Monday, January 19, 2015

Pemkot Pilih Politeknik Pusmanu untuk Lakukan Riset Batik

http://tokobatikmas.com

SALAH SATU yang dilakukan adalah menggandeng Politeknik Pusmanu untuk melakukan riset tentang batik. Langkah kerjasama dengan Pusmanu, juga dilakukan Pemkot sebagai upaya mempertahankan predikat dari UNESCO sebagai Kota Kreatif.
Kerjasama antara dua instansi, ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU di ruang Kalijaga.
Selain dengan Pemkot secara keseluruhan, dalam kegiatan itu Pusmanu juga menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan (Dishubparbud).
Walikota Pekalongan, dr HM Basyir Ahmad mengatakan, ditetapkan sebagai Kota Kreatif tak membuat Kota Pekalongan bisa santai. Justru, Kota Pekalongan dituntut untuk berjuang keras mempertahankan dan mengembangkan batik untuk masa depan. “Saat ini kita dapat predikat Kota Kreatif, dan akan dievaluasi terus. Maka sejak ini kami akan gandeng semua unsur supaya nanti bisa maksimal (pengembangan batik).”
Selain dalam pengembangan batik, kerjasama penelitian dengan Pusmanu juga akan berkaitan dengan segala hal tentang batik, termasuk pencemaran.
Walikota berharap, dengan kerjasama ini Pusmanu bisa menghasilkan penelitian terkait masalah pencemaran di Kota Pekalongan. “Formulanya apa, nanti kami pakai.
Selanjutnya, mengenai kerjasama dengan Dishubparbud maka juga akan terjalin kemudahan dalam pengembangan museum mapun Pusmanu sendiri.
Jika ada tamu ke Museum dan ingin belajar batik, bisa diarahkan ke Pusmanu. Begitu juga dengan Pusmanu yang bisa meminjam ribuan koleksi museum untuk pembelajaran bagi mahasiswa.
Walikota menyadari, penganggaran riset di Indonesia termasuk minim yaitu hanya 0,2 persen di tingkat nasional. Sehingga kedepan dia berharap, melalui Kantor Riset, Teknologi dan Inovasi (Ristekin), dia ingin riset di Kota Pekalongan dikembangkan, termasuk penganggaran. Minimal 0,5 persen anggaran dialokasikan untuk riset.
Direktur Politeknik Pusmanu, Mujiyono, mengamini apa yang disampaikan Walikota. Pihaknya juga siap mewujudkan kerjasama berupa riset di bidang batik. “Penelitian jadi kelemahan di Indonesia karena hanya dianggarkan 0,2 persen. Dengan kerjasama ini kami siap untuk melakukan penelitian untuk memunculkan teknologi dan inovasi,”,
Bukan hanya di bidang riset, kedepan Pusmanu juga siap bekerjasama di bidang pendidikan batik dengan melatih pengangguran maupun anak putus sekolah. “Kami siap memberikan pelatihan bagi pengangguran. Misalnya satu kali pertemuan 15 orang, sampai 10 kali pertemuan kami jamin menguasai teknik batik sampai 60 persen.” tambah Pembina Yayasan Al Utsmani, H Arifin Utsman.
Dia ingin, teknik batik tidak hanya dikuasai secara turun menurun, melainkan juga bisa dikuasai oleh orang yang tidak berasal dari keturunan membatik. Penandatanganan MoU, dihadiri Kepala Kantor Ristekin, Slamet Budiyanto, Kepala Dishubparbud, Doyo Budi Wibowo, dan sejumlah staf ahli Walikota.
http://tokobatikmas.com

No comments:

Post a Comment

Be Someone Who Seeks Comfort And Style