Sunday, June 8, 2014

Batik Amerika Dipamerkan di Jakarta



Lima perancang batik Amerika berkesempatan memamerkan karyanya di Indonesia.
Lima karya batik hasil perancang Amerika Serikat itu dipamerkan di Alleira Batik Plaza Indonesia pada 13-23 Januari 2014.

Kelima desain motif batik itu merupakan karya tiga juara pertama dan dua juara harapan kompetisi American Batik Design 2013. Semuanya adalah pemenang tahap kedua lomba yang diselenggarakan KBRI Washington DC dalam rangka menduniakan batik, setelah kain tradisional Indonesia itu mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya non-benda Indonesia.

Kelima desain batik itu antara lain menceritakan kesamaan Indonesia dan Amerika.
Batik ring of fire lighting the flame of Liberty karya designer Donna Backues bercerita tentang kesamaan antara Indonesia dan Amerika. Kesamaan itu seperti soal kondisi alam yang rentan dengan bencana yang terletak pada ring of fire dan aspek Bhineka Tunggal Ika yang beragam suku dan budaya namun satu bangsa. Warna-warnanya ada biru tua, biru muda, cokelat dan kuning.

Lalu ada tema Batik mani faces many voices karya perancang Christiane Grauert yang menampilkan pluralisme dan demokrasi. Tema ini diwujudkannya melalui banyak gambar wajah dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda seperti Asia, kulit putih, Afrika, Amerika, namun tetap memiliki identitas sebagai orang Amerika.

Batik ini didominasi warna biru tua dan biru muda, selain ada juga warna marun muda dan putih.
Beda lagi dengan batik rancangan Anica Buckson yang bertema Origin of America yang merupakan perpaduan peralatan yang dipakai oleh orang Indian. Sedangkan untuk batik yang menjadi juara harapan yaitu karya Ariana Toft dengan tema Batik American Birds, dan karya Kristin Caskey dengan tema Batik Down to dusk.

Donna Backues, 51, pengajar seni peraih Master of Fine Art Philadelphia mengatakan alasan ketertarikannya melukis batik. Ia belajar tentang batik saat mendampingi suaminya melanjutkan pendidikan di Bandung pada 1989.

"Untuk lomba ini saya belajar digital untuk merancang motif batik ini," kata Donna yang pernah tinggal di Bandung dan Tasikmalaya selama 18 tahun dari 1989-2007. Motif batiknya ada bentuk gunung dengan aliran lahar dan semburan api seperti cahaya pada patung Liberty. Sementara gunungnya dibentuk dari gabungan tangan-tangan yang terinspirasi dari patung Liberty.
Setiap tangan itu dilengkapi dengan motif-motif yang menjadi ciri khas dari berbagai suku bangsa yang menunjukan kergaman budaya Amerika.

Dara Yusilawati, Third Secretary, Economic Affairs KBRI wahington DC mengatakan tiga orang yang menjadi pemenang utamanya diundang ke Indonesia untuk lebih mengenal dan menyaksikan proses pembuatan batik Indonesia. Mereka antara lain diundang mengunjungi Alleira Batik selain berkunjung ke Cirebon, Solo, Yogyakarta, dan Bali.

Tujuan pameran batik Amerika, kata Ade Kartika, Vice Director Alleira Batik, untuk mengenalkan batik yang dirancang oleh orang Amerika kepada orang Indonesia. Sedangkan proses pembuatan batiknya diwujudkan oleh Brahma Tirta Sari Batik Studio Yogyakarta.
Sebelumnya pada 2011, KBRI Washington DC menghasilkan 9 lembar motif batik Amerika.


Sumber : kabar24.com

No comments:

Post a Comment

Be Someone Who Seeks Comfort And Style