Sejak lima
tahun terakhir, Indonesia memang memegang hak klaim batik sebagai kebudayaan
asli Tanah Air dari Lembaga Kebudayaan dan Pendidikan Dunia (UNESCO). Namun,
Indonesia bukan satu-satunya negara yang produktif menghasilkan batik.
Pemerintah
mengakui bahwa batik juga bukan hanya milik Indonesia. Pernyataan tersebut
pernah disampaikan oleh ibu negara Ani Yudhoyono saat peringatan hari batik
nasional di Lapangan Jatayu, Pekalongan, Jawa Tengah, Oktober 2011. Namun, soal
kualitas, batik yang diproduksi Indonesia masih diklaim sebagai yang terbaik
dibanding negara lain.
"Batik
bukan satu-satunya punya Indonesia, karena menyebar ke seluruh dunia. Tapi,
batik Indonesia mempunyai makna tersendiri sehingga batik jadi salah satu merek
atau ikon bangsa kita," kata Ani kala itu.
Data terbaru
Kementerian Perindustrian menyebutkan, setidaknya ada 10 negara yang kini
menjadi saingan Indonesia dalam produksi batik. Langkah yang harus diambil
tentu saja pengembangan produksi batik di dalam negeri. Tentu saja ini menjadi tantangan
tersendiri agar batik yang sudah ditetapkan UNESCO sebagai kebudayaan asli
Indonesia, tetap menjadi yang terbaik di dunia.
Bicara
mengenai batik yang dihasilkan oleh negara lain, masing-masing memiliki ciri
khas tersendiri. Mulai dari proses pembuatan, motif, corak, hingga jenis kain
yang digunakan. Yang kini diakui sebagai saingan berat bagi batik lokal adalah
batik asal China yang mulai membanjiri pasar Indonesia.
China, Dibandingkan
batik Indonesia, pola batik China lebih rumit dan halus dengan menampilkan
pola-pola dengan ragam hias satwa mitos China. Semisal naga, burung phoenix,
kura-kura, kilin atau anjing berkepala singa, serta dewa dan dewi.
Polanya
kemudian semakin berkembang dan memiliki ragam hias bunga-bunga. pada
perkembangannya saat ini, batik China menunjukkan pola-pola yang lebih beragam.
Semisal pola-pola dengan pengaruh ragam hias batik keraton.
Malaysia, Soal
persaingan batik antara Indonesia dan Malaysia cukup panas. Terlebih, sebelum
batik ditetapkan UNESCO sebagai kebudayaan asli Indonesia, sempat muncul isu
bahwa Malaysia mengklaim batik sebagai kebudayaan asli mereka.
Menilik
batik Malaysia, dari sisi corak cukup berbeda dibanding Indonesia.
Bentuk-bentuk motif batik Malaysia dihasilkan dalam dua bentuk utama yaitu
motif organik dan motif geometrik. Motif Organik berunsurkan alam semula jadi
seperti awan larat, tumbuh-tumbuhan, bunga, dan hewan.
Pemerintah
Malaysia juga cukup pro aktif mengangkat batik yang diproduksi negaranya. Salah
satunya dengan penetapan hari batik nasional yang tanggalnya sama seperti hari
batik nasional di Indonesia yang diperingati setiap 2 Oktober.
Thailand, Negara
lain yang jadi pesaing batik Indonesia adalah Thailand. Yang khas dari batik
Thailand adalah corak dan warna batik yang terkesan cerah dan berwarna-warni.
Corak dan
warna terinspirasi dari motif hewani dan nabati. Untuk membudayakan dan semakin
mempopulerkan batik di Thailand, beberapa tempat wisata di Thailand yang
menjadi sasaran wisatawan, menyediakan kursus membatik.
Keberadaan
batik Thailand lebih dikenal sebagai sarung batik. Di sebuah pulau Koh Samui
sebelah selatan Thailand, batik mudah ditemukan dalam bentuk seragam resor atau
dekorasi di banyak tempat. Tidak itu saja, sarung batik Thailand juga digunakan
untuk pakaian santai penduduk setempat.
Azerbaijan,
termasuk salah satu negara yang ikut meramaikan persaingan batik. Pola batik di
negara ini dapat ditemukan di syal sutra perempuan Azerbaijan yang dikenal
sebagai kelagai.
Sumber:merdeka.com
No comments:
Post a Comment