Di
Indonesia, batik dikenal sebagai kerajinan tangan sekaligus karya seni yang
melegenda dan asli dari Tanah Air. Tapi lain halnya di kalangan masyarakat
Eropa khususnya Jerman, sampai saat ini mereka masih belum mengakui batik
sebagai karya seni.
“Hingga
sekarang, ‘fibre art’ seperti batik belum diakui sebagai karya seni. Pemerintah
Jerman menggolongkannya pada kerajinan tangan, itu sebabnya saya tidak punyai
galeri di Berlin, saya hanya punya ‘show room’ di studio saya sebagai ruang
pameran,” kata seorang seniman batik asal Berlin,
Joachim Blank.
Meski
demikian, Joachim Blank mengatakan bahwa batik memiliki makna ekpresif dan
eksploratif. Dia mengaku bisa menemukan kebebasan berekspresi dalam
mengeksplorasi batik. Inilah yang membuat karya seni batik berbeda dari karya
seni lainnya.
“Ada banyak
kemungkinan untuk berekspresi dalam batik, oleh karena itu saya memilih untuk
menekuni seni batik sejak pertama kali saya mengenalnya pada awal tahun 80an
dulu,” kata Blank di Jakarta.
Pria berusia
62 tahun tersebut menjelaskan bahwa dia dapat melakukan teknik-teknik luar
biasa dalam “fibre art” atau seni serat dengan cara membatik. Tidak hanya
terbatas oleh corak yang dibuat dari tangan saja tapi juga corak alami yang
terbentuk pada suatu benda.
“Saya selalu
menggunakan teknik alami dalam membatik misalnya dengan mengecapkan kayu yang
saya temukan di pinggir pantai, lalu setelah jadi, saya sedikit membakar
material kain sehingga membetuk pola artistik,” kata pria lulusan Art Academy
di Stuttgart yang mengajar di Universitas Mainz tersebut.
“Dalam
membatik, yang perlu diperhatikan adalah bahan media membatik, bahan-bahan
seperti katun hingga sutra tenun memiliki struktur yang berbeda sehingga
menimbulkan kesan mengkilap atau kusam, struktur kasar atau halus adalah
ekspresi dari karakter dalam lukisan batik,” kata dia.
Blank
berharap kesenian batik ini bisa berkembang baik di Indonesia. “Saya harap
kedepannya, generasi muda Indonesia dapat mengapresiasi batik yang merupakan
warisan hidup bangsanya.”
Sumber :
lintas.me/go/ciricara.com
No comments:
Post a Comment