canting tembaga, canting kayu ataupun dengan plangkan
3. Penyablonan menggunakan plangkan memakan waktu lebih sedikit karena penyablonan memakai plangkan sekali jadi karena berbeda obat
4. Pelorotan (finishing)
Maksudnya dilayar/dilorot yaitu direbus kemudian kain itu direndam satu hari bilamana perlu bersih dan putih, kemudian kain itu ditemplong, yaitu kain tersebut dibasuhi air, ditumpuk yang rapi lalu disetrika gunanya supaya kain tersebut halus.
Sumber : //pekalongankab.go.id
No comments:
Post a Comment