Sunday, January 4, 2015

Membatik pun Butuh Pendidikan Khusus



Berdiri sejak tahun 2002, saat ini Jurusan Teknik Batik di Politeknik Pusmanu sudah berusia 12 tahun, dan masih tetap aktif sampai sekarang.
Jurusan tersebut didirikan oleh H. Arifin Utsman, pengusaha batik yang berasal dari Jenggot Pekalongan. Dalam pelaksanaan pembelajaran, jurusan ini tidak semuanya mempelajari tentang tekstil tetapi gabungan antara tekstil dan seni. Demikian diungkapkan oleh Ketua Jurusan Keteknikan Industri, M. Adi Nugroho,S.Teks.
“Materi yang diberikan lebih banyak ke masalah desain,”ungkapnya.
Ia juga menuturkan, Batik  yang diajarkan dalam jurusan ini adalah dari segi aspek ekonomi. Sehingga diharapkan para lulusannya mampu menjadi pengusaha batik, tidak hanya sekedar pengrajin batik.
Untuk menunjang hal tersebut, para mahasiswa dibekali tentang materi manajemen. Seperti manajemen operasional/produksi, manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran, serta pengetahuan teknopreneur. “Batik yang dikemas dengan konsep teknologi. Dengan pengertian tidak meninggalkan nilai-nilai dari batik itu sendiri,” ujarnya.
Jurusan ini tetap mempertahankan tradisi pembuatan batik menggunakan malam. Inilah yang menjadi ciri khas dari batik. Menurutnya, Jika mahasiswa tidak diajarkan membatik menggunakan malam. Hal tersebut bukanlah membatik, melainkan sablon dengan motif batik. Meski begitu, pihaknya tetap mengajarkan berbagai perkembangan teknologi terkait pembuatan batik kepada mahasiswanya. “Kami mengarahkan pendayagunaan industri batik itu kearah teknologi,”

No comments:

Post a Comment

Be Someone Who Seeks Comfort And Style