Wednesday, June 11, 2014

Sentuhan Nyonya Belanda di Batik Indonesia




Sebelum merebut kemerdekaan, Indonesia pernah dijajah oleh Belanda dan Jepang. Pada masa penjajahan itu, sedikit banyak terjadi percampuran budaya atau biasa disebut dengan akulturasi budaya. Salah satunya pada motif batik Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda, lahir motif batik yang kerap disebut batik Belanda atau Dutch batik. Batik dengan motif Belanda berawal dari kesukaan para wanita Indo-Eropa yang berada di Indonesia, untuk membatik di waktu senggang mereka. Sampai akhirnya, mereka mulai membuka usaha yang memproduksi batik dengan motif kreasi mereka. Walaupun motif batik Belanda ini merupakan gagasan dari wanita Indo-Eropa, namun pengerjaannya tetap melibatkan tangan tangan terampil warga pribumi. Dari tanah air, batik dengan motif Belanda ini dibawa ke Eropa untuk diperdagangkan.

Batik motif Belanda yang ada sejak tahun 1840, kental dengan sentuhan Eropa pada warna dan coraknya. Corak yang banyak digambarkan dalam batik motif Belanda, diambil dari dongeng-dongeng yang populer di Eropa seperti ‘Little Red Riding Hood’ atau ‘Si Kecil Bertopi Merah’, ‘Snow White’ atau ‘Putri Salju’ dan ‘Hansel & Gretel’. Warna-warna cerah digunakan dalam menggambarkan tokoh-tokoh dalam dongeng itu.

Selain dongeng Eropa, motif lain yang kerap digunakan dalam batik motif Belanda adalah buket berisi aneka bunga khas Belanda dengan hiasan burung sebagai pelengkap coraknya. Warna yang dipakai umumnya cerah dan terkesan harmonis. 

Beberapa contoh batik motif Belanda yang ada di tanah air, adalah milik kolektor Hartono Sumarsono yang dipamerkan pada World Batik Summit 2011. Berawal dari keinginan untuk memperkenalkan sejarah akulturasi budaya, Hartono mulai mengoleksi batik antik sejak tahun 1983, terutama batik dari daerah pesisir. Saat itu, masih sedikit orang yang tertarik dengan batik antik.

Salah satu batik belanda koleksi Hartono, bermotif kapal laut Belanda hasil karya Padmo Soediro, seorang bangsawan Jawa yang menjadi kepala urusan rumah tangga Lies van Zuylen, perempuan peranakan Indo-Belanda yang menjadi perancang dan pengusaha batik. Motif kapal laut Belanda ini terpengaruh dari sejarah ketika Belanda datang ke Indonesia, terutama di daerah pesisir seperti Pekalongan, Jawa Tengah. Batik motif Belanda dan Eropa banyak diproduksi di daerah pesisir karena dulunya banyak pengusaha Batik asal Belanda dan Cina yang  membuka usaha di daerah tersebut.


Sumber : satulingkar.com

No comments:

Post a Comment

Be Someone Who Seeks Comfort And Style