Wednesday, January 22, 2014

Perbedaan Alat dan Bahan Batik di Mancanegara


Setelah UNESCO mengakui Batik sebagai warisan dunia non bendawi, nama Bangsa Indonesia menjadi di kenal di mata dunia sebagai penghasil Batik terbaik. Secara tak langsung dampaknya mempengaruhi para Perancang dalam menentukan mode di dunia fashion. Beberapa desainer dunia mulai melirik Batik untuk dijadikan media sebagai salah satu bentuk rancangan atau mengaplikasikan model rancangan dengan Batik sebagai bahan dasarnya. Selain Indonesia, di Mancanegara juga terdapat Batik yang alat dan teknik pembuatannya berbeda dengan di negeri kita. Apa saja negara dan teknik pembuatannya, simak penjelasannya . . .

CHINA
Tekhnik yang digunakan sama dengan tekhnik yang digunakan di indonesia, bahan yang digunakan kadang menggunakan kain sutra, untuk bahan yang lain sama dengan Indonesia, dan untuk alat juga sama dengan di indonesia.

AFRIKA
Di Afrika, teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yoruba di Nigeria, serta Suku Soninke dan Wolof di Senegal. Teknik membatik yang paling maju dapat ditemukan di Nigeria,dimana orang-orang Yoruba membuat kain Adire. Ada 2 metode pewarnaan dengan lilin yang digunakan. Adire eleso yang memakai teknik ikat serta jahit dan adire eleko yang memakai teknik gumpalan pati. Gumpalan ini biasanya terbuat dari tepung tapioka,beras, tawas atau tembaga sulfat yang dididihkan bersama sehingga menghasilkan gumpalan tebal dan halus. Suku Yoruba di Afrika Barat menggunakan gumpalan pati ini sebagai lapisan pelindung warna, sementara masyarakat Senegal menggunakan gumpalan beras.

BELANDA
Tekhnik dan alat yang digunakan sama dengan orang indonesia dengan cara manual (tulis) dan cap untuk pewarnaan Pola serta warna batik keraton tampil bersama pola-pola batik Belanda dan warna yang biasa dipakai adalah warna hijau franquemont.

MALAYSIA
Pada saat itu teknik pembuatan batik hanyalah menggunakan teknik ikat dan celup dan dikenali sebagai Batik Pelangi. Pada saat itu kain diimport dari Thailand jenis ‘Kain Pereir’ sementara itu pewarna dibuat sendiri dengan menggunakan pewarna buah dan kulit kayu. Warna kain batik pelangi hanyalah Biru dan hitam saja. Pada tahun 1922 Haji Che Su telah mulai membuat batik yang menggunakan blok kayu (tehnik batik cap). Pada tahun 1926 pewarna kimia dari Eropa telah membawa perkembangan batik Malaysia dan mulai banyak digunakan. Aneka corak batik mula dipengaruhi dengan corak Batik Indonesia disertai dengan nama batik yang dikomersialkan.


Sumber ://kompasiana.com

No comments:

Post a Comment

Be Someone Who Seeks Comfort And Style