Batik
dari Pekalongan
……………..
Ooooo..,
ini bajunya.
Ini
kainnya.
Itu adalah penggalan syair
lagu yang dibawakan oleh pasangan Titiek Sandhora – Muchsin, puluhan tahun
lalu. Irama lagu yang rancak dan dinamis, penuh daya hidup. Semata-mata karena
lagu itu, setiap kali penulis melintasi Jalur Pantura menembus Kota Pekalongan,
selalu teringat batik, batik, batik…..
Batik
atau membatik, adalah olah seni berkualitas
tinggi yang biasa dilakukan dalam keheningan malam. Tidak semua orang mampu
membatik atau menikmati batik kecuali dengan ketajaman naluri seni. Pada
umumnya membatik dilakukan oleh kaum wanita. Sama halnya membuat puisi,
hasilnya lebih indah ketika hati sedang dilanda rindu, menggoreskan canting sambil berurai airmata….
Rindu kepada kekasih, rindu
kepada suami atau kepada keluarga nun jauh di perantauan.
Maka ornamen dasar lukisan
paling dasar adalah titik-titik dan garis putus-putus.
Demikian pun, sejarah batik
tertua di Indonesia diyakini berasal Papua. Dapat dilihat dari gaya pewarnaan
patung-patung Asmat, juga pada lukisan wajah Lelaki Papua dalam upacara adat.
Perpaduan antara titik-garis dan bulu burung cenderawasih, senantiasa menjadi
motif pavorit para pembatik.
Di Pulau Jawa batik telah
dikenal sejak Kerajaan Majapahit. Kemudian menyebar ke berbagai daerah dengan
mengadopsi ciri khas daerah tujuan. Sehingga sekarang dikenal ada Batik Jambi,
Batik Makassar, Batik Banjar, Batik Solo, dan sebagainya. Malahan telah muncul
pula Batik Madagaskar, Batik Manila, Batik Guangdong, dan lain-lain. Akan
tetapi semua negara di dunia mengakui bahwa Seni Batik adalah buah karya
Peradaban Indonesia.
Secara resmi, Indonesia
memperkenalkan batik kepada dunia melalui Presiden Suharto yang mengenakannya
ketika berpidato di Sidang Umum PBB (tanggal dan tahunnya lupa). Banyak
pemimpin dunia mengagumi kemeja Pak Harto itu, dan berniat membelinya pula.
Sejak saat itu dunia mengakui bahwa batik merupakan corak khas kain Indonesi.
Pekalongan lebih menonjol
dalam melestarikan batik karena Gadis Pekalongan terkenal pandai membatik.
Mungkin karena pengaruh romantisme pantai utara, bebungaan dan burung-burung
yang melintas di langit. Selain dari itu di Pekalongan terdapat Museum Batik
terkemuka di Indonesia, dan telah mendapat penghargaan dari badan dunia Unesco.
Tak salah jika dinyatakan Pekalongan adalah Ibukota Batik Dunia!
Sumber : kompasiana.com
No comments:
Post a Comment