Sebelum merebut
kemerdekaan, Indonesia pernah dijajah oleh Belanda dan Jepang. Pada masa
penjajahan itu, sedikit banyak terjadi percampuran budaya atau biasa disebut
dengan akulturasi budaya. Salah satunya pada motif batik Indonesia. Pada masa
penjajahan Belanda, lahir motif batik yang kerap disebut batik Belanda atau
Dutch batik. Batik dengan motif Belanda berawal dari kesukaan para wanita
Indo-Eropa yang berada di Indonesia, untuk membatik di waktu senggang mereka.
Sampai akhirnya, mereka mulai membuka usaha yang memproduksi batik dengan motif
kreasi mereka. Walaupun motif batik Belanda ini merupakan gagasan dari wanita
Indo-Eropa, namun pengerjaannya tetap melibatkan tangan tangan terampil warga
pribumi. Dari tanah air, batik dengan motif Belanda ini dibawa ke Eropa untuk
diperdagangkan.
Batik motif Belanda yang
ada sejak tahun 1840, kental dengan sentuhan Eropa pada warna dan coraknya.
Corak yang banyak digambarkan dalam batik motif Belanda, diambil dari
dongeng-dongeng yang populer di Eropa seperti ‘Little Red Riding Hood’ atau ‘Si
Kecil Bertopi Merah’, ‘Snow White’ atau ‘Putri Salju’ dan ‘Hansel &
Gretel’. Warna-warna cerah digunakan dalam menggambarkan tokoh-tokoh dalam
dongeng itu.
Selain dongeng Eropa, motif
lain yang kerap digunakan dalam batik motif Belanda adalah buket berisi aneka
bunga khas Belanda dengan hiasan burung sebagai pelengkap coraknya. Warna yang
dipakai umumnya cerah dan terkesan harmonis.
Beberapa contoh batik motif
Belanda yang ada di tanah air, adalah milik kolektor Hartono Sumarsono yang
dipamerkan pada World Batik Summit 2011. Berawal dari keinginan untuk
memperkenalkan sejarah akulturasi budaya, Hartono mulai mengoleksi batik antik
sejak tahun 1983, terutama batik dari daerah pesisir. Saat itu, masih sedikit
orang yang tertarik dengan batik antik.
Salah satu batik belanda
koleksi Hartono, bermotif kapal laut Belanda hasil karya Padmo Soediro, seorang
bangsawan Jawa yang menjadi kepala urusan rumah tangga Lies van Zuylen,
perempuan peranakan Indo-Belanda yang menjadi perancang dan pengusaha batik.
Motif kapal laut Belanda ini terpengaruh dari sejarah ketika Belanda datang ke
Indonesia, terutama di daerah pesisir seperti Pekalongan, Jawa Tengah. Batik
motif Belanda dan Eropa banyak diproduksi di daerah pesisir karena dulunya
banyak pengusaha Batik asal Belanda dan Cina yang membuka usaha di daerah
tersebut.
Sumber : satulingkar.com
No comments:
Post a Comment