Friday, February 27, 2015

Sukses jual batik Papua hingga Eropa, Jimmy kantongi 700 juta/tahun

tokobatikmas.com

Tidak dipungkiri lagi, wilayah Papua masih jauh tertinggal dibanding daerah lain di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Makasar dan lain sebagainya. Namun siapa sangka, selain mempunyai wilayah yang indah, Papua juga mempunyai produk yang dijual ke luar negeri dan menembus pasar Eropa.
Adalah Jimmy Afaar yang mampu membuat batik asli Papua. Dia mengawali karirnya menjadi asisten desainer dalam negeri. Lalu, dia mencoba untuk membuat desain baju dan motif sendiri. "Saya dulu jadi asisten desainer. Tetapi, saya disuruh maju untuk bikin batik ini," ujar dia kepada wartawan di Graha CIMB Niaga, Jakarta.
Sebelum berkarya membuat batik, Jimmy terlebih dulu belajar untuk menulis batik di Pekalongan, Jawa Tengah. Usai belajar selama enam bulan, pria asal Jayapura ini pulang kampung untuk mulai membangun usahanya.
Dengan modal hanya Rp 6 juta, pada tahun 2007 Jimmy mampu membuat 16 kain batik dengan motif burung Cenderawasih yang identik dengan Papua. Lalu, dia jual dalam pameran yang digelar di Jayapura. Jimmy pun tidak menyangka dagangannya laris manis.
Bahkan, banyak konsumen yang memesan kain batik tersebut. Hasil dagangannya sebesar Rp 60 juta langsung dijadikan kain batik untuk dipasarkan kembali. Hingga saat ini, Jimmy mampu meraup untung Rp 700 juta per tahun. "Omzetnya paling minim itu Rp 50-60 juta per bulan," kata dia.
Saat ini, usaha Jimmy telah mempekerjakan enam orang untuk membantu dia dalam menulis batik dengan motif Papua. Harga kain batiknya pun bermacam-macam, mulai dari Rp 125.000 per meter hingga Rp 4,75 juta per meternya.
Kain batiknya pun dijual di kota-kota besar seperti Aceh, Medan, Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Surabaya dan Semarang hingga pasar di Eropa

No comments:

Post a Comment

Be Someone Who Seeks Comfort And Style