Tuesday, February 4, 2014

Inovasi Celana Batik Jeans

Dulu, batik memiliki kesan yang sangat formil. Tak heran, orang mengenakannya hanya pada acara-acara resmi saja. Tak banyak pula anak-anak atau remaja yang sengaja memakai batik, kecuali disuruh orangtuanya karena ikut menghadiri acara formil. Semenjak dikukuhkan sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO, beragam corak dan inovasi yang lebih modern dibuat pula.

Dan sekarang anak muda sudah mulai akrab dengan warisan budaya ini. Mulai tas sekolah, sandal, dan banyak lagi asesoris yang biasa dipakai anak muda, sudah mulai tersentuh corak batik. Yang mulai disukai juga adalah jeans batik.

Di pekalongan sejak setahun lalu pengerajin batik mulai bergeser dari membatik kain mori, menjadi membatik kain denim alias bahan jeans. Modelnya tetap casual, namun corak batiknya tetap kuat. Di Bandung, pada tahun 2010 anak muda lulusan ITB membuat Lazuli Sarae, yang juga membuat batik dengan bahan jeans.

Pengrajin di Pekalongan itu tidak membatik dengan printing atau sablon. Mereka benar-benar membuat batik tulis dengan bahan denim itu. Membatik pada kain denim pasti tidak mudah. Proses pelekatan lilin malam akan lebih sulit, karena cairan lilin harus menembus bahan jeans yang relatif lebih besar. Ini berlaku untuk semua teknik batik, baik tulis maupun cap. Kondisi cairan lilin harus dijaga bisa menembus jeans tetapi tidak mblobor (melebar) ke samping motif.

Selain proses pembuatannya yang lebih rumit, proses penjahitannya juga lebih rumit. Sehingga tak heran kalau batik jeans mempunyai harga yang lebih tinggi dibanding dengan batik katun. Umum satu potong batik dari jeans berharga 370 sampai 420 ribu rupiah.


Sumber:/citizenjurnalism.com

No comments:

Post a Comment

Be Someone Who Seeks Comfort And Style