Tuesday, February 25, 2014

Warga Dilibatkan Siapkan Homestay


Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti (STPT) akan membantu mengembangkan potensi Kampung Batik Kauman. Mereka menggagas konsep community-based tourism atau pariwisata berbasis masyarakat di Kampung Batik Kauman.
Ketua Program Studi Magister Pariwisata Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Prof. Azril Azhari mengatakan, pengembangan pariwisata berbasis masyarakat melibatkan seluruh kelompok masyarakat di Kampung Batik Kauman, di antaranya melibatkan warga untuk menyiapkan homestay bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Kampung Batik Kauman.
"Kami akan melakukan survei ke rumah-rumah warga di Kampung Batik Kauman untuk homestay. Aktivitas membatik harus berada di dalam rumah sehingga wisatawan bisa melihat proses pembuatan batik dan mengenal budaya warga Kampung Batik Kauman." kata Azril di sela-sela demo memasak di Workshop Batik Nulaba.
Menurut dia, pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, selain sebagai upaya pelestarian kekhasan budaya lokal, juga akan memberikan manfaat optimal kepada masyarakat setempat.

Menerima Manfaat
"Dengan adanya homestay, wisatawan yang datang ke Kota Pekalongan tidak tinggal di hotel, tapi tinggal di rumah warga sehingga warga menerima manfaat. Selama ini, umumnya wisatawan datang sebentar, lalu menginap di hotel. Harapannya nanti, dengan adanya homestay, wisatawan tinggal lama. Kalau tinggal lebih lama, sehingga membeli produknya banyak, sehingga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat." imbuh Azril.
Untuk mewujudkan gagasan tersebut, pihaknya menurunkan 20 orang untuk melakukan berbagai persiapan, di antaranya menyurvei ke rumah-rumah warga. Hari itu, warga Kampung Batik Kauman diajari bagaimana menyajikan makanan yang aman dan sehat bagi wisatawan yang nantinya akan berkunjung ke Kampung Batik Kauman. Nantinya, warga Kampung Batik Kauman juga akan diajar berbahasa Inggris dan menyusun paket-paket wisata.
Pihak Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti juga memberi arahan dengan mensosialisasikan demo memasak yang di pandu oleh Chef Nana Kusdiana dan Temy.
"Nanti dikembangkan di kampung wisata lainnya. Jadi tidak one single destination, namun bisa melihat yang lain, misalnya melihat proses produksi pakaian dari serat nanas, batik dari limbah kertas semen dan kerajinan lainnya." ujar Azril.


Dikutip dari : Suara Pantura/25 Feb 2014 - hal 32

No comments:

Post a Comment

Be Someone Who Seeks Comfort And Style